002
Memaknai Hijrah dan Taubat
Post By :
Bakhtiar Khatib
Memaknai Hijrah dan Taubat. Memaknai Hijrah (rohani)
sangat mendesak dilakukan 10 januari 2008. sejarah
mencatat hijrah seorang remaja Arab bernama Umar Ibnu
Khatab. Dia pemuda gagah perkasa berusia tiga
puluh tahun, bangunan fisiknya kuat dan tegap, hidupnya
ditandai emosi dan cepata naik darah. Kesenangan harian
pemuda tersebut adalah foya-foya dam minum-minuman
keras yang memabukkan. Dari kalangan Quraisy
dialah yang tanpa ragu memenggal batang leher pengikut
Muhammad SAW, dan menyiksa keluarganya sudah
dapat dikatakan waktu itu “ Aku Jazirah Arab ini ”
semuanya harus mematuhi saya tidak terkecuali penguasa
tanah Jazirah Arab.
Bermodalkan kekerasan dan keserakahan Umar Ibnu
Khatab sang diktator tanpa pendidikan itu sedang
disibukkan mencari yang mulia Muhammad SAW. Guna
untuk dipenggal kepalanya karena dia telah berani
menyerang berhala-berhala sembahan yang dinilai
tinggi yang dinamakan Latta dan Uzza. Ditengah
perjalanan bertemu dengan Nu’im dan Abdullah. Setelah
diketahui dan faham maksudnya Nu’im berkata : “ Umar
engkau menipu diri sendiri. Kau kira keluarga Muhammad
SAW membiarkna kau meraja lela begini? Sudah engkau
bunuh Muhammad SAW? Tidak lebih baik kau pulang saja
kerumah dan perbaiki keluargamu sendiri?” (Muhammad
Husin Haikal).
Didapati di rumah Fatimah saudara kandung sendiri
beserta Zaid suaminya Fatimah sudah dulu masuk
Islam. Diketahuinya Islam Fatimah yang sedang
membaca Al-Quran. Umar Ibnu Khatab menegur secara kasar
telah jadi kebiasaannya hingga menghantam Zaid juga
adiknya Fatimah sampai mengeluarkan darah segar.
Demi kemuliaan Kitab suci Al-Quran sedang dibaca
Fatimah, Allah SWT berkehendak lain, karena
bacaan itu langsung didengar Umar Ibnu Khatab
bergetar dirasakan hatinya. Ada sesuatau luar biasa dan
Agung belum pernah diterimanya selama ini yakni petunjuk
turun dari Allah SWT. Iman Islam dan Ihsan.
Umar Ibnu Khatab seketika itu merasakan manisnya
ajaran Al-Quran dan Islam telah diterimanya
membawanya kepada suatu perubahan dalam hatinya begitu
luhur dan agung langsung dia menuju ketempat yang mulia
Muhammad SAW, di Shafa, menyatakan dirinya masuk
Islam (hijrah rohani) dan bertaubat dari agama
lamanya menyembah Latta dan Uzza kepada
mengucapkan dua kalimat Syahadat dan sekaligus
menetapkan dalam hatinya Allah Tuhanku Muhammad SAW
Nabi ku dan aku redha agama ku Islam.
Menyimak sejarah Umar Ibnu Khatab telah hijrah
rohani dan bertaubat menetapkan hanya Islam agamaku
dihadapan yang mulia Muhammad SAW. Sebagai utusan
Allah SWT.
Yang selama ini rohaninya memusuhi secara gencar
Islam berbalik arah pengikut Muhammad SAW.
Dalam perjalanan hidup kedepan Umar Ibnu Khatab jadi
Khalifah sangat dikagumi Umat Islam. Taubat Umar
Ibnu Khatab selama ini musuh Islam sangat
keras dan musuh utama Rasul SAW, dia benar-benar
bertaubat dari kesalahan selama ini : “ Maka jika mau
bertaubat itu adalah lebih baik bagi mereka dan jika
mereka berpaling niscaya Allah akan mengazab mereka
dengan yang pedih didunia dan di akhirat dan mereka
sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula)
penolong di muka bumi ”. (Q.S. At-Taubah : 74)
Pada suatu pertemuan Umar Ibnu Khatab sesame sahabat dan
lainnya diwaktu itulah Khalifah Umar Ibnu Khatab
secara musyawarah menetapkan pertama tahun baru hijra,
yakni dihitungnya dari hijrahnya Rasul SAW, ke Madinah.
Sudah hitungan empat belas abad sampai sekarang, (1429
Hijriah) 2008 M. hikmah perjalanan kisah pemuda padang
pasir Umar Ibnu Khatab itu dia telah berhijrah
dan taubat dari perbuatan selama ini menyesatkan dirinya
sendiri selanjutnya pegangan hidupnya adalah Iman,
Islam dan Ihsan.
Bila mau menyimak dilapangan yang terjadi ditengah
kehidupan masyarakat sekian banyaknya kekejaman penipuan
kurang mengamalkan moral mulia yang di ajarkan Al-Quran
seakan-akan hidup tanpa hukum yang benar semakin
terpinggir Allah menegaskan :” Telah lahir kebinasaan
di laut dan di darat”. (Q.S. Ar-Ruum : 41).
Sebaiknya belum terlambat merasa berdosa secepatnya
mengamalkan apa yang di amalkan Khalifah Umar bin
Khatab yakni berhijrah dari menyembah
berhala kepada menyembah Allah SWT, dan mentaati Rasul
SAW. Juga bertaubat dari dosa dan noda diperbuat selama
ini.
Inilah arti memaknai hijrah dan taubat kepada Allah
SWT. Dan mentaati Rasulullah SAW… (berbagai sumber)… (bk).
<<< Kembali <<<
|