Benih Padi 

Seorang wanita baru saja kehilangan anak tunggalnya. Dalam kepedihan, ia pergi menemui seorang pertapa dan berkata, "Berikan padaku doa atau mantra ajaib untuk menghidupkan kembali anak tunggalku?" Sang pertapa tidak mengusir ataupun mencoba menjelaskan untuk menenangkan wanita ini.

Sang pertapa berkata, "Berikan padaku benih padi dari sebuah rumah yang tidak pernah mengalami penderitaan. Kita akan menggunakan benih tersebut untuk menyingkirkan kepedihan hidupmu." Wanita ini segera pergi untuk mencari benih padi yang dimaksud.

Pertama-tama, wanita ini mendatangi sebuah rumah mewah, ia mengetuk pintu dan berkata, "Ini sangat penting. Saya mencari rumah yang tidak pernah ditimpa penderitaan atau kemalangan. Apakah ini rumahnya?"

Penghuni rumah memberitahu wanita itu ,"Kamu datang ke tempat yang salah," dan kemudian mulai menceritakan hal-hal tragis yang baru saja menimpa seisi rumah.

Sang wanita berkata pada dirinya sendiri, "Siapakah yang dapat menolong penghuni rumah yang malang ini ? Selain diriku yang juga sudah pernah mengalami penderitaan hidup?". Akhirnya sang wanita tinggal di sana untuk menghibur seisi rumah tersebut. Setelah beberapa waktu, wanita ini pergi melanjutkan perjalanannya mencari benih ajaib.

 Tetapi kemana saja wanita ini pergi, dia selalu menemukan cerita kesedihan dan kemalangan dari setiap rumah yang dikunjunginya. Wanita ini terus berjumpa dengan orang-orang yang menderita, dan kemudian menghibur mereka.

Hari demi hari, wanita ini menjadi sangat sibuk dalam menghibur dan melayani orang-orang yang menderita dan terluka. Hingga akhirnya wanita ini tidak lagi mengingat kepedihan dan penderitaan dirinya sendiri.

Dalam perjalanan mencari benih padi ajaib untuk menyingkirkan kepedihan hidupnya, wanita ini menemukan, bahwa melayani orang-orang yang menderita dan terluka telah menyingkirkan kepedihan hatinya.

"Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah." 1 Petrus 4:10

"dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." Filipi 2:3-4

----oo0oo----