home
Who am I
Siapa aku ? Aku hanyalah seorang anak yang dilahirkan di th 71, di hari ketika orang France merayakan pembebasan penjara Bastille, 14 Juli. Masa kecil kuhabiskan di kota Bone, tempat kelahiran para pelaut ulung suku Bugis.  Kota yg indah, eksotik, dan bersejarah.  Kami tinggal di lingkungan Pabrik Gula, dg pemandangan hamparan tebu yg menghijau, diseling dg lori2 kuno yg bersiliweran dan ampas hitam yg keluar dari cerobong pabrik ktk musim giling tebu tiba.

Banyak cerita di masa kanak yg sangat berkesan. Ada satu pohon juwet tua di samping rumah yg menjadi tempat persembunyianku, di atasnya kubangun rumah mungil, tempatku melatih lidah melafalkan abjad, alif ba ta, dan menghafal kali-kalian. Juga menjadi tempatku menikmati kelezatan tomat segar, kacang dan jagung(rebus) hasil kebun kecil bapak.  Bapakku seorang pekerja keras yg tekun. Darinya aku belajar mencintai tanaman,binatang pun alam sekitar. Beliau seorang teknisi yg juga petani. Sekrg beliau menetap di Madiun dan menghabiskan masa tuanya dg kebun & kolam ikan mungilnya.Semoga beliau selalu dalam lindungan-Nya.


 

 
Aku menghabiskan masa SMP dan SMA-ku di Madiun. Pergantian atmosfer sangat kental terasa. Bone dg orangnya yg senantiasa berbicara lugas, blak2an, dan orang Jawa yg romantik, penuh unggah ungguh, dan cara bicara yg panjang lagi cantik. Mamak adlh orang Bugis yg lebih Jawa daripada orang Jawa sebenarnya. Beliau sangat lembut, ramah dan pemurah (Orang lain yg bilang).Beliau sgt cepat beradaptasi dg tetangga, yg karenanya keluarga kami tdk pernah merasa terasing.

Aku berpisah dg keluarga ketika harus masuk IPB, kampus yg merakyat, yg menjadikanku lebih pandai dari ayahku ketika berdiskusi ttg tanaman. 8 tahun aku habiskan di IPB untuk mendapatkan gelar sarjana dan master. Suatu masa yg panjang ktk dikenang tp sungguh pendek ktk dilewati

Aku begitu terobsesi untuk menjadi explorer karena begitu kesengsem dg acara flora & fauna TVRI ketika layarnya masih hitam putih. Setelah itu aku beralih ingin menjadi researcher atau dosen karena kesannya pinter.  Dua dunia ini meneliti dan mengajar sepertinya akan menjadi duniaku kelak.  Mengapa begitu menarik kedua dunia ini ? Entahlah, tapi sepertinya keduanya akan membuatku tak pernah berhenti belajar dan menjadi murid.

Sejak lulus dari IPB aku menjadi dosen di Politeknik Darul Fallah yang berlokasi di Pesantren Pertanian Darul Fallah. Sebuah adalah pesantren tua yg sangat kaya natural resourcenya, Pesantren Pertanian Darul Fallah. Cita-citaku kesampaian, tapi keinginan meneliti tak kesampaian. Sebuah lagi, aku mengajar di Pesantren Pengamalan Al-Qur'an wal Hadits. Sebuah pesantren yg sangat belia, tp mengajarkan prinsip2 Islam yg sebenarnya.

Sekarang aku berada di Jepang, bermaksud belajar banyak ttg sistem pendidikan yg aku harap akan berarti bagi kemajuan umat kelak. Subhanallah, Allah meringankan langkahku mendatangi negeri yg penduduknya lebih islami daripada orang Islam kebanyakan.
Banyak yang kulihat, kudengar, kunikmati dan kupelajari dari negeri matahari terbit ini, yang membuatku semakin bijak dan dewasa dalam berpikir.