|
|
Martina Sahertian Selamat di Kawasan Masjid Al Fatah Ambon, Siwalima (22/01/01) - Biar Ambon sempat membara, toh tidak mengurangi rasa kasih antara basudara Islam-Kristen. Rasa kasih itu, walaupun sifatnya insidentil tapi patut diberi tempat menuju harapan bersama tentang damai. Sabtu (20/1) Martina Sahertian (18) warga Karang Panjang, yang sudah empat (4) tahun tidak pernah pulang ke Ambon, berhasil diselamatkan Sekretaris Pokja MUI Maluku, Malik Selang, di kawasan Masjid Al Fatah Ambon. Menggunakan KM Bukit Siguntang dari Ujung Pandang, Sabtu pagi itu, bersama penumpang lainnya, Martina Sahertian dengan entengnya menumpang angkutan kota (Angkota) di kawasan pelabuhan Yos Soedarso dan selanjutnya "turun" di depan Masjid Al Fatah, Ambon. Ketika "turun" di depan Masjid Al Fatah, sontak saja peristiwa tak lazim ini menarik perhatian sejumlah warga Muslim yang mungkin saja mengenali Martina Sahertian sebagai gadis Obeth (Kristen). Sejumlah warga Muslim itu serta-merta berteriak, "He…ada cewek obeth". Entalah, apa yang terjadi jika saat itu tidak ada Sekretaris Pokja MUI Maluku, Malik Selang. Pasalnya, begitu mendengar laporan bahwa ada gadis Obeth yang baru datang dengan KM Bukit Siguntang, langsung bereaksi. "Ada anak-anak yang datang lapor saya bahwa ada gadis Obeth yang baru datang dengan KM Bukit Siguntang dari Ujung Pandang dan sementara dikerubungi anak-anak di depan Masjid Al Fatah. Langsung saja saya keluar dari Masjid Al Fatah dan mengambil adik kita itu. Pas -kebetulan Kapolres Hasanuddin sedang lewat sehingga saya minta tolong untuk dibawa ke Polres dulu," ujar Malik selang ketika ditemui Siwalima, Sabtu (20/1) di Mapolres Perigi Lima. Sementara itu, Martina Sahertian mengakui dirinya sama sekali tidak tahu situasi Ambon yang terlanjur hidup terpisah. "Saya hanya diantar Om di Pelabuhan Ujung Pandang untuk naik kapal Bukit Siguntang ke Ambon. Saya tidak tahu Ambon ini sudah seperti ini," tutur Martina dengan mata berkaca-kaca. "Waktu turun dari kapal saya bermaksud naik pete-pete (Angkot-Red) menuju Karpan, namun saya diturunkan di Masjid Al Fatah. Saya bingung karena ada anak-anak muda yang bilang he ada cewek obeth. Dorang kerumuni beta. Namun datang bapak Malik menyelamatkan beta di sini (Mapolres-Red). Saya berterima kasih kepada bapak Malik. Kalau tidak saya tidak tahu apa yang sudah terjadi sebab saya baru tahu di sini ada pisah-pisah Islam dan Kristen," aku Martina polos. Pihak Kepolisian sendiri melalui Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ajun Kombes Hasanuddin, memerintahkan anak buahnya mengecek tempat tinggal Martina Sahertian di Karang Panjang, agar diantar langsung ke tempat tujuan. (lek/eda/das)
|