Dulu, ponsel-ponsel yang ada pada generasi awal, masih berbentuk kotak. Mirip sepotong batu bata, karena ukurannya yang juga besar dan bentuknya yang kaku. Soal desain dan tampilan menjadi nomor sekian. Yang penting, bisa dipakai berkomunikasi.

Tapi lihatlah kini. Ponsel-ponsel terbaru hadir dengan beragam desain. Mulai dari bentuk bar (batang) dengan sentuhan sana-sini yang membuatnya terkesan trendy, bentuk lipat (clamshell) yang terinspirasi dari kulit kerang, hingga ke bentuk yang lebih mirip asesori pelengkap penampilan. Tiap merek, bahkan tiap seri (meski satu merek), punya sentuhan desain sendiri, yang membuatnya tampil beda.

Tampil beda, sepertinya itulah kunci dari demikian berkembangnya desain ponsel. Secara naluriah orang kepingin "berbeda" dengan yang lain. Ingin memiliki kekhasan yang orang lain tak punya. Dengan kata lain, orang ingin menampilkan segi personality dirinya. Istilah anak mudanya, yang "gue banget". Inilah pula yang kemudian membuat ponsel tak lagi sekadar menjadi alat komunikasi. Lebih dari itu, ponsel adalah salah satu peranti penting untuk bergaya.

Dalam kontek itu, wajar jika kemudian ponsel-ponsel masa kini memiliki desain dan tampilan yang aduhai. Stylish phone, demikian ponsel-ponsel penunjang gaya itu tesebut. Bagi pihak pabrik, kebutuhan akan gaya ini dimanfaatin betul untuk meluaskan pangsa pasar.

Namun, seberapa jauh aspek style tadi mampu menjadi magnet bagi pengguna ponsel?  Apakah betul bahwa tampilan yang fashionable menjadi pertimbangan utama saat orang membeli ponsel? Untuk ini jawaban memang masih relatif.

Betul memang, orang suka dengan ponsel yang keren. Tetapi ada kasus begini, sebuah pabrik ponsel pernah merancang dan mengeluarkan rangkain seri yang benar-benar merupakan ponsel fesyen. Benar-benar menjadi pelengkap penampilan pemakainya. Hasilnya? Pabrik tersebut terpaksa menghentikan kelanjutan rangkaian seri tersebut karena gagal menembus pasar. Tingkat penjualannya sangat kecil.

Dalam hal ini, ada fakta lain yang juga berbicara. Yakni, sisi lain dari gaya itu sendiri. Orang juga dianggap gaya, cool, bila tak ketinggalan tren teknologi (selular) terkini. Apalagi paham cara memaanfaatkan teknologi terbaru itu. Jadi, tak hanya desainnya yang gaya, kelengkapan fitur juga harus dasyat.