|
|||
Home | Produk | Hobby | Sport | Bisnis | Feature | Kontak | Site Index |
DETHERMALISER
ELEKTRONIK
|
||||
|
Apa
dethermaliser itu? Biasanya
perangkat determaliser ini bekerja dengan bantuan pembatas waktu
(timer) dan mengaktifkan sistim kendali sedemikian rupa sehingga
pesawat yang terbang dalam kondisi superstall
yakni suatu kondisi penerbangan yang sedemikian rupa, sehingga daya
angkatnya sama besar dengan gaya tahannya. Keadaan yang demikian ini
menyebabkan pesawat layang akan meluncur sekitar 45 derajat. Kondisi
penerbangan superstall ini seringkali dengan mudah dapat dicapai
dengan jalan memasang stabilo (horizontal stabilizer) pada sudut 45
derajat terhadap sumbu horizontal badan. Sebagai timer yang bertugas
melepaskan ujung tali D/T pada waktunya, orang dapat menggunakan sumbu
yang terbuat dari kertas singkong yang dicelup terlebih dahulu dalam
larutan sendawa (NaNO3). Timer sebagai peralatan pembatas waktu yang
lebih tepat, kini dapat dibeli di toko-toko penjualan sarana
aeromodeling. Sayang, timer mekanik yang bentuknya menyerupai jam ini
cukup mahal saat ini sulit diperoleh dan seandainya adapun harganya
cukup mahal yakni sekitar Rp. 350.000,- sehingga mungkin kurang
bijaksana apabila saya menganjurkan pemakaian timer ini secara meluas
di kalangan penggemar pesawat layang model. Seberapa
perlu Dengan
prestasi seperti itu, rasanya sudah dapat dipahami apabila perangkat
yang namanya dethermaliser ini benar-benar merupakan peralatan penting
dan sangat diandalkan untuk mencegah model kita hilang terbawa
thermal. Bagi atlit-atlit aeromodeling terbang bebas sudah dapat
dipastikan bahwa sedikitnya separuh dari jumlah penerbangan yang
dilaksanakan akan berakhir dengan fungsinya dethermaliser. D/T Elektronik Berbeda
dengan timer mekanik yang mengandalkan pergerakan mekanik yang relatif
peka terhadap kotoran dan debu, timer elektronik mengandalkan
penciptaan pulsa tegangan listrik yang berasal dari waktu pengisian
muatan kapasitor. Karena bekerja secara elektronik, sistem ini tidak
mudah terganggu oleh hadirnya debu ataupun kotoran yang biasanya
selalu hadir dalam setiap arena perlombaan, sehingga istilah timer
macet terkena debu kemungkinan tidak akan kita temui lagi setelah kita
menggunakan timer elektronik. IC
Timer 555 To
= 1.1 (P1 + R2) C1 (detik) sedangkan
periode berputarnya poros motor menggerakkan D/T dapat dihitung dengan
formula Tm
= .7 R2 C1 (detik) Periode
pulsa awal To dihitung setelah switch di-on-kan dan tegangan pada
kapasitor C1 mulai naik dari titik 0 volt. Cara
kerja timer elektronik Setelah
switch S di-on-kan, maka IC 555 timer bekerja mengisi kapasitor C1
melalui P1 dan R2. Setelah tegangan di C1 mencapai 2/3 Vcc maka
tegangan di keluaran (kaki 3) akan jatuh ke 0 V. Keadaan ini akan
menyebabkan transistor TR1 terhubung dan motor listrik M berputar
sesaat. Waktu pengisian kapasitor C1 akan dapat divariasikan dari
mulai beberapa detik hingga sekitar 2.5 menit dengan cara mengatur
trimpot P1. Bila nantinya dikehendaki timer ini bekerja menggerakkan
D/T setelah waktu tertentu yang tidak ingin kita ubah-ubah lagi, maka
potensiometer P1 akan dapat diganti dengan resistor tetap sebesar 680
K.Ohm sampai dengan 820 K.Ohm. Cara kerja sistim D/T Kait
putar ini dapat diatur posisinya dengan menekan tombol sehingga
mengarah ke depan dan dapat menahan tarikan tali dan karet D/T dari
belakang. Catu
daya Apabila baterai nicad tidak mudah dijumpai di sekitar anda, ada juga alternatif lain sebagai catu daya D/T elektronik kita ini, yakni dengan menggunakan 3 buah baterai Alkaline tipe AAA yang dirangkai seri sehingga tegangannya menjadi 4.5 volt. |
|||
Copyright © 2003 Bandung Aeromodeling All right Reserved, designed by GDP |