Miriam: MARXISME
TETAP MENGANCAM
Marxisme masih tetap mengancam,
dan bisa bangkit lagi. Peringatan ini diberikan Prof Dr Miriam Budiarjo,
tokoh akademisi dan Komnas HAM. ''Selama masih ada kemiskinan dan ketidakadilan,
bisa saja PKI bangkit, pemikiran-pemikiran marxisme itu bisa subur,'' ujar
Miriam di Jakarta, Selasa (11/4). Menurut Miriam, secara sistem memang
marxisme atau komunisme itu sudah tidak laku lagi. Tetapi, sebagai bahaya
laten dia tetap harus diwaspadai.
Guru Besar Ilmu Politik UI
itu, menyebutkan, di Kuba sebagai pemikiran komunisme tetap ada. ''Anak-anak
muda yang tertarik, terutama pada masyarakat yang begitu miskin,'' ujarnya.
Komunis bisa bangkit dalam
situasi kemiskinan seperti itu. Sebab itu, kata Miriam, kalau sekarang
ada semacam semangat militan untuk tetap mempertahankan Tap MPRS XXV/1966
tentang larangan komunisme, leninisme dan marxisme itu dihapus, itu layak
dan masuk akal. ''Sekurang-kurangnya layak pada saat ini, karena kemiskinan
di Indonesia kini sangat berat, lebih berat dari pertengahan Orba dulu,''
katanya.
Miriam lantas merujuk pada
Konvensi Political and Civil Rights dalam Pasal 18 dan 19 (konvensi PBB),
yang menyatakan, boleh ada pembatasan bagi sebuah negara terhadap freedom
of expression dan lain-lain. Misalnya, dengan alasan ketertiban umum, akhlak
umum, kesehatan umum dan lain-lain. Memang pada umumnya, lanjut Miriam,
pelaksanaan semua HAM itu disesuaikan dengan instrumen- instrumen yang
ada pada HAM PBB. ''Akan tetapi itu perlu diberi waktu,'' ujarnya. (Sumber:
Jawa Pos, Rabu, 12 April 2000).
.
|