Home

Profil

Produk

Jasa

Order

Hobby Sport Bisnis Feature Kontak Site Index
 


PROPELLER DAN PRESTASI TERBANG

 

 


 

 

 


Propeller

Propeler atau yang lebih dikenal sebagai baling-baling merupakan bagian dari sistem propulsi yang bertugas untuk menarik atau mendorong suatu pesawat terbang untuk melaju diudara seperti kita ketahui bahwa pesawat akan dapat terbang apabila gaya angkat terjadi pada sayap atau bidang bidang angkat lainnya. Dan dari prinsip aerodinamika gaya angkat ditimbulkan akibat adanya pergerakan relatif antara sayap dengan udara. Baling-baling ini berputar bagaikan sayap- sayap kecil yang bekerja seperti skup udara atau airscrop. Sebenarnya propeler ini merupakan sistem propulsi yang bertugas mentransmisikan daya dari engine sebagai penggerak mula atau train muffer ke udara transmisi daya yang terjadi digunakan nantinya untuk gaya tahan atau untuk drag yang selalu menghambat pesawat terbang model untuk terbang melaju. Sistem propulsi yang baik nantinya akan diperlukan ketika pesawat model kita akan mengudara atau take off , menanjak dan nantinya akan melakukan gerakan aerobatik. 

Hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk memilih propeler yang baik untuk pesawat model kita . 
Pertama kali yang harus kita perhatikan adalah diameternya. Diameter dalam hal ini adalah ukuran dari tepi baling-baling satu ketepi baling-baling lainnya. Pemilihan diameter ini disesuaikan dengan daya yang bisa dihasilkan oleh engine yang kita pergunakan. Diameter yang terlalu kecil akan menyebabkan engine berputar terlalu tinggi dan konsekwensinya tidak dapat menyalurkan daya engine tersebut keudara sedangkan dengan diameter yang terlalu besar,engine tidak akan dapat memperoleh daya maksimumnya sehingga kita tidak dapat mengembangkan daya dorong dari sistem propulsi tersebut secara optimal. Kita mengetahui bahwa daya maksimum sebuah engine akan dapat dihasilkan pada suatu kondisi putaran dan beban tertentu. Biasanya hal ini digambarkan dari kurva putaran terhadap gaya yang diberikan oleh produsen atau pabrik pembuat engine tersebut ,pemilihan picthnya atau derajat untuk majunya disesuaikan dengan kegunaannya yang dalam hal ini di definisikan sebagai rasio kemajuan atau addvance racio.

Pesawat yang akan berarobatik dengan kecepatan rendah misalnya pada pesawat pesawat radio control fun fly atau juga pesawat aerobatik dengan berat terbang relatif sangat ringan ini akan menggunakan propeler dengan picth yang kecil. Disini akan terjadi suatu efisiensi yang baik pada kecepatan laju yang rendah dengan Rpm mesin yang tinggi. Dikondisi yang lain terutama dipenerbangan dengan kecepatan yang tinggi khususnya diarena balap untuk pesawat-pesawat terbang team race diperlukan propeler-propeler dengan picth yang besar atau sudut yang besar. Sebab disini akan terjadi aliran udara yang tinggi kepada Rpm yang tinggi juga. Disini sebenarnya pemilihan dari picth terhadap penggunaannya.

Kemudian bagaimana dengan penggunaan berbagai jenis propeler yang beredar dipasaran. Kita mengetahui bahwa bentuk dari propelernya itu sendiri bermacam-macam. Dari desain pembuatnya propeler itu dirancang seefisien mungkin, sering kali plan form atau bentuk proyeksi dari baling-balingnya sendiri akan mendekati bentuk bentuk eliptikal ini sebenarnya ditujuakan untuk memberikan efisiensi gaya atau keseragaman daya angkat yang terjadi. Propeler yang lebih efisien akan memberikan daya dorong yang lebih tinggi tetapi dari segi praktisnya saya bisa mengenali bahwa propeler yang lebih efisien biasanya beroperasi lebih diam. atau quaieted, tetapi lebih bertenaga. 

Kita mengetahui ada beberapa jenis bahan untuk membuat propeler dari mulai karet yang fleksibel kemudian fiber glass,nilon yang lebih tetap dan carbon yang paling rigid. Beberapa merk seperti Grupner yang membuat propeler dari karet yang lentur, kemudian kita mengenal juga enkey dari Jepang yang membuat dari nilon yang berserat fiber, juga master airscrew dari Amerika serikat yang membuat dari carbon, dan kita juga kenal APC propeler yang membuat dari nilon berserat carbon. Propeler yang memiliki fleksibilitas artinya yang terbuat dari bahan yang fleksibel misalnya karet sering mengalami perubahan sudut atau picth pada putaran yang beban yang tinggi. Disini sering kali menimbulkan perubahan atau pengurangan tenaga atau daya dorong yang terjadi. Namun untungnya propeler-propeler yang fleksibel seperti ini apabila suatu saat kita mendarat kurang mulus atau kress sama sekali propelernya tidak patah atau putus. Dari segi ekonomi hal memang menguntung kan. Dibagian lain untuk propeler yang terbuat dari carbon juga nilon berserat carbon yang bersifat lebih rigid memang akan memberikan daya dorong atau gaya tarik yang baik sekali pada tenaga yang maksimal. Dan propeler yang seperti ini akan bekerja lebih efisien khususnya pada penerbangan-penerbangan yang memerlu kan daya besar seperti aerobatik. Namun sayang propeler seperti ini seringkali mudah patah.dan mudah mengalami cacat akibat benturan pada waktu kita salah mendarat atau akibat keteledoran yang mungkin sebenarnya tidak terlalu fatal. Untuk itu kita harus memilih beberapa baling-baling yang kirakira memberikan hasil yang optimal pada pesawat terbang yang akan kita pergunakan.

Aplikasi untuk pesawat model radio control trainer dapat kita definisikan secara umum misalnya untuk pesawat terbang model seperti halnya freedom 20 Qb.25 atau PT.20 yang kebanyakan menggunakan engine 2,5 cc atau maksimal 3,5 cc itu dapat menggunakan propeler yang berukuran berdiameter 8 inci atau kira-kira 20 cm. Picth yang diambil dapat berfariasi antara 4 inci hingga 6 inci. Jadi propeler yang dipergunakan dapat berfariasi antara 8 x 4 hingga 8 x 6. Untuk penggunaan kecepatan rendah, saya lebih suka memilih propeler dengan ukuran 8 x 4 pesawat model radio control trainer seperti halnya QB.25 atau Sport Star 25 cenderung untuk beroperasi lebih baik jika menggunakan propeler 9 inci. Tersedia berbagai pilihan diantaranya berukuran 9 x 5 atau 9 x 6 untuk anda yang baru belajar sebaiknya menggunakan propeler yang lebih tahan dari benturan seperti halnya Master Airscrew ,atau apabila ingin lebih tahan lagi menggunakan propeler dari Gropner yang terbuat dari bahan yang lebih lentur. Saya pernah menjumpai propeler dari Thaiwan bermerk Thunder bird itu bersifat sangat fleksibel ini mungkin sangat menguntuingkan buat anda yang baru berlatih yang sering jatuh bangun.

Pesawat trainer berengine 40 seperti halnya Eagle 2 atau QB.40 atau mungkin PT.40 seringkali memakai berbagai pilihan engine disini kita bisa menggunakan engine standar non ball bearing seperti halnya OS 40 FP atau Thunder Tiger 40 JP atau mungkin dari ASP 40 atau Magnum 40 dapat menggunakan propeler 10 inci dengan picth 5 himgga 6 inci. Kita bisa menggunakan propeler dari master airscrew 10 x 5 atau 10 x 6 atau untuk anda yang ingin berlatih dengan prestasi yang lebih baik dapat menggunakan propeler APC 10 x 6 . Untuk trainer yang menggunakan engine dengan prestasi yang lebih baik misalnya engine-engine yang ber ball bearing sepeti Thunder Tiger 2,OS 46 SF, propeler dengan diameter 11 inci akan lebih ekonomis dan lebih efisien untuk dipergunakan hasil yang disukai baik ketika pesawat akan lepas landas maupun untuk penerbangan selama latihan .

Untuk penerbangan aerobatik pada umumnya pesawat menggukan engine berdaya besar. Yang saya jumpai dilapangan pesawat-pesawat aerobatik dengan engine 7,5 cc seperti halnya engine Thunder Tiger pro 46 atau OS 46 SF itu yang beroperasi dengan sistem dua langkah sebaiknya kita beri proprler dengan diameter 11 inci dengan picth antara 5 hingga 7. Hal ini tergantung dari pesawatnya itu sendiri apabila wing loading atau pembebanan sayapnya dirasakan cukup kecil, lebih disarankan untuk menggunakan picth yang kecil. Pesawat akan terbang dengan kecepatan lebih rendah namun bertenaga.

Untuk pesawat terbang dengan jenis aerobatik berklass 10 cc itu dapat ditenagai dengan engine 60 atau engine 10 cc maupun engine 90 atau engine 19 cc yang bersistem empat langkah. Untuk pesawat yang ditenagai engine 60 yang beroperasi dengan sistem dua langkah propeler yang dapat dipergunakan adalah yang berukuran 12 x 7 hingga 12 x 8, sedangkan untuk pesawat terbang model aerobatik yang berengine 91 yang beroperasi dengan 4 langkah, kita dapat memilih propeler yang berdiameter 11 inci dengan picth yang lebih besar yakni 8 hingga 10 inci.

Apabila anda ingin berkecimpung atau menerbangkan pesawat terbang untuk keperluan balap atau racing juga untuk keperluan picth atau kecepatan maka propeler dengan pitch yang besar itu merupakan pilihan utama disini anda bisa memilih propeler dengan pitch 8 hingga 10, tergantung dari rekomendasi dari pabrik yang membuat engine tersebut. Beberapa kali pengujian atau percobaan dapat anda lakukan untuk memperoleh hasil terbaik dari aplikasi masing,masing propeler atau baling-baling. Tentunya anda sendiri tidak ingin beroperasi atau menerbangkan pesawat terbang model dengan engine yang dayanya tidak keluar secara optimal. Percuma saja. Disini ditekankan anda akan mengoperasikan suatu sistem yang merupakan pesawat terbang model dengan daya dari engine yang tersalurkan secara maksimal dan anda juga memperoleh prestasi yang membuat teman-teman bergembira dan juga mengagumi penerbangan dari pesawat model tersebut.


Copyright © 2003 Bandung Aeromodeling All right Reserved, designed by GDP