|
|
Pangdam Bantah Militer 'Lenyapkan' 2 Warga Muslim Ambon, Siwalima (23/01/01) - Rentetan tembak dan ledakan bom sepanjang Minggu malam hingga Senin dini hari yang dikabarkan dipicu oleh ulah Marinir yang melenyapkan 2 warga Muslim dibatah Pangdam XVI Pattimura, Brigjen TNI I Made Yasa. Menurutnya, kabar tersebut semata-mata isu yang sengaja dilemparkan kelompok masyarakat tertentu untuk menjelek-jelekkan Marinir dan Yon-Gan TNI. "Begini, saya ingin luruskan itu. Karena saya melihat ada upaya-upaya dari kelompok masyarakat yang ingin menjelek-jelekkan Yon-Gab mulai dari kejadian di Kairatu, Gemba kemudian ada gelombang-gelombang protes melalui kegiatan-kegiatan demonstrasi untuk menentang TNI yang minta Yon-Gab dipulangkan dari Ambon-Maluku," tandas Pangdam Made Yasa di Makodam Pattimura kemarin. Jenderal bintang satu ini menilai, upaya tersebut sangat tidak sehat, apalagi mempengaruhi masyarakat menjelek-jelekkan TNI. "Jadi, isu-isu ini supaya mempertajam masyarakat tidak senang Yon-Gab, tidak senang Marinir yang ada di situ (Mardika, Red). Oleh karenanya, tidak benar bahwa kita tidak mau mengajak bahkan melalui koordinasi dengan Pak Gubernur, saya sudah sampaikan kepada Danpomdam, Dansektor silahkan bersama Kapolres Hasanuddin dan anak buahnya langsung ke tempat kejadian. Jadi, sekali lagi saya luruskan bahwa tidak benar kita mempersulit situasi seperti itu," tandasnya lagi. Untuk itu, kepada masyarakat, Made Yasa minta untuk tidak memusuhi TNI, apalagi mengancam dan menyerang TNI. "Itu sudah keterlaluan sekali," timpalnya sembari mengingatkan masyarakat agar menjauhkan diri dari lokasi-lokasi konflik bila timbul ketegangan. Pasalnya, TNI akan tetap bertindak tegas terhadap siapapun tanpa mempertimbangkan status dan kedudukan seseorang. Sementara itu senada dengan Pangdam Made Yasa, Penguasa Darurat Sipil Maluku, Dr Ir MS Latuconsina mengingatkan masyarakat untuk menahan diri dan tidak memusuhi TNI, apalagi menyerang TNI karena tidak akan menguntungkan. "Instruksi saya kepada aparat dalam kaitan dengan penyelesaian persoalan di Maluku adalah melakukan tindakan tegas sesuai dengan prosedur yang ada karena kalau tidak kita akan terus menghadapi persoalan-persoalan yang panjang," jelasnya. Menyinggung isu "lenyapnya" 2 warga Muslim, Latuconsina yang juga Gubernur Maluku ini mengaku sudah minta Panglima dan Dansektor bersama-sama Kapolres Hasanuddin meninjau langsung ke lapangan guna menuntaskan persoalan yang terjadi di masyarakat. Pasalnya, "Isu itu terbawa atau saya katakan dalam satu paket seperti yang disampaikan Panglima, seolah-olah ingin menyudutkan aparat TNI, baik Marinir maupun Yon-Gab yang bertugas di lapangan. (eda/lai)
|