|
Home | Produk | Hobby | Sport | Bisnis | Feature | Kontak | Site Index |
THROTTLE
ELEKTRIK UNTUK PESAWAT LAYANG ELEKTRIK |
||||
|
Di
kesempatan kali ini, kita akan membahas suatu masalah yakni untuk membuat pesawat
layang elektrik melayang selama mungkin di udara. Masalah sebenarnya
adalah sederhana yakni bagaimana untuk membuat penerbangan yang lebih aman
di saat matahari mulai terbit hingga tenggelam nantinya. Kondisi seperti
ini sering kita jumpai pada pesawat model R/C yang ditenagai dengan
motor elektrik, motor listrik, dan
tentunya akan sangat dibatasi oleh ukuran dan kapasitas baterai yang
dipergunakan. Pemindahan posisi baterai dari seri ke paralel adalah
memungkinkan jika pesawat ditenagai dengan panel surya, namun tentunya
tidak boleh ada satu hubungan berupa kabel apapun yang berasal dari tanah
ketika pesawat tersebut terbang. Arena penerbangan haruslah berupa
lapangan terbang tanpa adanya bukit atau kemiringan. Kita
pernah membahas mengenai motor-motor listrik yang berkemampuan cukup baik
seperti Mabuchi 550 atau Groupner seri Speed 300 dan 400 dan demikian juga
baterainya dari jenis nickel cadnium yang berkapasitas mulai dari 400
hingga 1700. Dalam beberapa kasus, ukuran dari kapasitas baterai akan
sangat dibatasi oleh adanya ruang yang tersedia pada pesawat-pesawat kecil.
Untuk dapat melakukan pengujian, saya perlu mempergunakan pesawat layang
dengan bentang sayap 1 1/2 m atau 1,75 m dengan sayap yang lurus dan
airfoil dari jenis yang baru seperti Zelik 3021. Saya mempergunakan radio
Futaba Attack dengan seluruh perangkatnya sehingga berat pesawat menjadi
800 gr. Itupun belum termasuk baterai untuk terbangnya. Dengan
angin yang bertiup cukup kencang akan mudah kita menerbangkan pesawat yang
berukuran lebih besar, namun bagaimanapun kondisi yang diinginkan adalah
angin yang kecil dan hadirnya thermal dalam kondisi tersebut. Saat ini
banyak kit-kit pesawat model yang mempunyai bentang sayap sekitar 1 1/2 m
dan cocok untuk motor listrik seperti Groupner Speed 300. Untungnya radio
dengan komponen-komponen terbang yang lebih kecil saat ini sudah banyak
diperoleh seperti mikro servo yang beratnya 1/3 dari servo-servo biasa. Beberapa
motor listrik saat ini dilengkapi dengan roda gigi atau gear box. Hal ini
tentunya untuk membuat sistim penggerak elektrik lebih efisien karena
motor ini akan menggerakkan propeller
dengan diameter yang lebih besar. Dengan diameter yang lebih besar
diharapkan efisiensi propulsi dari baling-balingnya akan
menjadi lebih baik. Hanya sayangnya motor dengan gear box akan
datang dengan harga sekitar Rp. 200.000,-, lebih dari dua kali harga motor
listriknya sendiri. Roda-roda gigi pada gear box, pada umumnya mempunyai
perbandingan putaran sekitar 2 : 1. Motor-motor
ini kebanyakan akan berputar pada 8000 rpm jika digerakkan dengan baterai
6,7, atau 8 cell. Motor Groupner dari seri Speed 600 akan berputar tanpa
beban di 2600 rpm dan dijalankan dengan baterai antara 7 hingga 12 cell.
Roda-roda giginya mempunyai ballbering dan giginya terbuat dari baja
setelah kita menjalankannya selama beberapa jam kita disarankan untuk
membuka gear box ini dan memberikan rubrikasi secukupnya. Saat
ini juga banyak propeller yang dapat dilipat dengan ukuran 12 x 10 inch
yang cocok untuk poros 3 mm. Kondisi seperti ini tentunya menguntungkan
karena cocok sekali dengan komposisi motor listrik yang tersedia.
Sayangnya, pada waktu kami melakukan pengujian propeller ini belum ada di
tempat sehingga saya mempergunakan Windsor 12 x 8 untuk mengumpulkan data.
Kombinasi-kombinasi
seperti ini bukannya hanya mudah untuk dipergunakan tapi juga untuk
dipertunjukkan bagaimana mereka dapat melakukan prestasi yang lebih baik.
Pada pengujian terbang pertama dipergunakan speed 600 pada pesawat Skimmer
dengan cell baterai sebanyak 7 dan 8. Prestasi yang dicapai terlihat cukup
baik dengan penanjakan yang cepat dan mantap.
Pengujian dilakukan dengan propeller Sonic-Tronik 13 x 7 dan
hasilnya adalah hampir identik. Sebagai konsekwensinya, saya melihat bahwa
prestasi terbang akan sebaik propeller Windsor. Propeller 11 x 7 nya juga
dicoba dengan rpm yang lebih tinggi dan juga harus lebih rendah pada
pengujian tersebut. Motor
Speed 500 juga diterbangkan namun karena angin yang terlalu kencang, maka
hasilnya kurang memadai. Engine atau motor Speed 500 memberikan suatu daya
thrust yang lebih besar dan saya perkirakan arusnya akan jauh lebih besar
dibandingkan dengan
Groupner Speed 600. Sepengetahuan saya, gear box ada yang dijual
dalam kondisi terpisah, dan hal ini akan sangat menguntungkan untuk anda
yang belum memiliki gear boxnya secara terpadu dengan enginenya. Saya
melihat sebuah artikel dari David Palambo yang membahas mengenai pesawat
model elektrik. Yang pertama adalah mengenai pesawat yang dipergunakan
oleh Jerry Brigdeman dari tim Amerika Serikat pada kejuaraan dunia di
Wangaratta Australia. Jerry menerbangkan pesawat Vortex yang dirancangnya
sendiri dengan baterai Sanyo 1700 SCRC sebanyak 21 cell. Modelnya
mempunyai bentang 150 cm dan mempergunakan propeller APC 10 x 6. Daya
untuk propulsi diberikan oleh motor AVX-1412/3Y dengan kontroler 120-LV2M.
Motor semacam ini mempunyai karakteristik khusus dan harganya sekitar Rp.
1 1/2 juta, dan pada umumnya para dealer tidak menyediakan stock untuk
motor ini. Dave
Palambo juga mempresentasikan mengenai motor-motor seri 14XX yang
merupakan modifikasi dari motor khusus untuk prestasi yang dramatis.
Efisiensinya lebih tinggi 15 % pada kondisi pembebanan dibandingkan dengan
motor yang biasanya kita pergunakan. Pengaturan waktu atau adjustable
timing juga memungkinkan untuk mengoptimalisasi motor terhadap beban yang
diberikan. Dave juga meluncurkan satu program modifikasi menggantikan
stators pada motornya di lapangan. Hal seperti ini akan memberikan suatu
prestasi yang tersendiri terhadap komponen-komponen motor termasuk
diantaranya adalah magnitnya dan beberapa perbaikan diantaranya.
Penggantian stators akan memakan biaya sekitar Rp. 100.000,- dan Dave
mengatakan bahwa kita dapat mengendalikan komponen AVX-1409/5 yang
dapat menempuh prestasi beberapa mil dalam beberap waktu. Memang
motor ini terlihat demikian hebat sehingga saya ingin tahu lebih banyak
prestasinya di masa depan. Memang
desain yang bari dari motor memberikan suatu kumparan yang terdiri atas 16
macam dengan konfigurasi Y dibandingkan dengan Delta. Ada beberapa motor
asli yang
tersedia saat ini dengan harga yang tereduksi, tapi saat ini
mungkin sudah terjual dan kebanyakan dari kumparannya memang memberikan
prestasi yang lebih baik. Motor-motor seperti ini dapat dijalankan dengan
baterai 5 hingga 8 cell dan dapat juga diterbangkan dengan 32 hingga 40
cell dengan daya sekitar 500 hingga 2800 watt. Harganya bervariasi, mulai
dari Rp. 400.000,- hingga Rp. 1,5 juta. Permasalahnya adalah saya tidak
mempunyai tempat yang memadai untuk memasang motor-motor ini pada pesawat
kecil. Aveox
juga memberikan 4 kondisi yang berbeda juga tergantung dari banyaknya cell
yang dipergunakan. Pengendalian tanpa komutator harus dipergunakan pada
motor-motor tanpa sikat atau komutator. Kontroler seperti ini akan
beroperasi dengan frekuensi pengaturan 800 Hz yang memberikan
pengaturan frekuensi yang maksimal dan respon yang sangat mulus.
Pengendalian ini mempergunakan 12 transistor Mosfets pada sirkuit
pengendalian daya besar dan memberikan jumper pada pengarah motor atau
pembalik serta kemungkinan untuk pengereman. Harganya bervasiari antara Rp.
400.000,- hingga Rp. 800.000,-,
dan sistim kendali semacam ini menawarkan berbagai kombinasi motor
yang dikendalikan. Saya
melihat adanya suatu gambaran ketika kita membuka kotak dari pesawat
layang elektrik Raptor yang diprosuksi oleh Republik Czech. Pesawat ini
mempunyai prestasi yang baik untuk harga sekitar Rp. 500.000,- dan
badannya dibuat dari fiberglass epoxy yang sangat ringan dengan finishing
berwarna putih dan intinya dibuat dari foam. Sayapnya dilapisi dengan kayu
dan dalamnya diperkuat dengan fiberglass. Aileronnya sudah dipotong,
diampelas dan siap untuk dilapisi dengan covering material. Ekor
yang berbentuk T atau "T" tail mempunyai bellcrank besar yang
diberikan bersama kabel dan perangkat kerasnya, konektor untuk rudder juga
demikian. Pesawat ini dilapisi dengan film berwarna putih dan
dikombinasikan dengan warna merah fluorescent pada
bagian bawah juga fin dan ruddernya. Baterai yang dipergunakan
adalah SR dan kontroler dari Aveox motor dengan 2 buah servo yang terletak
di belakang untuk pengendalian rudder dan elevatornya. Motor AVX-1214/7 dipergunakan dengan baterai 12 cell serta propeller 10 x 6 yang dapat dilipat dari Groupner. Kita dapat mempergunakan radio Futaba Attack atau radio standart 4 channel lainya untuk mengendalikan pesawat ini. Sayapnya yang demikian tipis mempunyai luas sekitar 595 inch persegi dan menggunakan airfoil dari Eppler 387. Dengan radio-radio yang dapat diprogram, kita dapat melakukan mixing antara aileron dan flap. Meskipun sebenarnya kita tidak memiliki flap tetapi kita bisa mempergunakan aileron sebagai airbrake. Memang pesawat seperti ini kelihatan sangat mulus untuk diterbangkan dan mengasikkan untuk dinikmati. Pendaratan dapat dilakukan lebih lambat dan model dapat mendarat dengan lambat tanpa takut adanya stall atau tip stall.
|
|||
Copyright © 2003 Bandung Aeromodeling All right Reserved, designed by GDP |