Liputan6.com, 06 November 200112:02 WIB
Kasus Ambon
Nasib Pengungsi Ambon Semakin Memprihatinkan
[Photo: Pengungsi Ambon di Kompleks AL Halong Ambon]
06/11/2001 06:22 — Kondisi pengungsi di Halong Ambon, Maluku, semakin parah
lantaran lokasi penampungan sudah tak memadai. Kepala Dinas Pekerjaan Umum
selalu berkelit jika dimintai penjelasan.
Liputan6.com, Ambon: Nasib pengungsi di Kompleks Angkatan Laut Halong Ambon,
Maluku, semakin mengkhawatirkan. Sebab, lokasi penampungan sudah dianggap tak
memadai untuk dihuni pengungsi. Apalagi, pemerintah setempat telah menghentikan
bantuan sembako sejak tiga bulan terakhir. Demikian hasil pantauan SCTV di Ambon,
baru-baru ini.
Seorang pengungsi bernama Djafar mengungkapkan, jumlah pengungsi yang
bermukim di Halong sekitar lima ribu jiwa. Mereka terpaksa hidup berdesak-desakan
pada sejumlah barak berukuran 3 X 3 meter yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum
(DPU), beberapa waktu silam. Tapi, kini, barak tadi sudah tak layak dihuni lantaran
ukurannya kecil dan hanya beratapkan daun rumbia. Lebih parah, jumlah tempat
untuk mandi, cuci, dan kakus juga terbatas.
Ironisnya, Kepala DPU Piet Mustamu selalu menghindar saat dimintai pendapat
mengenai masalah tersebut. Selain di Halong, kondisi serupa juga terjadi di sejumlah
lokasi penampungan lain: kawasan Telaga Kodok, Ambon. Malah, para pengungsi
enggan ditampung di tempat itu karena sarana perumahan yang dibangun terbilang
ala kadarnya.(KEN/Sahlan Heluth)
© 2001 Surya Citra Televisi.
|