KOMUNISME ITU SERAKAH
Taufika Abdullah
 ( Panji Masyarakat No. 04 Tahun III.12 Mei 1999 )

Wawancara : Pernyataan Latief adalah versi orang yang merasa jadi korban. Yang berbahaya bukanlah ideologi komunis, melainkan perilaku komunis.

     Pernyataan Latief dan Boengkoes serta kekhawatiran Pak Nas, semuanya berujung pada satu hal : eksistensi komunisme di Indonesia. Benarkah idiologi terlarang ini berpotensi bangkit lagi ? Benarkah apa yang dilakukan Latief hanyalah upaya cuci tangan ? Taufik Abdullah, pakar sejarah yang terbilang paling senior di Indonesia, malah melihat para mantan napol PKI itu hanya mencoba mendapatkan tempat terhormat. " Maling saja berusaha tampil dengan terhormat", ujarnya. Berikut petikan wawancara Panji dengan Taufik.

Para mantan napol PKI muncul dengan niat pelurusan sejarah. Bagaimana menurut anda?

     Itu hal yang paling biasa. Sejarah yang kita ketahui selama ini adalah sejarah dari versi orang yang berkuasa. Orang yang berkuasa ingin memperteguh legitimasinya, sedangkan cerita dari mantan napol adalah versi dari orang yang merasa dirinya dikorbankan. Jadi itu hal yang biasa dan tidak perlu dilebih-lebihkan.

Tapi, dengan begitu seolah-olah mereka tampil bak pahlawan.

     Itu terjadi karena ada anggapan bahwa yang jahat adalah Orba. PKI tidak dianggap jahat lagi saat ini apa saja yang dikatakan tentang kejelekan Soeharto, langsung disetujui orang .Orang tidak memakai pikiran kritis lagi. Ditambah lagi, Orba itu penuh dengan kekejaman dan mereka dilihat sebagai korban kekejaman juga.

Sampai dimana upaya mereka bisa mempengaruhi sejarah ?

     Selama Pusaka Orba yang otoriter masih bertahan. Mahasiswa yang menentang pemilihan umum menyatakan dirinya benar. Mereka mengatakan, demi demokrasi anda harus ikut saya. Itu kan pertanyaan otoriter. Kita masih mempusakai kecenderungan Orba. Tidak saja pada pemerintah.

Banyak yang khawatir PKI akan muncul kembali.

     Komunisme bisa dilihat dari sisi ideologi dan dari segi perilaku. Sebagai ideologi komunisme bertolak dari pekikan perjuangan yang dirumuskan dengan kata-kata hilangkan eksploitasi dan perjuangkan keadilan sosial. Komunis juga sangat mudah mengindentifikasai musuh. Penderitaan itu bukan kesalahan sendiri, bukan masalah nasib, tapi ada kaum lain yang mengeksploitasi. Komunis juga bisa memberikan easy solution , pemecahan yang sederhana. Mereka sangat atraktif ketika keadilan tidak terjadi.

     Bahayanya justru ada pada bagian perilaku. Bagaimana cara komunis untuk merealisasikan tujuannya. Mereka menciptakan suatu partai/ negara yang disiplin. Mereka memberikan berbagai bantuan jika itu satu negara yang dilakukan adalah subsidi. Mereka juga mendidik anggotanya menjadi orang yang militan. Kalau di partai mereka militan maka didalam negara mereka menjadi fanatik.

Banyak yang bilang komunisme sudah lumpuh.

Itu pada level ideologi. Yang menjadi masalah adalah pada level perilaku.

Bagaimana mereka bertahan?

     Mereka menjaga kesadaran ideologi yang tinggi. Karena itulah diadakan berbagai macam indoktrinasi. Indoktrinisasi juga akan terjaga dengan adanya aparatur yang keras. Mereka juga memperkenalkan berbagai mitos dan kultus. Itu yang menyebabkan ketika berhadapan dengan lawan PKI bisa sangat kejam.

     Komunisme boleh dikatakan suatu organisasi yang serakah. Tidak hanya menuntut loyalitas tapi juga kesadaran kita. Itu bisa menghasilkan perilaku yang sangat keras. Itu sama saja dengan sikap Orba yang menciptakan kultus pembangunan, mengharuskan indoktrinasi, dan melahirkan perilaku otoriter yang masih ada sampai sekarang.

Lantas, beda keduanya apa?

     Yang satu totaliter yang satu otoriter. Kita harus hati-hati dengan komunis sebagaimana kita hati-hati terhadap munculnya kembali Orba. Bedanya, komunis bertolak dari ajaran Karl Marx dan Lenin yang sama sekali tidak melihat kepada tradisi dan kebudayaan, tetapi berdasarkan pada analisis sejarah yang bersifat historis materialis. Orba bertolak dari konsep jati diri bangsa yang hegemonik. Seakan-akan Indonesia ini warisan nenek moyang. Padahal Indonesia adalah suatu bangsa yang dibuat dan diperjuangkan. Jika Anda menentang komunis, Anda harus menentang juga argumen kultural terhadap negara.Pernyataan tidak sesuai dengan budaya adalah pernyataan politik yang otoriter.