T a b l o i d S a s t r a D i g i t a l |
ALTERNATIF
Terbit Dua Minggu Sekali |
Edisi
05/2004 |
HALAMAN SATU |
BERITA | INDEKS |
REFLEKSI |
SALAMSASTRA | NOVEL | GALERI PUISI |
DARI REDAKSI Soal Novel "Terbuai Mimpi"
Mulai edisi lalu, kami menurunkan sebuah novel berjudul "Terbuai Mimpi", karya Saiful Bahri. Novel ini pernah diterbitkan oleh PT Balai Pustaka, Jakarta pada 1993. Naskah novel itu adalah pemenang III Sayembara Penulisan Naskah Buku Bacaan Remaja yang diselenggarakan Klup Perpustakaan Indonesia dalam rangka memperingati ulang tahunnya ke-6 pada Januari 1998. Ada beberapa pertimbangan mengapa kami memilih memuat secara bersambung novel ini. Pertama, Saiful sangat antusias novel ini dimuat tanpa perlu dibayar. Memang itulah problem pertamanya, seperti berkali-kali kami sampaikan, kami belum mampu memberi pengganti ongkos kirim bagi karya yang dimuat. Sebab, situs ini murni lahir karena semangat, tanpa modal. Kedua, novel Xenon Micros --- begitu ia menggunakan nama samaran ketika menulis novel ini dan saat diterbitkan --- menyajikan pengungkapan yang "lain", terhadap realitas. Ia cenderung memilih cara yang surealis untuk mengungkapkan gagasan. Tak heran gagasan-gagasan itu --- termasuk kritik di dalamnya --- dibalut dengan bungkus yang jenaka dan tak jarang puitis. Khusus soal novel "Terbuai Mimpi" ini, pekan depan, kami akan menurunkan pula sebuah tulisan yang mengungkapkan secara lebih jelas tentang novel ini. Mudah-mudahan bisa menjadi gambaran bagi pembaca untuk terus mengikutinya. Tulisan itu bukan sinopsis, tetapi sebuah telaah ---- katakanlah sebuah resensi --- terhadap novel itu. Saiful sejak awal menulis memang memilih pola ungkap berbeda dengan kebanyakan. Surealisme menjadi pilihannya untuk mengungkapkan ide-idenya. Dan novel "Terbuai Mimpi" ini tampaknya menjadi titik tolak. Ia menulis novel ini ketika masih duduk di bangku sebuah SMA di Banda Aceh. Selanjutnya, mengalirlah karya-karyanya yang lain, berupa cerpen, yang juga tidak jauh dari karakter serupa: puitis, surialis, dan kadang jenaka. Kesurialisan, kepuitisan dan kejenakaannya terkadang muncul juga di panggung -- dalam kapasitasnya sebagai seorang aktor. Selain menulis, ia memang penggiat teater. Saiful adalah penulis yang produktif. Ia banyak melahirkan cerpen, namun sedikit yang dipublikasikan di media cetak luar (Aceh). Ia hampir tidak pernah mengirim karya-karya ke media-media besar dan majalah-majalah sastra terkemuka. Itu pula yang membuat namanya tidak bergema di tingkat nasional. Padahal karya-karyanya tak kalah menjanjikan. Hal ini menjadikan dia sendiri menjadi sosok yang surealis pula, puitis sekaligus jenaka --- sebagaimana kesehariannya. Selamat menikmati sajian kami. |
NOVEL TERBUAI MIMPI KARYA SAIFUL BAHRI dimuat secara bersambung mulai edisi IV Minggu, 22 Februari 2004 Silakan klik di halaman dua dan ikuti terus ceritanya di Tabloid Sastra Digital ALTERNATIF
|
AKLUMAT: Hak cipta pada penulis masing-masing. Boleh mengutip untuk kepentingan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, dengan menyebut sumber. Untuk kepentingan bisnis, seperti pencetakan, penerbitan, penyiaran, harus seizin penulis. |