Bagi
pecinta pesawat terbang bebas ( free flight), pesawat Glider A1
merupakan pesawat yang sangat ekonomis , namun secara kualitas model ini
dapat dipergunakan untuk bertanding di arena perlombaan.
Persiapan bahan dan material
Bahan-bahan yang dipergunakan ,
baik sebagai bahan dasar maupun bahan pembantu diantaranya adalah :
- Balsa sheet 2 mm
3 lembar
- Balsa sheet 3 mm
2 lembar
- Balsa sheet 1 mm
1 lembar
- Balsa stik 8x8 mm
2 batang
- Balsa stick 10x15 mm 1 batang
- Tripleks 3 mm
- Kawat diameter 1mm
- Baut dan mur 3mm
- Lem Cyanoacrylate
- Pemberat timbal .30gr
- Kertas silkspan / jepun 2 lembar
- Kain tipis sedikit
- Benang gelombnag o.6 mm 1 m
- Dope Sanding sealer 100 cc.
- Plan Glider A1 1:1
Persiapan peralatan
Peralatan yang digunakan untuk
pembuatan pesawat Glider A1 adalah :
- Pisau cutter ukuran besar
- Balok ampelas
- Planner mini
- Penggaris
- Tang buaya
- Gergaji besi
Cara
pembuatan
Pembuatan badan
Badan
kiri dan badan kanan kita potong dari balsa 3 mm, kemudian kita rekatkan
ke tail boom yang merupakan balsa stick 10x15 mm. Nose block kita
rekatkan di bagian depan dengan lem Cyano acrylic, sedangkan frame F1
dan F2 kita pasangkan dengan jarak yang telah ditentukan pada plan 1:1
Pembuatan sayap
Untuk
memotong sayap kita ambil balsa lembaran 2 mm dan kita potong 26 rib
sayap daripadanya dengan pisau cutter. Anda perhatikan arah serat kayu
adalah dari bagian depan rib menuju ke belakang . Kedua puluh enam rib
tersebut kita ikat dengan karet gelang dan kita amplas bersama-sama
dengan balok ampelas , kemudian dengan gergaji besi , kita buat celah
untuk spar atas dan bawah.
Rib-rib
sayap kita rakit diatas plan 1:1 dengan spar yang telah disesuaikan
panjangnya. Pergunakan Lem CA sejenis super glue untuk membantu
mempercepat perakitan sayap ini , bila menggunakan lem kayu sejenis Pva
maka alt bantu berupa jarum pentul akan sangat membantu mempertahankan
posisinya sebelum lemnya kering.
Empat
bagian sayap Glider A1 ini akan dirakit dalam 4 bagian yang nantinya
disambung dengan tripleks sambungan hedral , untuk itu anda tidak perlu
khawatir merakit setiap bagian-bagiannya ,yang terdiri atas Leading
edge, Spar dan Trailing Edge secara satu demi satu menjadi 4 potong
sayap ,yaitu sayap tepi kiri dan kanan , sayap tengah kiri dan kanan Pemasangan
Sudut Hedral
Sudut
hedral diperlukan untuk kestabilan terbang , meskipun demikian fungsinya
yang lain yaitu sebagai penyambung konstruksi sayap yang menahan beban
memang tidak boleh di remehkan . Penyambung sayap bagian tengah (
central joiner ) dibuat dari tripleks 3 mm dengan sudut hedral kecil.
Penyambung ini harus dilemkan sebagai lem Epoxi yang benar-benar kuat ke
spar atas dan bawah . Diujung-ujung tepi sayap bagian tengah kita bisa
mengukur ketinggian hedral 3 cm di kiri dan kanan.
Sayap
tepi kiri dan kanan kita sambungkan dengan sudut hedral tepi yang
terbuat dari tripleks 3 mm. Kita ukur wing tip kiri dan kanan berada di
ketinggian 14 cm dari lantai.
Jangan
Twist
Salah
satu pantangan yang sebaiknya selalu diperhatikan pada saat merakit
sayap adalah kemungkinan adanya Twist dalam arah bentang sayap. Kondisi
twist jika memang tidak dikehendaki , akan menurunkan efisiensi sayap
glider kita ini yang berakibat menurunya prestasi pelayangan model
tersebut.
Spar
dengan Web
Untuk
menjamin kekuatan sayap terhadap penarikan tali yang terkadang mencapai
4 kali berat model (4 G), konstruksi sayap glider A1, kita perkuat
dengan web yang merekat pada spar atas dan bawah model khususnya di
bagian sayap tengah
Covering
dan Silkspan
Sayap
dan stabilo yang sudah selesai dirakit kita sampuli dengan kertas
silkspan atau kertas jepun. Proses penyampulan sayap dan stabilo adalah
dengan cara menempelkan kertas yang permukaan nya telah dilembabkab
dengan sedikit semprotan air ke permukaan kerangka kerangka yang telah
diolesi lem. Jangan lupa untuk memasang permukaan bagian bawah terlebih
dahulu agar sambungannya nanti terletak di bagian bawah.
Covering
bagian bawah dan atas
Badan
bagian bawah yang masih terbuka kita tutup dengan balsa 2 mm sedangakan
untuk bagian sebelah atas kita siapkan penutup dari balsa 2 mm. Kita
akan menutup bagian atas nanti setelah kita memasukan pemberat dari
timbal pada tempatnya
Ditempat
nantinya sayap diletakan kita tempelkan dudukan sayap atau wing mount
dari tripleks 3 mm. Sedikit dibawahnya kita lubangi dengan bor 3 mm dan
kita pasangkan dowel bambu 3 mm untuk pegangan sayap dengan karet gelang
Pembuatan ekor vertikal
Ekor
vertikal yang terdiri dari fin dan rudder kita potong dari balsa 3 mm ,
keduanya kita hubungkan dengan engsel kain yang dilemkan secara zig-zag
.
Ekor
ini selanjutnya kita tanam pada badan di bagian belakang dengan posisi
yang tepat tegak lurus terhadap dudukan sayap dan lurus kebelakang
jika kita lihat dari hidung pesawat.
Gerakan
rudder kita batasi yaitu 0 derajat kekiri dan 3 derajat ke kanan dengan
memberikan pembatas dari kayu balsa yang kita rekatkan dengan lem
cyanoacrylate (CA).
Rudder
dan horn kita buat dari balsa 3 mm dan kita rekatkan posisinya pada rudder . Benang gelomang dari nilon
berdiameter 0.6 mm kita ikatkan pada rudder horn kiri dan kita tarik ke
depan dihubungkan dengan kait penarik. Sedangakan lengan horn kanan kita
tarik dengan karet gelang untuk menjadikannya mekanisme rudder otomatis (
Automatic rudder) .
Dope dan Finishing
Sayap,
badan dan stabilo selanjutnya kita lapisi dengan dope agar tahan air .
Kita dapat menggunakan dope dari jenis Nitro Celulosa seperti Sanding
Sealer yang pengencernya Thinner ND atau menggunakan dope yang kita buat
sendiri dari celulose yang dilarutkan dalam acetone.
Ballast dan CG
Masukan
pemberat dari timbal atau timah hitam pada hidung pesawt model di tempat yang
telah disediakan. Stabilo kita ikatkan pada badan bagian belakang dengan karet
gelang dan model kita kita pegang pada titik beratnya sekitar 5.5 cm dari
dudukan sayap depan ( wing Mount ). Timbal kita tambahkan di hidung model hingga
pesawat dirasakan tidak berat ke belakang dari titik berat yang ditentukan.
Posisi Kait dan Posisi CG
Jika
titik berat model sudah ditetapkan , kita bisa menutup hidung model pesawat
dengan balsa penutup yang telah disiapkan sebelumnya kita perhatikan posisi kait
penarik yang berada 150 didepan titik berat agar membuat penarikan
menjadi aman dan stabil.
Pemasangan Sayap
Pasangkan
sayap di atas badan dengan bantuan karet gelang dan dowel bambu yang tersedia
usahakan bahwa pemasangan karet ini cukup kuat pas dan tidak goyang .
Chek
bentangan sayap yang terpasang untuk memeriksa apakah terjadi twist yang tidak
diharapkan . Gejala ini dikenali dengan memperhatikan sayap bagian tengah dan
sayap tepi. Twist sayap yang tidak seragam dibagian kiri dan kanan akan membuat
pesawat tidak bisa melayang dengan baik.
Balancing
Lateral
Timbang pesawat dalam arah lateral
(guling) perhatikan barangkali sayap
kiri dan kanan tidak seimbang beratnya . Letakan dan lemkan paku kecil diujung
sayap yang kurang berat untuk membuatnya seimbang.
Berat
230 gram
Model
yang telah di balance dapat ditimbang secara keeluruhan dengan timbangan atau
neraca dan usahakan beratnya tidak terlalu menyimpang dari target yaitu 230 gr
agar prestasi layangnya bagus.
Trimming Flight
Kini
saatnya anda untuk menerbangkan model yang telah anda buat dengan ketekunan dan
kerajinan yang patut dibanggakan. Selintas memang terlihat sederhana namun anda
tentunya telah mengetahui bahwa merakit model yang demikian banyak komponennya
dan akurat memang memerlukan keterampilan tersendiri.
Penerbangan
trim atau triming flight merupakan prasyarat sebelum model diterbangkan dengan
ditarik tali . untuk melakukan yang satu ini anda harus melakukan di lapangan
berumput cukup tebal . Perhatikan arah angin karena anda harus meluncurkan model
melawan arah angin , tentunya jika angain dirasakan bertiup perlahan.Model yang
trimnya baik akan meluncur mulus dan mendarat jauh ke depan dengan jarak sekitar
10 m .
Kita
perlu memutar baut 2mm dibagian belakang stabilo searah jarum jam jika model
terlihat menukik atau mendarat dalam jarak kurang 3m di depan kita.
Lapangan yang cukup luas
Untuk
menerbangkan Glider A1 anda memerlukan lapangan seukuran minimal satu lapangan
sepak bola dengan tidak banyak
halangan seperti rumah penduduk atau pohon-pohon ditepinya.
Hindari
posisi tebing atau bangunan yang tinggi yang sering menyebabkan turbulensi udara
sehingga menyulitkan model kita terbang melayang.
Tali Penarik
Tali
penarik kita buat dari tali gelombang berdiameter 0.6 mm denganpanjang 25 m.
Diujungnya kita ikatkan ring logam sebagai penghubung ke tali penarikdan 5 cm
dibawahnya kita ikatkan bendera segitiga dengan luas sekitar 2 dm2 .
Dethermalizer Timer
Bagi
anda yang telah mengetahui prestasi terbang layang model Glider A1
ini setelah beberapa kali melakukan penarikan ada baiknya anda memasang
timer sebagai dethermalizer agar
model anda tidak hilang terbawa termik (udara naik ) pada saat terbang. TR-A01
dapat diset selama 6 menit dan dapat di peroleh di Bandung Aeromodeling.
Usahakan agar teman anda memegang
model anda diatas kepala dengan sayap mendatar dan hidung terarah agak naik dan
mengarah ke angin . Bersamaan dengan itu anda sebagi penarik berjalan kedepan
melawan angin , biarkan reken anda mengikuti anda dari belakang sambil menjaga
ketegangan tali agar tidak mengendur.. Jika dirasakan oleh rekan anda model
sudah terangkat , biarkan dia melepas model tersebut hingga terbang terikat
terikat pada tali penarika yang ujungnya anda pegang.
Rasakan tarikan model Glider A1
anda sewaktu menanjak mendaki ketinggian , bandingkan sewaktu anda menerbangkan
layang-layang.
Kendurkan tali penarik jika model
sudah berada diatas kepala ataupun sudah terlihat terbang membelok . Model akan
melepaskan diri secara otomatis dari tali penarik dan terbang melayang.
Selamat
terbang..............................!!!!!!!!
|