BERITA ACEH WASPADA
SABTU, 25 SEPTEMBER 1999
_________________________________________________________________
Takut Ancaman, Ratusan
Transmigrasi Tinggalkan Lokasi
SIGLI (Waspada): Ratusan warga transmigrasi Geumpang asal Pulau
Jawa, terpaksa meninggalkan lokasi tempat mengadu nasib yang sudah
mereka tekuni selama bertahun-tahun di Desa Blang Dalam, Kecamatan
Geumpang, Kabupaten Pidie.
Mereka yang terdiri dari 36 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi
karena merasa jiwanya semakin terancam dari berbagai tindakan dan
tekanan yang dilancarkan kelompok tertentu dalam lima bulan
terakhir, kata seorang warga transmigrasi Kamis (23/9) yang mengaku
sudah beberapa hari mengungsi ke Sigli.
"Kepala Desa (Keuchik) maupun Camat, dan warga desa setempat tidak
dapat lagi melindungi kami dari ancaman kelompok tertentu. Jiwa dan
nyawa anak-anak kami terancam," ujar seorang warga trans lainnya.
Kedatangan rombongan warga transmigrasi dengan menumpang empat
truk aparat keamanan milik kepolisian mengejutkan Pemda Pidie,
terutama penjaga pendopo, karena dalam waktu singkat harus mencari
tempat penampungan bagi mereka. Lebih-lebih ada yang sudah
terserang penyakit flu dan pilek, akibat hembusan angin malam.
"Kami mendatangi Pendopo bermaksud untuk menemui Bupati Pidie
Drs M Djakfar Ismail MSi, seraya mengharapkan agar kami dipindahkan
saja ke lokasi lain di luar Aceh, karena alasan keamanan yang
tidak terjamin dewasa ini," ujar mereka.
Namun warga trans tersebut gagal menemui Bupati Pidie yang
sedang berada di Banda Aceh dalam urusan dinas. Karena gagal
menemui bupati, warga trans berupaya coba "menduduki" pendopo. Tapi
upaya mereka itu lagi-lagi gagal karena dicegah masuk oleh puluhan
aparat keamanan yang berjaga-jaga di pendopo.
Warga trans yang berada sekitar satu jam di depan kediaman bupati
itu, akhirnya digiring ke Mapolres Pidie secara baik-baik tanpa ada
insiden.
Kepala Perwakilan Kantor Transmigrasi Pidie Drs Sofyan
mengatakan, ada pihak tertentu memprovokasi warga trans menduduki
pendopo Pidie. Alasan tak terjamin keamanan, sangat tidak masuk akal
karena sejumlah aparat sudah ditempatkan di lokasi trans, tambah
Sofyan.
Sebagai solusi, tambah Sofyan, semua warga transmigasi yang ingin
menduduki pendopo Pidie itu akan diberangkatkan ke Banda Aceh untuk
sementara mereka dikarantinakan di Kanwil Transmigrasi Aceh. "Kami
juga harus mencegah mereka dari berbagai provokasi pihak tertentu,"
ungkap Sofyan.(b18)
|