The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Polda Metro Akan Periksa Keterlibatan Fuad Bawazier


Suara Pembaruan, 16/11/2001

Lanjutan Temuan Bom di Hotel Mega
Polda Metro Akan Periksa Keterlibatan Fuad Bawazier

JAKARTA - Polda Metro Jaya akan memanggil Fuad Bawazier dalam kasus temuan bom di Hotel Mega, Menteng, Jakarta Pusat. Hal itu dikatakan Kadispen Polda Metro Jaya Komisaris Besar Anton Bachrul Alam, Jumat (16/11) pagi.

Namun, tambah Anton, pemanggilan itu baru akan dilakukan bila memang para saksi yang sekarang ini diperiksa aparat Polda menyebutkan keterlibatan Fuad.

Sedangkan dari pemeriksaan sementara oleh aparat kepolisian, Randi Abari Lapadanga, salah satu tersangka, mengaku memperoleh bom tersebut dengan cara membeli dengan harga Rp 50.000 per buah dari Yos alias Bob. Yos sampai saat saat ini masih buron.

Sementara itu, Kisman Latumakulita dan Yupiter Adventus Poeang, menurut rencana, hari ini akan diserahkan ke Polda Metro guna pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sofjan Jacoeb saat ditemui wartawan, Kamis (15/ 11), mengatakan, Fuad Bawazier pernah mempekerjakan Kisman (35) untuk mengamankan rumahnya dengan cara menanam bom di seputar rumahnya. Belakangan, bom rakitan menggunakan paku itu ditemukan aparat kepolisian di Hotel Mega, Jalan Proklamasi, Sabtu (10/11).

Kisman dan dua rekannya, masing-masing Adventus dan Rendi, sudah dipindah ke Polda Metro Jaya beserta barang buktinya pada Kamis (15/11).

Hal yang sama diakui adik kandung tersangka, Gaus, ketika dihubungi Pembaruan, Kamis (15/11). Apakah Kisman pernah diminta Fuad Bawazier menjaga rumahnya saat merasa ada yang mengancam keselamatannya? "Memang betul seperti itu," katanya sambil menambahkan, dirinya mengetahui hal itu beberapa hari setelah kakaknya tertangkap.

Berdasarkan berita-berita yang terjadi belakangan ini dan apa yang diketahuinya, menurut Gaus, kakaknya itu tidak terkait dengan peristiwa peledakan di Petra maupun yang selama ini terjadi di Ibukota. "Kakak hanya terlibat sebatas pemindahan bom dari Cempaka Putih Raya No 10 Jakarta Pusat ke Hotel Mega," katanya.

Pemindahan yang dilakukan lelaki yang punya lima anak ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama jika jatuh ke tangan orang yang mudah emosi. "Jadi, hal itu hanya karena faktor kelalaian," katanya menyesal namun enggan menjelaskan kelalaian yang dimaksud.

Menurut Gaus, kakaknya yang pernah kuliah di Universitas Jayabaya dan mengambil jurusan Ekonomi itu tidak mempunyai keahlian merakit bom dan tidak terlibat dalam kegiatan politik, terlebih rencana-rencana tertentu.

Bom yang seingatnya, dulu, dirancang menggunakan bahan campuran pupuk itu menjadi polemik karena ditemukan sehari setelah terjadinya ledakan bom di Gereja Petra, Jakarta Utara.

Namun, Gaus juga tidak begitu mengerti, kakaknya yang tidak paham seluk-beluk bahan peledak itu dipercaya mengurus bom oleh Fuad Bawazier. "Saya tidak tahu kalau soal itu," katanya menjawab pertanyaan mengenai apa yang menjadi keahlian kakaknya sehingga dipercaya mengorga-nisasi pengamanan menggunakan bom rakitan. Kisman, hingga ditangkap di Hotel Mega, masih bekerja di kantor Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Ia dibantu bekerja di kantor tersebut oleh Putu Ary Suta. (YR/A-1)
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044