<< Back >>

TOLAK PENCABUTAN TAP NO XXV/MPRS/1966

Ribuan pemuda Jawa Timur yang tergabung dalam Front Peduli Keutuhan dan Keselamatan Bangsa (FPKKB) menolak tegas pencabutan Ketetapan (Tap) No XXV/MPRS/1966 tentang komunisme. Penolakan tersebut diwujudkan dengan berunjuk rasa di DPRD Tk I Jatim, dan pembakaran bendera PKI dan Israel di Tugu Pahlawan, Surabaya, Senin (10/4).

Menurut Firman Arifin, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) yang juga koordinator aksi tersebut, pemuda yang tergabung dalam FPKKB berasal dari ormas mahasiswa, ormas pemuda, dan masjid yang datang dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Pasuruan.

FPKKB menolak pendapat bahwa pencabutan Tap tersebut berarti menum-buhkan demokrasi. "Bagaimana bisa menumbuhkan demokrasi, komunis itu 'kan antidemokrasi. Di dalam komunis, sejarah hanya berdasarkan pertarungan kelas saja," kata Firman.

Ditambahkan, jika keinginan pencabutan tap tersebut tetap dilanjutkan, berarti akan ada pertumpahan darah lagi. 

Para pemuda tersebut ditemui oleh lima orang anggota Dewan, yakni M Sabron dan Kahfan Arifin (F-Golkar), Soepomo (F-PDIP), Mujahid Ansori (F-Gab), dan Sri Hantoro (F-TNI/Polri) di halaman gedung DPRD. 

Sementara itu, DPRD Jawa Tengah juga sepakat mempertahankan keberadaan Tap  No XXV/MPRS/1966 dan menolak secara tegas, usulan pencabutan Tap MPRS tersebut. Pernyataan sikap tersebut, dikeluarkan DPRD Jateng, Senin (10/4) di Semarang ditandatangani Pimpinan Fraksi dan pimpinan DPRD Jateng. 

Pada peryataan tersebut, DPRD Jateng menyatakan komunis sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila, dan tidak layak hidup di bumi Indonesia. DPRD Jateng menilai, tingginya angka kemiskinan di Indonesia merupakan lahan subur bagi tumbuh dan berkembangnya paham komunis. Karena itu, secara tegas DPRD Jateng menolak Tap No XXV/MPRS/1966 dicabut.

Pada hari yang sama, sejumlah massa yang menamakan diri Aliansi Penyelamat Indonesia (API) menggelar aksi menolak pencabutan Tap No XXV/MPRS/1966. Aksi dilakukan di Masjid Baiturahman, Gedung RRI dan DPRD Jateng. Pada aksi ini massa membakar sejumlah atribut PKI. (Sumber: Kompas, Selasa, 11 April 2000).

.