HOME

Arsip: Milis CFBE, Mei 2003

Topik: MI dalam praktek -2

Oleh: Meilania <meilania@telkom.net>

Saya hanya ingin menambahkan saja sebuah ide dari buku "Multiple

Intelligences" karangan Howard Gardner yg dikombinasikan dg ide "Successful

Intelligence" karangan Robert J. Sternberg.

Dalam risetnya, Gardner melakukan sebuah proyek untuk menyiapkan siswa yg

"beresiko gagal di sekolah" agar sukses di lingkungan kerja. Gardner

kemudian menggabungkan teori Multiple Intelligences (MI) temuannya dg

"Practical Intelligence"-nya Sternberg. Jadilah sekolah PIFS (practical

intelligence for school).

 

Intinya, PIFS menjadi semacam "sekolah alternatif" dg pendekatan yg berbeda

dari sekolah formal. PIFS memiliki semangat untuk men-DEKAT-kan siswa dg

dunia nyata (masyarakat secara umum maupun dunia kerja yg akan ditekuni

oleh siswa).

 

Kira-kira seperti inilah agenda kegiatan dalam 1 periode pengajaran PIFS:

[1] Menerima berbagai materi pengajaran lintas subyek

      Materi disajikan dg berbagai pendekatan (dg menggunakan aplikasi 8

macam kecerdasan).

[2] Memilih Proyek dan melaksanakannya

      Siswa memilih / merencanakan proyek yg berkaitan dg kemampuan, minat,  serta

      keahlian relatif mereka. Dalam memilih siswa harus menimbang segala keterbatasan yg ada

      (dari diri sendiri maupun lingkungan) shg proyek dapat benar-benar  dilaksanakan.

 

Siswa paling baik memperoleh pengetahuan ketika itu dikaitkan dg kemampuan

dan minat mereka sendiri. Sebab itulah pendekatan Proyek berdasarkan minat

siswa dinilai sbg cara yg paling efektif bagi siswa untuk mempelajari hal

baru. Teori dan praktek diberikan secara berdampingan.

 

Beberapa manfaat pendekatan PROYEK antara lain:

[1] Profil Individual - siswa lebih mengenal diri sendiri, apa kekuatan dan kelemahannya,

      apa bidang dan keahlian yg relatif lebih disukai dan atau dikuasainya

[2] Penguasaan fakta, ketrampilan, dan konsep

      Beda dg situasi kuliah dan ujian kertas, proyek menuntut siswa menggabungkan

      penguasaan konsep, fakta, berikut ketrampilan yg diperlukan dalam dunia NYATA.

[3] Mutu kerja

      Dg mengerjakan proyek, siswa menjadi "lebih ahli" dlm bidang spesifik yg ditekuninya,

      sekaligus memperluas wawasan dan pengetahuan dlm bidang lain yg terkait dg proyeknya

[4] Komunikasi

      Proyek membawa siswa dalam dunia kerja yg nyata, dimana siswa harus berinteraksi dg

      berbagai orang (mulai dari guru, teman sekerja, nara sumber yg harus dihubunginya, dsb)

[5] Refleksi

      Proyek juga menghadirkan "catatan sejarah" perkembangan siswa. Proses serta hasil

      proyek merupakan alat evaluasi yg sgt ampuh untuk me-refleksi kemampuan siswa

 

Pendekatan PROYEK secara langsung PASTI memuat berbagai jenis kecerdasan

(walau mungkin tidak semua) seperti yg dikemukakan oleh Gardner: [1]

linguistik [2] logis-matematis [3] jasami [4] musik [5] spasial [6] alam

[7] intra-pribadi [8] antar-pribadi ... sekaligus menerapkan model

kecerdasan triarchic Sternberg: [1] analytical intelligence [2] creative

intelligence [3] practical intelligence

 

Sasaran akhir PIFS adl membuat siswa senang belajar dan bertanggung jawab

untuk dirinya sendiri kelak - bahkan setelah "kenyang makan bangku

sekolahan" pun, siswa diharapkan senang dan mau belajar terus demi

memberdayakan diri sendiri serta lingkungannya.