005
Kunci Beramal Saleh
Post By :
Bakhtiar Khatib
Kunci Beramal Saleh. Setiap muslim tentu saja
mendambakan kebahagiaan tidak hanya bahagia di Dunia
tetapi juga di akhirat. Namun hal itu harus dicapai
tidak dengan mengandalkan doa tetapi dituntut dengan
usaha sungguh dalam kehidupan di dunia ini yaitu dengan
amal saleh yang banyak. Allah berfirman : “ barang
siapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun
wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan kami balas kepada mereka dengan pahala
yang lebih dari apa yang mereka kerjakan”. (Al-Quran).
Pada ayat lain Allah menjelaskan : “ Barang siapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seseorang pun dalam beribadat kepad
Tuhannya”. (Q.S Al-Kahfi :110). Seseorang muslim
telah melakukan amal saleh dengan sebanyak-banyaknya
maka dia akan memperoleh kesempatan untuk bisa berjumpa
kepada Allah nikmat nomor satu sesudah masuk surga
ketegasan ayat di atas. Sangat penting dan dituntut
mengerjakan amal saleh dalam menjalankan roda kehidupan
ini, manusia sebaiknya berusaha jangan sampai amal yang
telah dikerjakan itu jadi sia-sia tak berguna disisi
Alla SWT. (amal ditolak Allah).
Sesungguhnya setiap individu harus memahami prinsip dan
kunci beramal saleh dan berusaha mewujudkan pada
kehidupan yang dijalani. Secara ringkas ada lima amal
saleh perlu mendapat perhatian sungguh:
(1). Ikhlas karena Allah.
(2). Benar cara melaksanakannya.
(3). Tujuan yang hendak dicapai adalah ridha Allah SWT.
(4). Tidak terasa sudah banyak amal saleh yang
dikerjakan.
(5). Sesegera mungkin melaksanakannya.
Ikhlas karena Allah SWT… ke Ikhlasan merupakan dasar
dari amal seorang muslim dan tanpa ke Ikhlasan itu amal
apapun yang dikerjakan manusia meskipun baik dan banyak
bukan amal-amal saleh namanya dan tidak ada nilai pahal
sedikit pun dari Allah SWT. Meskipun dimata manusia di
anggap telah melakukannya, amal saleh yang banyak.
Karena itu ke Ikhlasan dalam beramal sangat ditekankan
oleh Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya : “ Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agam dengan lurus “. (Q.S. Al-Bayyinah : 5). Benar
cara melaksanakannya. Seseorang yang melaksanakan suatu
kebaikan harus melaksanakannya dengan cara-cara yang
benar sebagaimana yang telah di contohkan Rasulullah
SAW. Shalat misalnya harus dilaksanakan sebagai contoh
dari Rasulullah SAW. Sebaliknya tidak dinilai amal saleh.
Didalam sebuah hadis Rasul SAW. Menegaskan : “ Barang
siapa mengerjakan sesuatu amal dalam urusan (agama)
seseorang yang bukan dari ajarannya maka tertolak”.
(H.R. Muslim).
Tujuan yang hendak dicapai adalah ridha Allah SWT. Bukan
maksud-maksud lain seperti tujuan dari manusia, harta,
tahta dan sebagainya. Sangat fatal dalam amal saleh
adanya riya (ingin mendapat pujian manusia) sangat tidak
dibenarkan oleh Allah SWT. Berfirman : “Maka
celakalah bagi orang-orang yang shalat (yaitu) dari
shalatnya orang-orang yang berbuat riya dan enggan (menolong
dengan barang berguna) “. ( Q.S. Al-Maa’uun : 4-7).
Sikap seseorang muslim terus berusaha mencari ridha
Allah SWT, juga dengan pertanda senang hati, ringan
berkorban meskipun dengan jiwanya sendiri (Al-Baqarah :
207).
Tidak terasa sudah banyak amal. Artinya tidak terasa
sudah banyak amal shaleh yang dilakukan hal ini karena
semakin banyak nilai amal shaleh yang dibawa maka
manusia, seseorang akan semakin dnilai bertaqwa kepada
Allah SWT. Terus menjadi orang yang paling mulia di sisi
Allah. “Sesungguh-sungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu disisi Allah ialah orang yang bertakwa di
antara kamu “. (Q.S. Al-Hujuraat :13). Sebaiknya
seorang muslim, jangan rasakan sudah banyak amal shaleh,
tindakan demikian pemacu terus memperbanyaknya, sifatnya
sangat penting bagi kehidupan seorang muslim. Apalagi
Allah SWT sendiri tidak menetapkan beberapa banyak nilai
pahala dan amal shaleh yang harus dibawa agar bisa
dimasukkan kedalam surga, artinya semakin banyak pahala
tentu semakin terasa nikmat kehidupan seseorang di
akhirat kelak.
Segera mungkin melaksanakannya. Yang jadi prinsip dari
amal shaleh yakni sesegera mungkin melaksanakannya dalam
hidup ini, berarti seseorang muslim yang sejati tidak
suka menunda-nunda amal apalagi soal umur memang sungguh
tidak tahu. Diantara sahabat Rasul yang tidak mau
menunda-nunda amal shaleh adalah Muadz bin Jabal, ketika
ditanya oleh Rasul, tentang bagaiman keadaannya pada
suatu pagi Muadz menjawab : “Ya Rasul SAW, saya pagi
ini betul-betul merasa menjadi orang beriman karena saya
tidak yakin apakah nanti sore saya masih hidup atau
tidak, dan nanti sore pun saya tidak yakin apakah besok
pagi masih hidup atau tidak bahkan langkah saya yang
pertama tidak tidak saya yakini bisa dilanjutkan ke
langkah kedua”.
Sikap demikian seseorang muslim selalu terbayang pada
kematian yang membuat dia tidak berani menunda-nunda
amal shalehnya. Lima prinsip beramal shaleh tersebut
diatas juga perlu dipahami lagi yakni Iman. Iman memang
tidak cukup sekedar pengakuan, tetapi Iman dan amal
shaleh muslim mencapai kebahagiaan yang hakiki di dunia
akhirat. (Al-Baqarah : 201). Inilah arti peran kunci
beramal shaleh… (berbagai sumber).. (bk)
<<< Kembali <<<
|