The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Amerika pertimbangkan kirim pasukan anti teror ke Indonesia


Amerika pertimbangkan kirim pasukan anti teror ke Indonesia

Hilversum, Jumat 22 Maret 2002 13:40 UTC

Intro: Nampaknya pertimbangan Amerika untuk mengirim pasukan anti terorismenya ke Indonesia masuk akal juga. Pasukan TNI dikenal pelanggar HAM berat sehingga citranya buruk pada masyarakat. Makanya, setelah mengirim pasukan elit ke Filipina, Yaman dan Georgia, bisa diperhitungkan bahwa Indonesia merupakan tujuan kedatangan berikut pasukan Amerika. Cuma masalahnya, beranikah Megawati menyetujuinya? Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Meski menteri senior Singapura Lee Kuan Yew sudah digugat di Indonesia oleh Abubakar Baasyir, orang yang dicap teroris oleh Lee Kuan Yew, namun tuduhan-tuduhan semacam ini nampaknya belum akan terhenti. Kemarin misalnya Menlu Hasan Wirayuda terpaksa membantah tuduhan pers Amerika bahwa Indonesia merupakan sorga teroris.

Dengan ucapannya itu sulit untuk menyangkal bahwa Lee Kuan Yew hanyalah penyambung lidah Amerika. Tetapi benarkah Indonesia merupakan tempat pelarian aktivis Al Qaidah. Dan benarkah pula Usamah bin Ladin punya jaringan di Indonesia? Pakar intelejen Suripto SH mengatakan karena Al Qaidah menggunakan sistem sel dalam menyusun organisasinya maka mungkin hanya Usamah bin Ladin sendiri yang tahu siapa orang-orangnya di Indonesia. Intelijen Indonesia sulit melacaknya.

Suripto :" Antara satu negara dengan negara lain mempunyai bentuk dan bergerak secara sel sistem atau berdiri sendiri-sendiri yang hanya diketahui oleh pucuk pimpinan yang tertinggi. Jadi dengan kata lain andaikata toh ada satu jaringan internasional Al Qaidah, mungkin yang mempunyai daftar anggota jaringan di semua negara hanya ada ditangan satu orang atau dua orang saja. Mungkin bahkan hanya satu orang, kalau toh disebut pimpinan tertingginya itu Usamah bin Ladin ya tentunya hanya Usamah bin Ladin yang tahu."

Kalangan pers Indonesia mencatat bahwa pemerintahan Presiden George Walker Bush, sudah mulai tidak sabar lagi melihat perkembangan di Indonesia. Washington kini diam-diam mulai berkampanye melawan terorisme di Asia Tenggara. Washington kecewa dengan pemerintahan Megawati. Pentagon misalnya memastikan sebagian pejuang Al Qaidah yang lari dari Afghanistan, sudah bersembunyi di Indonesia.

Kebetulan sebelum terjadi peristiwa 11 September di Amerika, sudah banyak orang Afghanistan yang mengungsi ke Indonesia. Jaringan-jaringan dan jalur pengungsi Afghanistan ke Australia sudah tertanam di Indonesia. Kini meski membantahnya, pemerintahan Bush bermaksud agar pasukan anti teror Amerika segera dikirim ke Indonesia.

Harian Amerika USA Today yang dikenal sebagai koran kalangan kanan, kemarin memberitakan pemerintahan Bush memiliki bukti-bukti kuat bahwa pejuang Al Qaidah telah melarikan diri dari Afghanistan ke Indonesia. Sumber-sumber intelijen menyebutkan, lusinan pejuang Al Qaidah menjadikan wilayah Indonesia sebagai tempat bersembunyi yang aman. Karena Indonesia memiliki 17 ribu pulau dengan garis pantai mencapai 34 ribu mil. Di mata Washington, Indonesia cocok sebagai tempat persembunyian karena TNI dan Polri tidak mungkin mampu memantau seluruh wilayah Indonesia. Jaringan Al Qaidah diyakini sudah berada di Indonesia sebelum peristiwa 11 September. Menurut USA Today, Laskar Jihad misalnya merupakan produk Al Qaidah.

Dengan berita semacam ini, Amerika, paling sedikit persnya, tampaknya punya informan-informannya di kalangan gerakan-gerakan Islam Indonesia. Ada misalnya informasi bahwa ketika Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono mengirim pasukan ke Poso, laskar-laskar di sana langsung mengungsi dengan kapal-kapal ke pulau-pulau kecil, di seputar Sulawesi Tengah dan Maluku. Tetapi Kostrad dan polisi kabarnya tidak ditugaskan untuk mengejar mereka. Padahal di mata Amerika mereka masuk dalam jaringan Al Qaidah.

Yang kini masih menjadi penghalang pemerintahan Bush ialah Congress. Lembaga legislatif ini sudah lama melarang bantuan militer kepada TNI. Karena itu sulit bagi Amerika untuk membantu TNI secara terbuka. Kalangan Departemen Pertahanan Amerika mengakui, mereka ingin memulai kembali latihan militer yang dihentikan tahun 1999. Kebetulan di Indonesia masih ada beberapa ribu perwira tamatan Amerika yang dianggap masih setia pada negara Paman Sam ini. Di antara mereka terdapat perwira-perwira yang ahli dalam aksi-aksi anti-terorisme. Namun Amerika Serikat menyadari bahwa para perwira ini banyak terlibat kasus-kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia sehingga sulit diterima masyarakat. Tetapi saat ini bagi pemerintahan Partai Republik, masalah HAM dan demokrasi tidak begitu penting. Selama para perwira ini bisa ikut membantu membasmi terorisme di Indonesia maka pemerintahan Amerika akan mendukung para perwira itu.

Ted Stevens, seorang Senator Partai Republik sudah mengalokasikan dana sampai 18 juta dolar dalam anggaran pertahanan Amerika untuk tahun ini. Dana itu dimaksudkan untuk aksi antiteror di Pasifik. Ia mengakui akan mengucurkan dana yang lebih banyak lagi bagi operasi Amerika Serikat di Indonesia. Namun Pentagon menyadari rencana itu bakal mendapat tentangan dari Presiden Megawati Soekarnoputri, yang khawatir akan kemarahan gerakan-gerakan Islam. Tetapi diplomat-diplomat Eropa di Singapura melihat ini justru suatu "opportunity" atau kesempatan bagi Megawati untuk memperoleh dukungan Amerika dan Barat bagi perbaikan ekonomi Indonesia. Daripada mengandalkan perjanjian-perjanjian dengan IMF, kata mereka, akan lebih tepat jika Mega berunding secara bilateral dengan George Bush. Tentu bantuan Amerika yang akan diberikan hanya berdasar pertimbangan politik, membasmi terorisme. Dan ini adalah untuk kebaikan semua pihak baik untuk pihak barat maupun bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Demikian kata mereka.

Tetapi kemarin pemerintahan Bush membantah pihaknya berencana mengirim pasukan antiteror ke Indonesia. Namun tetap bersikukuh bahwa Indonesia memang menjadi tempat yang aman bagi persembunyian para pejuang Al Qaidah. Amerika telah mengirim pasukan khusus ke Filipina, Yaman, dan Georgia untuk menumpas kelompok militan muslim. Dan kini nampaknya giliran Indonesia.

© Hak cipta 2001 Radio Nederland Wereldomroep
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044