Sistem Kekebalan Anda
Setiap kita berperan sebagai rumah bagi pasukan sel-sel darah putih, dikenal sebagai sistem kekebalan -- satu bagian dari keseluruhan sistem pertahanan kita. Ketika sel-sel menjadi rusak atau benda-benda asing memasuki tubuh kita dan mengancam untuk membunuh kita, pasukan ini segera beraksi dalam misi cari-dan-hancurkan. Meskipun demikian, apabila sistem kekebalan tubuh lemah, kanker mudah menancapkan kakinya.
Virginia Livingston-Wheeler, M.D., pengarang The Conquest of Cancer, menulis:
Kanker adalah penyakit sistem kekebalan. Atau lebih tepatnya, kanker adalah penyakit dari sistem kekebalan yang lemah. Kekebalan anda harus jatuh ke suatu level yang sangat rendah sebelum kanker dapat tumbuh, dan jika kekebalan anda turun sampai ke level yang amat sangat rendah dan lemah, sel-sel kanker ini mulai menyebar. Tubuh anda tidak memiliki pertahanan melawan mereka, atau pertahanan kecil itu tidak cukup.
Dr. Wheeler melakukan observasi bahwa "kemampuan sistem kekebalan anda agar sukses mencegah [atau dalam kasus kita, mereversikan] kanker secara langsung tergantung pada status nutrisi anda." Dengan kata lain, diet sangat berperan dengan kekuatan dan kesehatan sistem kekebalan kita, yang pada gilirannya mempunyai peran yang amat besar dengan bagaimana baiknya tubuh kita mampu memberantas kemunculan dan penyebaran sel-sel kanker.
Hati Anda
Bersama dengan sistem kekebalan, kami lengkapi dengan sebuah mekanisme yang dikenal sebagai hati. Betapa luar biasanya mekanisme ini! Di samping sekitar 260 pekerjaan yang dilakukannya, hati melakukan tugas ekstra sebagai bagian dari sistem pertahanan terintegrasi. Bukan saja ia membantu menjaga sistem kekebalan kuat dalam peranan pentingnya dalam pencernaan dan asimilasi nutrien dari makanan, melainkan ia juga melayani sebagai
sebuah sistem penyaring yang membuang substansi-substansi berbahaya dari sistem darah yang mempunyai kemungkinan dapat menimbulkan kerusakan besar
Max Gerson, M.D., seorang perintis di bidang metabolik (nutrisional) terhadap kanker, menunjuk sangat pentingnya peran hati terhadap upaya perang: "Untuk membuang penyebab yang mendasarinya dan menyelesaikan penyembuhan kanker berarti menegakkan kembali seluruh metabolisme, khususnya hati ... hati adalah filter bagi seluruh alat pencernaan ... hati adalah organ terpenting untuk proses detoksifikasi kita."
Harold Manner, Ph.D., profesor biologi pada universitas Loyola di Chicago, menambahkan pemikiran-pemikiran tentang pentingnya hati dalam peperangan terhadap kanker:
Sama sekali tidak ada keraguan bahwa disfungsi hati adalah fenomena penyerta pada kanker. (Dengan kata lain, di mana ada kanker, dapat dipastikan didahului dengan jeleknya fungsi liver.) Sebagai satu dari organ-organ utama tubuh untuk mengeliminasi dan mengkonservasi substansi toksik, hati pada penderita kanker telah tersumbat dengan berbagai racun yang tadinya hendak dieliminasi ... Kanker dapat direversikan dan dikontrol
hanya bila kita meregenerasi hati. Untung saja bagi kita, hati adalah sebuah organ di dalam tubuh yang mampu meregenerasi sendiri. Kita harus segera mengadakan program purifikasi.
Hati kita layak mendapatkan perhatian dan perawatan khusus. Sayang sekali, diet khas Amerika bersifat kontra-produktif terhadap kesehatan hati. "Makanan diet modern, khususnya daging, makanan goreng, minyak hasil saringan, dan makanan yang diberi tambahan kimia melemahkan hati," tulis ahli nutrisi Ann Wigmore.
Usus Besar [Kolon] Anda
Satu alasan utama dari disfungsi hati adalah usus besar yang tidak dapat melewatkan produk-produk buangan dari tubuh untuk dieliminasi secara efektif. Pernahkah anda mendengar kotoran selokan anda naik lagi ke dalam rumah karena sistemnya tersumbat? Demikian juga, itu yang terjadi apabila kolon -- sistem pembuangan alami tubuh -- tidak berfungsi sebaik yang seharusnya. Bahan-bahan beracun terjebak di dalam usus besar dan
diserap kembali ke dalam aliran darah, hanya untuk kembali lagi ke hati yang sudah berlebihan muatannya. Sewaktu hati menjadi makin tidak mampu mempertahankan kerjanya dalam membersihkan darah, seluruh tubuh menjadi semakin toksik.
Tentang usus besar, Norman Walker, Ph.D., menulis, "Sedikit dari kita yang menyadari bahwa gagalnya hatu untuk mengeliminasi secara efektif produk-produk sampah dari tubuh mengakibatkan begitu banyak fermentasi dan pembusukan di usus besar, atau kolon, apabila akumulasi produk demikian dapat diabaikan, dan seringkali, perlahan-lahan mengakibatkan kematian."
Walker melanjutkan, "Persoalan sebenarnya adalah bahwa konstipasi (sembelit) merupakan bencana nomor satu yang menyertai hampir setiap penyakit; ini dapat dipersalahkan sebagai penyebab primer, mula-mula dari hampir setiap gangguan pada sistem tubuh." Mungkin baru sekarang ini anda pikirkan, "Sembelit? Saya belum pernah sembelit selama bertahun-tahun." Penelitian yang dilakukan Dr. Walker mengungkapkan bahwa sembelit pada usus besar
dapat terjadi bahkan ketika pergerakan usus tampak normal. "Bila kita memakan makanan yang dimasak atau makanan olahan, beberapa pergerakan usus sehari bukan merupakan indikasi yang cukup bahwa semuanya baik." Kolon merupakan tempat yang sangat buruk bagi akumulasi bahan-bahan sampah yang, bila lewat waktunya, membentuk suatu lapisan menyerupai karet pada dinding kolon, membuatnya tidak mampu berfungsi penuh bagi pencernaan dan
pembuangan sampah yang seharusnya dilakukan. Pada sebuah otopsi yang dilakukan mengungkap adanya timbunan 50 pon di dalam kolon seorang laki-laki. Yah! Sebagian besar dari kita mungkin tidak akan mengalami seburuh itu, tetapi setiap timbunan adalah berbahaya. Akibatnya, tubuh mulai mendegenerasi.
Strategi Pengobatan Apa Yang Masuk Akal?
|