|
|
Alhamdulillah segala puji bagi ALLOH Ta'ala, Robb yang menjadikan
manusia saling berpasangan untuk melahirkan generasi berikutnya dalam
rangka beribadah hanya kepada-NYA saja.
Salam dan sholawat kepada Nabiulloh Muhammad shollallohu 'alaihi wa
'ala aalihi wa sallam, juga kepada para shahabat rodhiyallohu 'anhum
ajma'in, tabi'in dan tabi'ut tabi'in serta kepada para pengikutnya
hingga akhir zaman
Wa ba'd
Saudara-saudaraku yang dirahmati ALLOH.... Sungguh, nikah itu merupakan
salah satu fitrah manusia yang dicontohkan (disunnahkan) oleh Nabiulloh
Muhammad shollallohu 'alaihi wa 'ala aalihi wa sallam, dan yang
diikuti dengan baik oleh para Salafush Sholih.
Tujuan dilaksanakannya pernikahan selain beribadah mengikuti sunnah
Rosululloh shollallohu 'alaihi wa 'ala aalihi wa sallam, juga
adalah melahirkan garis keturunan selanjutnya.
Suatu kebahagiaan yang tidak terperi bila hadir seorang anak di
tengah-tengah keluarga muslim yang ta'at, kebahagiaan itu tidak dapat
ditukar dengan apapun, orang tua rela berkorban demi kebahagiaan dan
keselamatan buah hati mereka, itulah bentuk kasih sayang orang tua
terhadap anak, terlebih lagi seorang ibu yang telah bersusah payah
mengandung dan penuh perjuangan ketika detik-detik proses melahirkan dia
lalui, ibu ketika itu tidak berpikir akan keselamatan jiwanya namun yang
dia pikirkan dan perjuangkan bagaimana buah hati yang dinanti selama ini
lahir dalam keadaan selamat dan sehat.
Saudara-saudaraku yang dirahmati ALLOH subhanahu wa ta'ala....
Manusia boleh berencana tapi ALLOH jua yang menentukan, keinginan
pasangan suami-isteri yang mengharapkan segera mendapatkan keturunan
ternyata tertunda bahkan sampai bertahun-tahun, manusia harus sabar
dengan segala bentuk ujian dari-NYA, tapi hendaknya tetap berikhtiar
untuk mengatasi ujian tersebut, tidak larut dalam kesedihan bahkan
sampai berputus asa dari Rahmat ALLOH... na'udzubillahi min dzaalik
Saudara-saudaraku yang dirahmati ALLOH....
Melalui situs ini saya ingin memberikan tips/kiat-kiat dalam rangka
ikhtiar mendapatkan keturunan, sebelumnya ingin saya tegaskan bahwa hal
ini saya lakukan ikhlash semata-semata mengharapkan Wajah ALLOH, bukan
untuk tujuan komersil bahkan melariskan dagangan saya (tarwijan).
Apabila ada ramuan/herbal yang harus diminum maka tidak harus membeli
produk tersebut dari saya, silahkan anda membeli dimana saja.
Juga saya minta ampun kepada ALLOH, minta maaf kepada para pembaca,
apabila ada kalimat/cara-cara yang dianggap vulgar, tidak pantas.
Sungguh tidak ada niat jahat/negatif dari saya.
Berikut kiat-kiat bagi pasangan suami-istri (pasutri) yang harus
ditempuh, :
-
Pasutri harus sabar, tidak menyerah, tidak berburuk sangka kepada ALLOH
-
Pasutri harus bertawakal kepada ALLOH, dan tetap ikhtiar
-
Pasutri harus menjauhkan diri dari perkara-perkara Syirik, meninggalkan
perkara bid'ah
-
Pasutri membiasakan diri hidup di atas Sunnah Nabi-NYA, seperti suami
memanjangkan jenggotnya (tidak mencukur/merapikan), merapikan kumis,
suami memakai pakaian (celana/sarung/gamis) di atas mata kaki (setengah
betis lebih afdhol) tidak melewati/menutupi mata kaki. Istri berbusana
yang disyari'atkan oleh ALLOH dan Rosul-NYA yakni menutupi seluruh tubuh
(kecuali muka dan telapak tangan sampai pergelangan tangan) dengan
busana yang lapang, tidak tipis, tidak bercorak, berwarna gelap (hitam),
bukan untuk model sehingga menjadi bahan perhatian orang lain, juga
tidak menyerupai pakaian wanita jahil/kafir, bahkan lebih utama bila si
isteri bercadar.
-
Pasutri menjaga sumber harta yang dimakan, tidak memakan harta yang
syubhat bahkan haram, seperti merampok, mencuri, korupsi, pungli,
memeras, menipu, bekerja di
tempat ma'siat dan ribawi.
-
Pasutri rajin bersedekah di jalan ALLOH dengan tidak riya` wa sum'ah
-
Pasutri rajin bermunajat/berdoa kepada ALLOH, diantara waktu-waktu yang
dianjurkan berdoa agar diijabah oleh ALLOH a.l : di pertiga malam (sholat
tahajud), sujud terakhir, antara adzan dan iqomah, ketika dalam safar (perjalanan),
ketika di sisi baitulloh Ka'bah, ketika mendengar suara ayam berbunyi(berkokok) di
tengah malam
DO’A
UNTUK MENDAPATKAN
KETURUNAN YANG
SHOLIH
“Ya Robbku
janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris
yang paling Baik.” ( Q.S 21 Al-Anbiyaa`
: 89 )
"Ya Robbku,
berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau
Maha Pendengar doa". ( Q.S 3 Aali Imron
: 38 )
"Ya Robb kami,
anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa.” ( Q.S 25 Al-Furqoon :
74 )
“Ya Robbku,
anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang
saleh.”
( Q.S 37 Ash-Shooffat : 100 )
-
Pasutri rajin-rajin beristighfar dan shoum sunnah
-
Pasutri jangan tinggalkan sholat sunnah terutama sholat sunnah rawatib
-
Pasutri meminta ma'af kepada kedua orang tua (terutama ibu), mungkin ada
perasaan mereka yang terluka atas sikap, perbuatan dan perkataan pasutri.
Juga meminta mereka agar mendoakan pasutri supaya lekas mempunyai
keturunan yang sholih/sholihah.
-
Pasutri meminta bantuan doa dari orang-orang sholih (yang masih hidup) yang ber'aqiedah dan
bermanhaj Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Salafiyin)
-
Pasutri tidak saling menyalahkan; "bahwa saya yang sehat, kamu yang
berpenyakit dan mandul" atau sebaliknya. Ucapan seperti ini tidak bermanfaat, tidak
membantu proses datangnya si buah hati, bahkan membuat hati pasangan
jadi terluka, menimbulkan konflik baru, membuat syaithon jadi senang
-
Istri jangan sering membuat suami marah/kecewa/sakit hati, terutama
menjelang Masa Subur (MS), bikin suami tersenyum dan senang ketika
menjelang MS
-
Istri harus sabar dan setia melayani suami, jangan mengeluh dengan
kondisi keuangan dsb
-
Istri harus siap menerima kekurangan suami
-
Suami jangan menuntut lebih dari istri, berikan maaf (terutama menjelang
MS) jika istri banyak kekurangan
-
Pasutri memeriksa diri ke R.S/bidan/dokter spesialis; bila itu memang
harus (diperlukan) dan selama tidak melanggar Syari'at Islam
-
Pasutri melakukan pengobatan cara Nabi (At-Thibbun Nabawiy) yaitu dengan
berbekam (hijamah), boleh juga dengan pengobatan alternatif pijit
refleksi
-
Pasutri rajin berolah raga secara teratur dan tidak merokok
-
Pasutri memakan buah yang dianjurkan yakni kurma setengah masak (kuning/merah)
yang biasa disebut Ruthob, juga pasutri rutin makan tomat yang masak (merah)
-
Suami rajin mengkonsumsi madu (terutama madu hutan), terutama
habbatussauda jangan sampai ditinggalkan, harus rutin tiap hari diminum.
-
Suami rutin minum ramuan jamu herbal AL-MU'ARRIS / AL-BAROKAH
-
Suami membuat ramuan herbal tdd : Nature-X, ClimaX, Purwoceng &
Habbatussauda. Semua kapsulnya dibuka dicampur dan diseduh, lalu diminum
-
Pasutri (terutama istri) rajin minum ramuan herbal serbuk SUBUR
KANDUNGAN
-
Pasutri tidak boleh terlalu lelah, terutama ketika menjelang 2 hari mau
Masa Subur (MS)
-
Suami diusahakan sehari-hari tidak memakai [maaf] celana dalam
-
Suami jangan sering-sering mandi dengan air hangat
-
Suami ketika akan menghampiri/menyetubuhi (jima') sang istri maka dia
wajib membaca do'a sebelum jima' yang disunnahkan Rosululloh
shollallohu 'alaihi wa 'ala aalihi wa sallam, dan istri wajib
mengingatkan suami tentang hal itu, walau seberapa besar nafsu birahi sang
suami.
Do'a sebelum jima' :
بِسْـمِ اللهِ اللَّهُـمَّ جَنِّبْناَ
الشَّيْـطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Bismillahi, allohumma jannibnasysyaithona wa jannibisysyaithona maa
rozaqtana
“Dengan
menyebut nama ALLOH. Ya ALLOH, jauhkanlah kami dari syaithon dan
jauhkanlah syaithon dari apa yang telah Engkau rizkikan kepada kami”
–H.R Bukhori
dan Muslim–
-
Ketika MS maka segeralah melakukan jima'
-
Tidak melakukan jima' seperti orang kafir/binatang, yakni melalui anus (dubur),
melakukan oral-sex, atau ketika sedang haidh/nifas. Semua itu adalah
perbuatan jima' dari orang Kafir dan binatang; HARAM hukumnya
-
Selesai jima', istri jangan meluruskan kedua kakinya, maka suami segera
harus membantu memegang/meninggikan posisi kedua kaki istrinya ketika
istri tidur terlentang, atau kaki istri diletakkan di bahu suami.
Lakukan hal demikian sekitar 3-5 menit, agar sperma tidak lekas tumpah
keluar semua dari kemaluan istri, membantu sperma menyerbu sel indung
telur.
-
Setelah MS berlalu, istri jangan dicampuri lagi, biarkan sel indung
telur mengalami proses pembuahan. Walaupun suami / istri sedang naik
lagi gairahnya, jangan diperturutkan
-
Kalaupun ingin jima' lagi tunggu sekitar 3-4 hari lagi dari MS
-
Tidak menceritakan urusan ranjang kepada siapapun
Demikianlah kiat-kiat yang dapat saya infokan (sharing), mohon kiranya
ada dari pembaca yang mau menambah kiat-kiat tersebut atau mau
mengkoreksinya, saya ucapkan Jazakumullohu khoir.
Apabila kiat-kiat tersebut berhasil, itu semata-mata karena idzin dan
pertolongan dari ALLOH Robbul 'alamin, ucapkanlah Alhamdulillah.
Bagi siapa saja yang telah berhasil, tolong beritahukan kiat-kiat
tersebut kepada pihak-pihak yang memerlukannya, serta jangan lupa tolong
kabari saya via e-mail
atau ke 0818-699623, agar saya muat di situs ini sebagai testimoni (saksi
hidup).
Selamat mencoba, dan tetap tafa'ul (optimis).
Wallohu musta'aan
|