004
Doa Nabi Allah Ibrahim. AS
Post By :
Bakhtiar Khatib
Doa Nabi Allah Ibrahim. AS.
Bentuk Bentuk perlawanan yang nyata atas kemiskinan
salah satunya adalah memberikan suplai finansial atau
modal kepada mereka yang jelas-jelas miskin pada saat
Idhul Kurban, bukan diberi sebatas daging kurban si kaya
dan si miskin sama-sama merasakan nikmat menerima daging
kurban, bernilai lebih diberi modal usaha dan mengelola
usaha untuk kaum miskin, terutama orang muda, yang masih
banyak memiliki cita–cita untuk hari depan. Inilah
diantaranya menjadi misi Nabi Allah Ibrahim
berpihak kepada kaum musdda’afin (kaum lemah)
yang disebut orang muda dibekali modal secara umum
hingga terungkap dalam doanya kepada Allah SWT. Agar
umat sesudahnya berkemampuan menerima tongkat
kepemimpinan yang diridhai Allah SWT.
Nabi Allah Ibrahim AS. Sungguh besar harapan agar
generasi muda sesudahnya berkemampuan menerima
tongkat kepemimpinan tetap berpedoman terhadap
amanah Nahi mungkar (dilarang dan yang disuruh) hal ini
dijelaskan Allah SWT. “ Ya Tuhan kami, jadikanlah
kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah)
diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada
engkau”. (Q.S. Al-Baqarah :128). Suara segar seribu
harapan yang terungkap berbentuk doa berasal dari suara
lubuk hati yang sangat suci dari Nabi Ibrahim AS.
Selaku ia Nabi di doakan umat Islam setiap doa tashahud
akhir (kamassalaita ala Ibrahim).
Cukup membikin gembira umat islam yang Ibrahim
sangat mempunyai perhatian khusus terhadap kepemimpinan
umat Islam dimasa-masa mendatang, sekaligus ucapan
Ibrahim menggambarkan suatu kesadaran yang tinggi
berjangka jauh bagi kelanjutan kepemimpinan itu sendiri.
Dalam menyiapkan generasi muda yang berkualitas
kepemimpinan hendaknya digalang terus sampai dunia
dihancurkan oleh yang empunya Allah SWT. Tentu saja
penerima tongkat pemimpin itupun Nabi Ibrahim AS. Cukup
arif melihat masa depan agama yang diturunkan Allah SWT.
Dan umat sesudahnya dimuka bumi ditandai corak ragam ini,
ketegasan Al-Baqarah 128 diatas.
Semua orang berharap ditunggu hanya kelompok generasi
muda Islam yang memiliki kemampuan penuh lahir
bathin kearah perubahan yang baik dapat dirasakan
nikmatnya secara menyeluruh, itu karena generasi muda
memiliki modal sangat kuat yakni “ hati nurani ”
dibungkus Iman. Hati nurani itulah
satu-satunya panduan yang mampu membawa perubahan dari
kejahilan kepada Mardhatillah, sebab dihati
nurani itu tempatnya Iman yang kamil selalu mendorong
terhadap kebenaran ditunggu semua sejak dulu sampai
sekarang.
Situasi itu kaum muda muslim berbenah diri agar siap
mengemban amanat sungguh diharapkan sekalipun berat
merubah kejahilan kepada situasi damai. Ditunjukkan Al-Quran
sejarah mencatat yakni semua perubahan terjadi dibumi
dipelopori dan dilakukan dikalangan muda kaum muslimin.
Contohnya kezaliman Namrudz dihancurkan oleh
kecerdasan, keberanian dan kesalehan pemuda
Ibrahim. Keangkuhan raja Fir’aun dengan
keganasannya amat ditakuti berhasil dipecundangi anak
muda bernama Musa. Pemuda Yusuf yang
saleh satuan dan rupawan mampu mengatasi krisis ekonomi
melanda sebuah negeri.
Perlu dijadikan teladan, yang teladan perjuangan Nabi
Muhammad SAW. Menebarkan risalah dakwah di Jazirah
Arab. Mayoritas para pendukung utama yang mulia
Muhammad SAW, adalah kaum muda masih dibawah
40 tahun , bahkan tidak sedikit Sahabat Rasul SAW. Yang
lain masih muda-muda seperti Ali bin Abi Thalib,
Usman bin Azaid, Abdullah bin Zubair dan
banyak yang lain lagi sahabat muda Rasul SAW.
Yang lain, juga yang diutus Rasul SAW. Menjadi
Da’i ke Madinah sahabat muda Mas’ud bin Umair,
dalam pengertian sahabat-sahabat Rasul SAW. Orang
muda beriman.
Sejarah mencatat kemenangan negeri tercinta diambil dari
tangan belanda sampai sekarang perubahan banyak
dilakukan kaum muda beriman, beramal saleh dan
terdidik. Dituntut semua bergerak menegakkan
kebenaran dan keadilan bersatu di bawah ajaran Illahi
Rabbi yang sudah terisi hati nurani beriman.
Sekiranya tidak siapa lagi, kapan lagi. Al-Quran
menjelaskan, bersatu teguh. Inilah yang ditunggu hati
nurani muda Islam untuk memperbaiki pembangunan yang
sedang berjalan. Itulah secara pintas sosok Nabi
Allah Ibrahim AS. Dialah suri tauladan yang bersinar
dan cahaya sinar bagi kaum muda juga Nabi
Allah Ibrahim AS. Seorang tokoh yang harus dicontoh
baik dalam kekurangan maupun dalam kemakmuran, dalam
keadan Revolusi maupun keadaan damai.
Al-Quran menceritakan terhadap kaum muda khususnya di
zaman Nabi Muhammad SAW. : “Sesungguhnya
telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim
dan orang-orang yang bersama dia”. Al-Mumtahara :
4 (keringkasan Ayat). Inilah Arti dan hikmah doa Nabi
Allah Ibrahim AS. Terhadap generasi muda dan umat
sesudahnya, umtuk dijadikan teladan dalam perjuangan
menegakkan kebenaran turun dari Illahi Rabbi dan Sunnah
Rasul SAW. (Berbagai sumber)…. bk
<<< Kembali <<<
|