SOCIAL IMPACT OF ICT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

OLEH :

 

 

HANNA JULI ADEH NINGRUM

E311 05 002

 

NURAENI

E31105027

 

MUH.SAIFUL

E311 05 054

 

 

 

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2007

 

 

 

 

 

 

SOCIAL IMPACT OF ICT

 

 

PENDAHULUAN

 

Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan banyaknya penemuan yang dapat memudahkan aktivitas manusia. Teknologi tersebut membantu manusia dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang timbul dari batas-batas jarak, ruang dan waktu. Kemajuan tekhnologi informasi yang demikian pesat membuat bola dunia terasa makin kecil dan serasa tak ada lagi jarak dalam ruang yang sangat luas ini. Cara pandang terhadap dunia pun kini  sudah berubah. Di balik semua itu, teknologui informasi-lah yang menjadi ujung tombak perubahan-perubahan yang dirasakan manusia di muka bumi ini. Namun, ke arah mana perubahan itu akan berjalan? Dan siapa yang akan diuntungkan dan dirugikan oleh perubahan ini?

 

Namun, kekuatan TI yang ditekan itu kemudian tampil “jumawa” dalam episode jatuhnya Orde Baru. Konon, dipercaya bahwa gerakan mahasiswa dan bantuan logistiknya dikoordinasikan dengan memanfaatkan kecanggihan TI ini. Bahkan, komunikasi militer pun disadap dan semua sandi militer diterjemahkan oleh para aktivis dan dibagikan lewat pager, telepon gengam dan email pada para koordinator lapangan untuk mengantisipasi blokade militer yang menyapu Jakarta dan kota-kota lainnya saat itu, 1998 dan 1999. TI, secara langsung atau tidak, berkontribusi atas terjadinya suatu perubahan sosial yang bermakna di Indonesia, yaitu jatuhnya rejim militeristik yang sudah berkuasa 32 tahun lamanya.

Tapi, entah dimana salahnya, pemerintah baru yang terpilih secara relatif demokratis pasca rejim Orde Baru ini juga gagap menanggapi kemajuan TI. Keppres 96/2000 yang garis besarnya berisi larangan masuknya investor asing di bidang industri multimedia di Indonesia, menunjukkan dengan jelas kebingungan pemerintah dalam merespon perkembangan bisnis multimedia, yang tentu ada dalam mainstream TI. Dengan Kepres itu, tersirat inferioritas yang luar biasa dalam diri pemerintah. Pemerintah beranggapan bahwa proteksi itu diberikan dengan asumsi tidak mungkin pemain-pemain lokal mampu bersaing dengan investor asing dalam dunia TI. Padahal, justru banyak pemain lokal yang berteriak dan menentang keppres ini. Satu-satunya pemain lokal yang terlihat paling getol mendukung dikeluarkannya keppres tersebut hanyalah PT. Telkom. Kebingungan ini juga terlihat jelas dalam perumusan UU Telekomunikasi beserta PP yang menyertainya. Dalam PP No 52/2000 misalnya, apabila seseorang ingin mendirikan warung internet, untuk mengurus ijin pendirian warnet, harus meminta ijin yang ditandatangani oleh menteri (!). Jelas, bahwa kebijakan pemerintah saat ini menimbulkan semakin banyak masalah yang timbul dalam pengembangan TI.

 

 

 

 

 

 

PEMBAHASAN

 

Indonesia sebagai suatu negara yang menjadi bagian dari globalisasi teknologi informasi tentunya tidak terlepas dari berbagai akibat yang ditimbulkan oleh maraknya arus informasi tanpa kontrol tersebut. Budaya global tersebut secara positif memiliki muatan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial dan kebudayaan, tetapi secara negatif juga bermuatan materi pornografi yang mempertontonkan dan memperdengarkan perilaku seksual melalui media majalah, surat kabar, tabloid,buku-buku, televisi, radio, internet, film-film dan video. Teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dapat berkomunikasi secara interaktif mengenai hal-hal yang berorientasi seksual secara online melalui internet.

 

Menurut Tjipto dan Santoso (2001) “dalam hal daya tarik komunikasi, internet menawarkan kemampuan berkomunikasi secara elektronik (via email dan chatting) yang relatif mudah dan murah selama 24 jam. Internet juga memberikan kemungkinan dan kemudahan untuk mengakses berbagai macam informasi, mulai dari yang sangat ‘mulia’ (seperti untuk keperluan penelitian atau pengambilan keputusan organisasi) sampai yang ‘tidak mulia’ (misalnya mengakses situs-situs pornografi). Hal ini yang sulit dihindari sebagai imbas globalisasi informasi adalah tersedianya situs seks yang secara nyata dan terbuka memvisualisasikan berbagai pose, bahkan dalam gerakan-gerakan film. Internet telah meleburkan sekat antara fakta dan fantasi, membobol dinding pembatas antara realitas dan imajinasi (Tjatmiko, 2001).

 

Dampak positif dari ICT

Seperti yang kita ketahui bahwasanya perkembangan teknologi dewasa ini sangat pesat, sehingga mampu memberi kontribusi yang sangat besar dalam kehidupan manusia apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.

 

Contoh real dari penggunaan teknologi informasi yang bias kita lihat di sekitar kita adalah penggunaan Mailing List sebagai sarana diskusi secara elektronik yang berbasis elektronik mail. Aplikasi mailing list dibentuk jauh sebelum Web menjadi populer & memenuhi traffic Internet seperti saat ini. “Akan tetapi mailing list merupakan sarana yang sangat ampuh - bahkan lebih ampuh dari pada Web yang sifatnya lebih pasif”, kata Onno W.Purbo(Computer Network Research Group ITB).

Pada dasarnya mailing list bekerja dengan konsep yang sangat sederhana, seorang pengguna cukup mengirimkan E-mail ke satu alamat E-mail untuk kemudian di sebarkan ke semua member mailing list yang tergabung / berlangganan ke alamat E-mail tersebut. Bayangkan bagi seorang yang sedang kesulitan masalah komputer kemudian mengirimkan pertanyaan melalui E-mail ke mailing list tempat berkumpul para hackers, dapat diharapkan bahwa kemungkinan satu-dua orang hackers mengetahui jawaban dari permasalahan yang dihadapi. Akhirnya dengan segera solusi dari masalah yang dihadapi dapat dipecahkan dalam waktu yang singkat (mungkin diperlukan beberapa jam).

 

Mailing list beroperasi 24 jam tanpa henti sepanjang tahun, mari kita banyangkan bersama apa yang terjadi jika kita melakukan diskusi secara terus menerus tanpa henti:

·        Seorang Public Relation misalnya, Proses public relation sebuah perusahaan  dimana konsep-konsep PR yang umumnya ada saat ini yang lebih banyak bergantung pada media non-interaktif dengan sedikit seminar / workshop. Dengan adanya mailing list proses marketing & PR dapat dilakukan secara interaktif & terus-menerus tanpa henti selama 24 jam sepanjang tahun. Dapat dibayangkan bahwa dengan konsistensi PR seperti itu dapat diharapkan image & eksistensi perusahaan akan menjadi lebih kuat dimata client-nya. Tentunya nanti bagian PR usaha / product tsb. harus secara selektif memilih untuk aktif di mailing list tertentu yang sesuai dengan product yg dipasarkan.

Jelas disini bahwa mailing list merupakan media yang lebih bersifat interaktif & pro-aktif di bandingkan dengan Web yang biasa ada di Internet. Sifat ini menjadi kunci utama untuk memperkuat image & eksistensi seseorang / perusahaan di Internet secara keseluruhan. Konsekuensi yang harus di tempuh oleh orang / perusahaan yang akan menggunakan mailing list adalah harus dapat berinteraksi / meresponds secara cepat menggunakan E-mail, karena semua pengguna E-mail di Internet berharap agar responds dapat dilakukan secara cepat. Untuk itu dibutuhkan orang / staff yang ulet & konsisten untuk menjawab berbagai pertanyaan.

 

Dari contoh tersebut, kita dapat melihat dampak positif dai teknologi yang ada, belum lagi dampak-dampak positif teknologi yang lain yang sangat membantu umat manusia dalam menghadapi perkembangan zaman. Seperti hal nya teknologi-teknologi rumah tangga yang sangat membantu ibu rumah tangga dalam menyelesaikan pekerjaannya rumah tangganya dengan ssangat cepat dan mudah.

 

Begitu pula dalam bidang-bidang lainnya seperti bidang ekonomi, teknologi yang ada telah membantu kita untuk dapat menyelesaikan transaksi-transaksi yang ada dengan mudah. Pengusaha yang sibuk misalnya, ia bisa menyelesaikan masalah-masalah pembayarannya dengan mudah. Seperti halnya pembayaran kartu kredit, tagihan telepon atau handphone, semua itu dapat terselesaikan dengan mudah tanpa harus pergi ke bank.

 

Dampak negatif dari ICT

Selain dampak positif, teknologi juga mampu membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia, juga disadari bahwa teknologi informasi memberikan peluang untuk terjadinya kejahatan-kejahatan baru (cyber crime) yang bahkan lebih canggih dibandingkan kejahatan konvensional.

Teknologi informasi telah mengubah prilaku dan pola hidup masyarakat global. Perkembangan teknologi informasi telah pula menyebabkan dunia menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan social, budaya, ekonomi, dan pola penegakan hokum yang secara signifikan berlangsung demikian cepat. Teknologi informasi saat ini menjadi pedang bermata dua, karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hokum.

 

Salah satu contoh penggunaan teknologi untuk hal-hal negatif adalah penggunaan teknologi sebagai sarana pembuatan dan penyebaran pornografi. hal ini seringkali menimpa kalangan selebriti, dimana ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakann perkembangan teknologi untuk hal-hal yang mampu merugikan pihak lain, untuk kepentingan/tujuan tersendiri. Seperti halnya benalu  yang ada di pohon. Sehingga seringkali teknologi yang menjadi sasaran/tuduhan sebagai penyebab semua ini. Minimnya informasi dan meluasnya cybersex di Indonesia, memotivasi perlunya kajian yang berkaitan dengan intensitas mengakses situs seks dan permisivitas perilaku seksual remaja.

 

Bidang Ekonomi

Seperti hal nya penggunaan dana kartu kredit orang lain melalui pembelanjaan di internet yang berdampak buruk dan sangat merugikan orang lain. Teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi instrumen efektif dalam perdagangan global dan sekaligus perbuatan melawan hukum dan kejahatan.

Ironinya dalam keadaan transaksi dan kegiatan virtual telah meningkat demikian tinggi dan cepat, justru kita belum memiliki regulasi yang mengatur tentang  Cyber Law. Contoh lainnya adalah cybercrime yang dilakukan oleh orang yang sangat mahir dan pandai dalam memanfaatkan kelebihan dan kelemahan komputer untuk suatu tindak kejahatan, seperti halnya password cracker yang merupakan program untuk membuka enskripsi password atau sebaliknya dan untuk mematikan system pengaman password. Bank BCA sendiri pernah  tertimpa kasus plesetan situs BCA, dengan menggunakan modus typosite,seorang typositer berhasil menjaring lebih dari seratus PIN nasabah BCA dalam waktu sekitar 24jam setelah yang bersangkutan  membuat nama domain  mirip www.klikbca.com seperti www.kilkbca.com, www.klikbac.com, dan lain-lain melalui register luar negeri. Akibatnya, username dan password akan masuk ke dalam database pelaku. Plesetan situs klikbca ini adalah kasus yang palin kesohor.

 

Bidang Politik

Contoh kasus lainnya yang pernah terjadi. Yaitu situs resmi yang berisi tentang jajak pendapat di Timor Timur - ketika akan meleppaskan diri dari Indonesia - juga pernah dimasuki tamu tak diundang. Akibatnya, banyak yang meragukan hasil perhitungan jajak pendapat yang berbuntut kerusuhan besar di tanah bekas jajahan Portugis tersebut. Cerita buram tentang pembobol internet juga datang dari negera tetangga, Singapura. Saat itu, Wenas Agusetiawan, bocah asal Indonesia yang memiliki otak encer membobol situs di negeri seribu singa tersebut.

 

 

Semua contoh kasus-kasus mengnai penggunaan teknologi untuk hal-hal negatif seperti yang disebutkan di atas tentunya membawa dampak yang sangat merugikan bagi negara. Dan menteri komunikasi dan informatika,Sofyan A.Djalil angkat bicara, dan mengatakan bahwasanya roadmap ICT nasional harus memikirkan dampak sosial. Idealnya, ICT dapat berkembang pesat, seiring dengan pengembangan sumber daya manusia secara merata. Namun, dalam beberapa bidang lain, terutama yang juga berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, selalu ada jarak atau gap antara pengembangnya dengan penggunanya, yakni masyarakat. "Jangan sampai akibat kurangnya fasilitas serta sosialisasi, gap itu malah semakin meluas. Intinya, jangan sampai masyarakat luas tertinggal perkembangan ICT," ujarnya. Ketertinggalan akses akan menempatkan masyarakat hanya sebagai target pasar.

 

 

PENUTUP

Karena begitu banyak pihak yang menggunakan teknologi untuk hal-hal yang merupakan pelanggaran sehinga menyebabkan suburnya terorisme di dunia ICT, maka kita harus menghindari hal-hal yang mampu membuat kita menjadi korban seperti jangan berikan password kepada orang lain, ganti secara rutin. Hubungi Customer Service Bank atau Operator Cellular bila ragu. Jangan sebar e-mail berantai, dan jangan download file dari situs yang meragukan.

 

Dari survey yang kami lakukan secara acak, ternyata lebih banyak orang yang memandang bahwa teknologi membawa dampak positif. Yaitu sekitar 70% responden menganggap teknologi membawa dampak positif, 10% menganggap negatif dan 20% lainnya menyatakan teknologi membawa dampak positif dan negatif.

 

Daftar pustaka :

 

http://www.litbangda-sulsel.go.id/modules

 

http://www.litbang-gresik.go.id

 

http://www.student.ukdw.ac.id

 

http://www.google.com

 

http://www.digilib.unmer.ac.id

 

http://www.bebas.vlsm.org/v09