Media Indonesia, Sabtu, 24 November 2001
Tersangka Teror Dilatih di Indonesia
JAKARTA (Media): Sebelas orang yang ditangkap di Spanyol mengaku pernah
mendapat pelatihan militer di Indonesia. Mereka ditangkap pekan lalu karena dituduh
terkait dengan jaringan organisasi Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden.
Sebelas orang itu merupakan warga negara Spanyol, meskipun sebagian besar di
antara mereka berdarah Arab. Saat ini mereka masih mendekam di tahanan
kepolisian Kerajaan Spanyol dan diperiksa oleh polisi dan dinas intelijen negeri itu
mengenai keterlibatan mereka dalam serangan teror 11 September di AS. Namun,
belum jelas kebenaran pernyataan mereka yang mengaku pernah dilatih secara
militer di Indonesia.
Kepala Bidang Politik KBRI Spanyol Sjachwien Adnan, saat dihubungi Media tadi
malam mengatakan, saat ini pihak berwajib Spanyol tengah memeriksa dan
menginterogasi sebelas tersangka itu.
"Belum diketahui secara jelas apakah mereka memang pernah mendapat pendidikan
dan latihan militer di Indonesia atau mereka hanya asal sebut saja," kata Sjachwien.
Sementara itu laporan-laporan pers Spanyol kemarin menyebutkan sebelas tersangka
yang dihubungkan dengan buronan utama AS (Osama). Namun mereka tampaknya
akan sulit untuk diekstradisi ke AS.
Sejumlah pakar terorisme di Pengadilan Nasional, yang bertemu dengan para wakil
dari Biro Penyelidikan Federal (FBI) dan Kedubes AS di Spanyol, memberi informasi
kepada mereka bahwa akan sulit bagi Madrid untuk mengekstradisi para tersangka
teroris tersebut, jika Washington memintanya.
Para pakar tersebut mengatakan, menurut perundang-undangan Spanyol, ekstradisi
hanya dimungkinkan jika AS setuju untuk tidak memberlakukan hukuman mati atau
hukuman penjara lebih dari 30 tahun kepada para tersangka.
Selain itu AS juga harus menghormati sejumlah aspek lain dari perundang-undangan
Spanyol. Yakni tersangka teroris tidak dapat segera diadili oleh pengadilan militer
atau pengadilan khusus. Syarat ini tentu akan sulit bagi Washington untuk
memenuhinya.
Di Washington, surat kabar Washington Post, kemarin memberitakan bahwa polisi
dan dinas intelijen di 50 negara telah menangkap sekitar 360 orang yang diduga
memiliki hubungan dengan jaringan Al-Qaeda serta kelompok lainnya. Penangkapan
itu dilakukan atas desakan dinas rahasia AS, CIA. Sedangkan FBI juga telah
melakukan aksi walaupun belum diketahui jumlah yang ditahan.
Jumlah tersebut belum termasuk sekitar 1.100 orang yang telah ditangkap di dalam
negeri AS. Sebagian besar dari mereka ditahan atas tuduhan pelanggaran
undang-undang keimigrasian.
Dari sekitar 360 orang yang ditahan di luar AS itu, 100 orang lebih ditangkap di Eropa
(termasuk 11 orang di Spanyol), 100 orang lebih di Timur Tengah, 30 di Amerika
Latin, dan 20 di Afrika. Namun, secara spesifik jumlah orang yang ditahan di seluruh
dunia yang disidik dalam kasus serangan teroris 11 September belum diketahui.
Dinas intelijen Mesir, menurut koran tersebut, telah membantu CIA secara penuh
dengan menangkap para tersangka di beberapa negara yang kemudian dikirim ke
Mesir untuk diinterogasi atau diadili. (CR-4/P-5)
Copyright © 1999-2001 Media Indonesia. All rights reserved.
|