The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Bin Ladin Pernah Kontak Laskar Jihad


KORAN TEMPO, Sabtu, 10 November 2001

Bin Ladin Pernah Kontak Laskar Jihad

JAKARTA - KORAN TEMPO, Sabtu 10 November 2001. Ketua Forum Komunikasi Laskar Jihad Ahlusunnah wal Jamaah Ayib Syaifudin mengakui bahwa kelompoknya pernah mendapat tawaran dana dan senjata dari Usamah bin Ladin untuk membantu perjuangan di Maluku. Namun, Laskar Jihad menolak tawaran yang disampaikan tangan kanan Usamah bernama Abdul Azis sekitar 5-6 bulan lalu itu. "Mereka menawarkan dana dan senjata, tapi kita tolak," ujar Ayib dengan tegas di sela-sela sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (9/11).

Ayib menuturkan, orang kepercayaan Usamah itu berkunjung ke Ambon untuk bertemu pimpinan Laskar Jihad di sana. Namun, sebelum ! Azis memasuki markas Laskar Jihad, dia diusir. Alasan pengusiran, kata Ayib, karena Laskar Jihad berbeda visi dengan Usamah. "Perbedaan itu paham Khawarij. Bagi Usamah, yang penting: kelihatan pro-Amerika, langsung sikat. Kita kan nggak boleh menghukum seperti itu. Itu salah satu perbedaan tajam visi kita," kata Ayib.

Ayib mengakui bahwa pada 1997, Panglima Laskar Jihad Ja'afar Umar Thalib pernah bertemu Usamah bin Ladin di Peshawar, Pakistan. Namun, pertemuan hanya berlangsung dalam sebuah seminar dan tidak ada kontak lebih lanjut. Ayib menduga, dari situlah Amerika Serikat yakin jika Laskar Jihad punya kaitan dengan Usamah. "Padahal tidak benar. Kita tidak pernah berhubungan langsung dengan Usamah," ucapnya.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak punya hubungan dengan jaringan Al-Qaidah yang oleh AS dianggap teroris. "Kami sendiri baru mendengar nama Al-Qaidah. Jangan-jangan, Al-Qaidah hanya nama yang dimunculkan AS saja," ujarnya.

Tentang dana opera! si Laskar Jihad, Ayib menyebut dalam sebulan mencapai Rp 200 hingga Rp 300 juta. Dana ini, kata dia, 90 persen dari swadaya kelompok muslim, baik sumbangan di masjid maupun di tepi-tepi jalan. Sisanya, menurut Ayib, berasal dari bantuan luar negeri. "Tapi bukan dari Usamah." Dijelaskannya, dana asing itu kebanyakan dari donatur perorangan asal Arab Saudi.

Di tempat terpisah, Dr. Dewi Fortuna Anwar, peneliti LIPI, mengatakan, dia pernah mendengar bahwa Deputi Menteri Pertahanan Amerika Serikat Paul Wolfowitz menduga kelompok Al-Qaidah membangun jaringan di Indonesia. Namun, menurut Dewi, itu masih harus dibuktikan. "Kita bisa saja waspada, itu mungkin terjadi. Jadi, sebaiknya sebelum kita bilang itu tidak ada, kita perlu melakukan investigasi," kata dia di Jakarta kemarin. tjandra/kurie suditomo

© tempointeractive.com
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044