From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Sat, 24 Nov 2001 10:08:04 +0000
BERDUSTA DI DALAM RAMADHAN (2)
download artikel in print friendly version Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Saya kembali melanjutkan komentar saya terhadap analisa busuk dari seorang
"pengamat Timur Tengah", yang mencoba mengaplikasikan "ilmu kotoran ontan"-nya
untuk memutar-balikkan kebenaran tentang Maluku! Sebenarnya hanya ada satu saja
tujuan umum dari tulisan kotor ini, yaitu "melindungi dan menghilangkan jejak
kejahatan dari orang-orang yang paling rajin mengaku dan berlagak sebagai "orang
beriman", atas Maluku!
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Analisis: Ada Aktor Internasional
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001 MENCERMATI konflik horizontal di
Maluku, kita tidak bisa melepaskan diri dari variabel aktor internasional yang ikut
memancing ikan di air keruh di provinsi tersebut. Kekuatan internasional yang diwakili
oleh Non Governmental Organization (NGO) dari Australia dan Republik Maluku
Selatan (RMS) yang sekarang mempunyai lobi yang sangat kuat di Belanda, adalah
ujung tombak barat yang mempunyai agenda tersembunyi di balik konflik horizontal
yang kentaldengan SARA di Ambon sejak 19 Januari 1999 lalu.
JOSHUA:
Saya pernah mengecam sikap Pemerintah Belanda yang berpura-pura lupa pada
"legalitas RMS di dalam hukum Internasional" dengan mengakui NKRI, padahal di
dalam Konvensi Linggarjati, Renville, Roem-Royen dan Meja Bundar, Belanda
berhadapan dengan RI dan bukan NKRI! Kecaman saya itu melahirkan debat yang
cukup panjang.dengan seseorang, yang menyatakan bahwa "RMS adalah akibat
permainan politik sesaat, dari politisi Belanda (yang tak bisa dia sebutkan namanya),
di sekitar tahun 1950. Ada beberapa pihak yang mencoba mengangkat "sikap frustasi
dari sisa-sisa RMS di Belanda, melalu peristiwa pembajakan Kereta Api"! Ada pula
yang mewawancara "bekas tokoh RMS di Belanda" untuk menyatakan bahwa "RMS
sudah hampir mati"! Apakah tiga kenyataan ini memperlihatkan bahwa "RMS punya
lobi yang sangat kuat di Belanda"? Pengamat kotoran onta ini mengatakan begitu!?
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Di mata Amien Rais, konflik Ambon terjadi bersamaan dengan proses reformasi
adalah sebuah skenario yang ditunggu-tunggu oleh kelompok internasional tertentu
yang selama ini merasakan dirugikan oleh adanya negara Republik Indonesia.
JOSHUA:
Hanya ada negara dungu yang merasa "dirugikan" oleh "negara miskin dan
awut-awutan, penuh dengan politisi busuk yang munafik, serta para penjahat beriman
yang hanya pandai melacurkan agama? Paling-paling Indonesia ini terlihat seperti
"sampah yang mungkin bisa didaur ulang"! Dasar mental siluman!
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Bersamaan dengan proses reformasi yang bergulir sejak Mei 1998 lalu, pada sisi lain
pecahlah pandora box (kotak pandora). Dalam kotak tersebut berisi beribu-rubu
makhluk yang mempunyai sifat merusak. Sehingga, reformasi yang disertai gejolak
masyarakat yang tentu lebih banyak merusak, ikut bermain, sehingga hasilnya kita
bisa lihat. Ambon terkoyak-koyak, Poso terbakar, Papua ingin merdeka, dan seluruh
Nusantara mendidih. Padahal, reformasi mempunyai tujuan yang sangat mulia, yakni
menata kembali kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga sesuai dengan tujuan
negara Indonesia didirikan.
JOSHUA:
Yang "keluar dari kotak", selalu yang "ketinggalan, mengaku terpinggirkan, berpaham
barbar, dan menggunakan agama sebagai alat pengesahan kebuasan dan teror. Itulah
"beribu-ribu makhluk yang mempunyai sifat merusak", yang semua sudah tahu "siapa
mereka"! Salah satunya adalah "idiot yang mencoba mengelabui orang banyak" saat
ini! Karena itulah, Ambon dijarah dan dibakar, Poso dijarah dan dibakar, lalu Papua
dikuras dan ditipu, oleh NEGARAnya PARA PENJAHAT BERIMAN ini!
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Khususnya di Maluku, kotak pandora tersebut memuat para aktivis Republik Maluku
Selatan (RMS) yang memang sejak zaman kemerdekaan Indonesia sudah ingin
melepaskan dari NKRI. RMS adalah boneka Belanda. Setelah gagal memberontak,
orang-orang RMS mengungsi ke Belanda untuk menunggu kesempatan, kira-kira
kapan mereka bisa ''bermain'' di Maluku.
JOSHUA:
Kotak Pandora bukan milik Maluku, tetapi "milik NEGARA yg. dijejali oleh
PENJAHAT BERIMAN, yang memiliki sifat serakah yang luar biasa! Setelah "rezim
Haji Muhammad Soeharto" kehilangan kekuasaannya, muncullah pentolan-pentolan
Politik busuk dan impoten, yang hanya bisa membuka moncongnya di depan publik,
jika "menginjak Agama"! Kemunculan ini diramaikan oleh lahirnya berbagai
"forum-foruman", "laskar-laskaran" yang memekikikan reformasi, tetapi juga dengan
mengunggangi Agama! Inilah "Kortak Pandora Iman lusuh, khas Indonesia"!
RMS adalah "NEGARA yang SAH", menurut Hukum Internasional yang DIRAMPOK
oleh RI agar Maluku bisa DIKURAS dan DIJAHATI oleh NKRI! Kalian hanya pandai
mengaku memiliki kebenaran, tetapi tidak berani berhadapan dengan FKM! Kalian,
pengecut busuk yang amat munafik! Kami, orang ALIF UR bukan pemberontak, tapi
kamu, kalian, adalah PENJARAH, PERAMPOK dan PENDUSTA kelaparan yang tak
punya rasa malu, tetapi mengaku sangat beriman! Tokoh-tokoh RMS yang TERUSIR
dari "tanah leluhur mereka", karena "keserakahan dan kejahatan RI", adalah "maket
dari Pela-Gandong, Salam-Sarani", suatu tatanan Adat Leluhur Alif Ur, yang tidak
pernah bisa dicernakan oleh akhlak busuk yang bertumbuh di atas culas serakah!
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Ketika Timor Timur lepas dari NKRI pada Juli 1999, kekuatan internasional ingin
membuat skenario bahwa nasib Indonesia akan mirip Uni Soviet, sehingga mereka
memberikan bantuan kepada kekuatan separatis yang memang sudah ada sejak
negara Indonesia berdiri.
JOSHUA:
Timor Lorosae memisahkan diri dari NEGARA PENJAHAT ini, karena "sudah tidak
bisa menahan kebiadaban NEGARA yang katanya terdiri dari orang-orang beriman"!
Karena "kebiadaban dan kerakusan" yang sama, ACEH yang Muslim juga tidak lagi
sudi bergabung dengan NEGARA yang memBUSUK ini! Wajah sendiri yang terlihat
mengerikan, cermin Barat yang dipecahkan!
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Bila Maluku Selatan bisa menjadi negara yang merdeka dari Indonesia, Belanda akan
kembali mempunyai pengaruh yang sangat kuat di daerah penghasil rempah-rempah
terbaik di seluruh dunia tersebut. Begitu juga Australia, yang sekarang adalah negara
yang dipahlawankan oleh rakyat Timor Loro Sae, akan memperluas wilayah pengaruh
di Indonesia Timur, yang memang diperlakukan tidak adil oleh kekuasaan Orba
selama 32 tahun.
JOSHUA:
Jika RMS tidak DIRAMPOK oleh RI, maka dengan siapa RMS akan menjalin
hubungan kerjasama, "bukan urusan kamu, yang diperanak oleh perampok dan
pendusta"! Dengarkan ini baik-baik, kotoran onta! Banyak Negara Barat adalah bekas
Penjajah, tetapi mereka sudah "jauh lebih maju dan lebih manusiawi dari salah satu
bekas jajahan yang bernama Indonesia ini"! Sebaliknya Arab adalah negara-negara
yang sedang mencari jajahan, seperti ketika Irak merampok Kuwait. Kami akan jauh
lebih beruntung jika dijajah oleh Australia atau Belanda, saat ini, daripada dijajah oleh
"imperialis Arab" yang amat sangat kejam dan penuh nafsu serakah, dan
berbagai-bagai nafsu jahad, yang juga mengandalkan "agama"! Jika Belanda dan
Barat iru tidak demoktratis dan lebih manusiawi, Muslim ex-RMS tidak akan
beranank-cucu di Belanda, tetapi ke negeri kurma yang gersang kemanusiaan itu!
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Lima Skenario
Barat mempunyai lima skenario terhadap Indonesia setelah refomasi yang intinya
harus bernasib seperti Yugoslavia dan Uni Soviet yang sekarang tinggal cerita
sejarah. Skenario pertama, atas nama kemerdekaan hak untuk semua bangsa, Barat
ingin melihat bahwa di seluruh Indonesia akan terjadi gerakan pro-kemerdekaan.
Barat memang telah sukses di Timtim.
JOSHUA:
Coba katakan kepada saya, kotoran onta yang berlagak menjadi peneliti budiman!
Mengapa Majapahit dan Sriwijaya runtuh? Lihatlah "wajah mirip Yeser Arafat dan
mayat Pakistan yang mengotori tanah Maluku"! Orang Baratkah kotoran itu? Apakah
ada "aktor Barat" yang bermain dibalik "laskar biadab beriman"? Sekarang lihat,
bagaimana saya menangkap batang leher idiotmu dari analisa kotoran ontamu ini,
Eddy Maszudi!
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Selanjutnya Barat ingin bermain lagi di Ambon yang benih-benih konflik sudah ada
sejak Portugal datang ke Maluku pada abad XV untuk mencari kekayaan (gold),
kejayaan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Apalagi RMS yang sekarang
masih eksis di Belanda.
JOSHUA:
Pedagang Arab, tidak hanya datang untuk berdagang, tetapi juga untuk "menyebar
agama Islam"! Siapa yang memberikan hak kepada Arab untuk mengIslamkan orang
Alif Ur? Jika Arab bisa, mengapa Barat tidak bisa? Sekarang perhatikan pernyataan
kamu yang berikut! Barat, lewat Portugis, "menanamkan benih-benih konflik antara
umat Kristen dan Muslim Maluku". Benar? Sekarang lihat yang berikut!
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Cita-cita RMS adalah negara yang dihuni umat Islam dan Nasrani. Jadi konflik di
Ambon, tidak hanya RMS yang ikut bermain, tetapi masih ada kekuatan asing yang
ikut bermain.
JOSHUA:
Setelah benih-benih konflik Islam-Kristen Maluku, ditanamkan oleh Portugis, dan
setelah melalui 350 tahun penjajahan Barat yang lain (Belanda), RMS justeru
berjuangan sacara legal, untuk kedua bersaudara, Muslim-Kristen Maluku, turunan
Alif Ur! Di manakah "benih-benih konflik yang ditanam oleh Portugis" itu, hai
pengamat idiot? Portugis dan Belanda memang menyabarkan agama, tetapi Portugis
dan Belanda TIDAK memperseterukan umat beragama, lewat paham "idiotik
mayoritas", atau "teori zaman purba-proporsionalitas", ciptaan si mental
busuk-Habibie, ataupun melalui "dakwah iblis" model "Al Ustadz Jarah"!
Maluku telah memiliki "semangat Persaudaraan Pela-Gandong" yang tidak dimiliki
oleh nenek-moyangmu, dan Maluku tidak biasa bermain di dalam sarung kumal yang
dinamai agama, untuk saling mendiskreditkan! Kami orang Maluku, sudah berada
diatas masalah horizontal karena agama, tetapi ditarik ke bawah oleh kalian yang
masih barbar"! Kalianlah yang bukan saja datang dan "menanam bibit permuusuhan",
tetapi "menjadi kuman penyakit penyebab konflik itu sendiri"! Kalianlah iblis pemecah
Persaudaraan Salam-Sarani Maluku! Buktinya, setelah "seribu lebih Gereja di rusak
dan dibakar di Jawa, tidak satupun Mesjid yang berasap di Maluku! Kalian itu racun
bagi Maluku! Sebab jika tidak begitu, bagaimana Maluku bisa rusuh, dan kalian bisa
mengenyangkan perut yang lapar dan memuaskan dahaga kalian dengan gizi tanah
dan air Maluku???
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Menurut Din Syamsuddin, ketika konflik sedang menuncak di Ambon, ada beberapa
pesawat asing yang arahnya dari Australia menurunkan peti-peti jenazah, yang di
dalamnya ada senjata untuk kelompok tertentu. Hal ini bermakna apa? Australia
terlibat konflik di Ambon. Lalu, Australia lewat diplomatnya melakukan klarifikasi
bahwa negaranya tidak terlibat konflik Maluku, yang melibatkan diri adalah NGO-NGO
milik rakyat setempat.
JOSHUA:
Saya bisa "mengerti" jika akhirnya Badan Tertinggi Agama yg. melacurkan akidah
Islam untuk "memeras Ayinomoto", memiliki seorang "pendusta beriman" seperti
professor busuk ini di dalamnya! Setelah tuduhan "Kapal Peti Kemas, yang
membongkar muatan senjata dan amunisi di pelabuhan Hutumuri, yang hanya berupa
pasir dan kerikil yang disinggahi sampan dan kole-kole, kini si kunyuk MUI penipu
memutarbalikkan fakta tentang "peti mati bersenjata"! Pertama, Aparat menangkap
beberapa kali kiriman peti-peti OBAT-OBATAN, dengan alamat dr. POLANUNU
(Muslim) yang waktu itu menjabat Kadis. Ke sehatan Maluku! Ternyata sebagian
besar berisikan Pistol, Gra nat dan Peluru! Selain itu, datang serombongan ibu-ibu
berKERUDUNG yang menangisi sebuah peti mati seperti sebuah adegan filem.
Aparat yang mengangkat peti mati tersebut merasa agak lebih berat dari biasanya,
lalu membukanya dengan paksa! Apa lacur, yang ditangisi dan diraungi ibu-ibu
berKERUDUNG tadi adalah berpucuk-pucuk senjata dan amunisi!!! Hei profesor idiot,
masakan hanya MUI-mu yang tahu bahwa ada Pesawat Asing mendarat di Ambon,
kalau memang hal itu benar? Dasar Majelis Urusan Iblis!
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Kedua, bila konflik sudah memakan korban, ada sebagian kelompok masyarakat
yang ingin meminta bantuan PBB untuk menerjunkan pasukan keamanan. Misi
perdamaian dan keamanan PBB akan selalu diboncengi kepentingan ekonomi politik
yang tentu akan merugikan posisi umat dan bangsa Indonesia. Sebab, PBB sudah
dikuasai AS dan sekutunya yang memang tidak mau melihat ada negara-negara
Islam atau negara-negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam menjadi
kekuatan besar dan mampu mengatakan tidak terhadap Barat, can to say no for
west.
JOSHUA:
Beginilah kalau iblis membela diri! Semua kejahatannya ditimpakan kepada orang
lain, walaupun bertentangan dengan akal sehat! Mari Kita berandai-andai! Jika
Propinsi yang "dominan Kristen", akhirnya menjadi negara sendiri, bukankah yang
sisa pada NKRI akan semakin mendekati 100% Muslim? Tetapi itu bukanlah yg.
diimpikan para penjilat onta ini! Mereka menginginkan "kepemilikan atas seluruh
wilayah NKRI sebagai "wilayah Muslim" (biar dengan merampok dan mendusta
sekalipun), dan supaya yang bukan Muslim hanya menjadi tamu di tanah leluhurnya
sendiri! Coba takar kemampuan pengamat yang ahli ini, melalui penggunaan idioms,
"can to say no for west"! Ya Robby, idiot seperti inikah yang harus kita dengar
bualannya?
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Lihat keterlambatan Barat di Bosnia, Albania, Somalia, Irak, sampai Afganistan yang
sekarang dijadikan sasaran tembak Barat. Mereka menjadi sasaran karena
mempunyai pandangan lain dan sangat vokal dalam rangka memperjuangkan hak-hak
ekonomi dan politiknya yang selama ini masih berada di tangan Barat.
JOSHUA:
Ciri khas yang lain dari para hipokrit! "Saudara seiman", dan "seama umat Allah"
menderita, pendusta munafik ini bukannya berusaha menolong, tetapi mengharapkan
Barat yang "kafir"! Bila umat Allah ini disengat nyamuk, maka Baratlah yang
disalahkan, untuk menutupi "kemunafikan kaum beriman yang kikir dan tak berperi
kemanusiaan"! Hal ini persis sama, ketika Muslim Albania meminta untuk diterima
oleh negara-negara Arab dan "semuanya menolak"!!! Tetapi ketika Israel, yang
mereka sebut "bangsa terkutuk" itu, bersedia menerima umat Allah yang menderita,
barulah para onta munafik itu memekik marah! Mengapa tidak kalian suruh saja
Allahmu sendiri turun untuk mengurusi "umatNya", supaya tidak dijamah oleh "tangan
kasih" orang kafir, hai orang munafik?
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Ketiga, Barat tidak mau melihat Indonesia Baru menjadi negara yang besar, kuat, dan
disegani dalam pergaulan internasional. Sebab, proses reformasi 1998 lebih banyak
dipimpin umat Islam. Sehingga dengan membiayai kelompok sparatis, Indonesia Baru
akan banyak direpotkan oleh masalah internal.
JOSHUA:
Indonesia ini ibarat "Pesawat buatan Habibie" di dalam perang! Musuh "tidak usah
menembak, karena nanti juga jatuh sendiri"! Yang "memelopori reformasi" adalah
"mahasiswa", yang tidak berkubang di dalam paham picik perbedaan agama!
Pembonceng gerakan reformasi nomor satu adalah si siluman politik Indo nesia,
Ketua M-ajelis P-enipu R-akyat, "Amien Rais"! Jangan lagi menipu umat dengan
mengangkat FPI, KISDI, Mujahiblis" dan "laskar biadab beriman", dll. seperti itu,
sebagai reformator! Mereka adalah "destruktor tatanan sosial" dan "humiliator iman
Islam", sama seperti yang kamu!
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Akan tetapi apa yang terjadi? Papua Barat, Maluku, Aceh, Riau, dan beberapa daerah
lain tidak sadar, bila Indonesia Baru tercerai-berai menjadi negara-negara kecil maka
Barat akan dengan mudah menjajah Indonesia kembali.
JOSHUA:
Sekarang ini "tahun 2001", dan bukan zaman VOC lagi! Kalian sengaja "memutar
roda zaman ke belakang", ke arah zaman barbar, karena kalian hanya bisa berjaya di
zaman itu! Di sanalah paham "idiotik mayoriitas" berada di udara, mengatasi
inteligensia, demokrasi dan rasa kemanusiaan! Kalaupun kami harus dijajah oleh
Barat, biarlah itu terjadi! Segala agama kemanusiaan akan berkembang, seperti
mereka berkembang di Barat saat ini, dimana Gereja dan Mesjid tidak akan terbakar
sia-sia! Kami lebih baik mati berkalang tanah, daripada "dijajah oleh penjajah beriman
model Taliban", atau dijajah oleh "bangsa sendiri", yg. berakhlak sama seperti
"Mujahiblis", FPI, atau "laskar biadab beriman"!
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Keempat, sebagai bangsa yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah di perut
bumi dan laut, Barat ingin melakukan eksplorasi. Jika bangsa Indonesia makin
pandai, mereka akan tidak mendapat apa-apa. Karena itu, untuk memperbodoh
bangsa Indonesia, diciptakanlah perang antarkelompok, sehingga akan terjadi the lost
generation.
JOSHUA:
Berhentilah bermimpi, dan pandanglah kenyataan! Karena Maluku, Papua dan Aceh
itu "kaya", maka air liur kalian meleleh di dalam keserakahan, sambil menunjuk ke
Barat! Hei penjarah munafik, Freeport di Papua tidak bisa berbuat banyak untuk
Papua, karena "60%" dari pedapatannya "dirampok Jakarta", baik "pribadi" maupun
"Negara"! Tanyakan saja pada GINANJAR Kartasasmita! Kami sudah muak dengan
moral "penjarah beriman", yang "berlagak nasionalis" seperti kalian!
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Konflik antara TNI dan GAM di Aceh, sebuah contoh bagaimana rakyat yang akhirnya
menderita. Ribuan sekolah terbakar dan anak-anak bangsa tidak mampu memperoleh
pendidikan layak, sehingga upaya mencerdaskan bangsa jelas sangat terganggu.
Umat di Aceh makin hari makin tidak terdidik.
JOSHUA:
TNI tidak berkonflik dengan GAM, tetapi NEGARA PENJAHAT ini, yang tidak mau
menghentikan nafsu serakahnya! Jika kalian adalah "pelindung Muslim", mengapa
ACEH tidak boleh merasakan lindungan FPI, KISDI, Mujahiblis, atau "laskar biadab
beriman"? Bagaimana bangsa ini bisa "cerdas", sementara kalian yang mengaku
berimankan Allah, setiap saat membodohi umat dan meracuni mereka dengan "dusta
dan hasutan iblis" kalian?
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Kelima, di mata negara-negara Barat, Indonesia dengan 210 juta penduduk dan 85
persen beragama Islam merupakan sumber kekuatan yang hebat dalam menyuarakan
aspirasi umat. Jika Indonesia bisa terpecah menjadi negara-negara yang kecil atas
dasar sentimen agama, suku, bahasa atu ras, negara-negara kecil tersebut tidak bisa
berbuat banyak terhadap Barat.
JOSHUA:
210 juta penduduk yang "bodoh, terkebelakang, dan kelaparan", adalah "beban bagi
dunia", dan "bukan suatu kekuatan positif"! Di dalam genggaman "para hipokrit
penunggang Islam" dan "nasionalis sampalan berbau onta", 210 juta penduduk ini
akan merupakan "kekuatan jahad yang mengancam kemanusiaan"! Fakta
menunjukan bahwa di negara-negara Barat, kebanggaan nasional berada di atas
sentimen agama, ras dll! Amerika adalah contoh terburuk tentang perbudakan "di
masa lalu", tetapi Amerika sekarang adalah contoh terbaik bagi rasa nasionalisme
dan rasionalisme yang berada jauh di atas sentimen agama dan ras, sekarang ini!
Rakyat Pakistan menentang Pemerintah mereka, yang mendukung serangan AS ke
Taliban, karena rasa "solidaritas Islam", tetapi rakyat AS yang ditimpa teror biadab,
kiriman Osama bin Laden atas nama Allah", memprotes pemerintah mereka atas
dasar "kemanusiaan" yang anti perang! Siapakah di antara rakyat dua negara ini lebih
paham tentang apa itu "sesama manusia"?
SUARA MERDEKA; Rabu, 21 Nopember 2001
Semua elemen bangsa (TNI, Parpol, LSM, tokoh agama, tokoh masyakat, kelompok
bisnis, pemimpin umat, mahasiswa, pelajar, dan rakyat) harus sadar bahwa bangsa
Barat pada era globalisasi seperti sekarng ingin menancapkan kukunya kembali di
Indonesia seperti ketika mereka datang abad ke-15/16 M, sehingga bangsa Indonesia
kembali hidup di alam penjajahan selama 300 tahun. Mereka datang dengan kedok
HAM, demokrasi, liberalisasi, dan pasukan pemelihara perdamaian dan keamanan.
Jadi, keinginan sejumlah kelompok yang bertikai di Ambon untuk mengundang
pasukan PBB patut dicurigai. Sebab, PBB sekarang bukan lagi milik masyarakat
internasional melainkan sudah menjadi milik AS.(Eddy Maszudi-70c)
JOSHUA:
Hei Eddy "pengamat onta" Maszudi, apapun kedok yang digunakan oleh Barat, itu
masih lebih beradab dari "kedok iman kepada Allah"! Manusia beriman yang mampu
menggunakan "agama" dan "Allah" sebagai kedok, adalah manusia terrendah, yang
bejad luar biasa! Congkel "balok yang ada di dalam matamu", supaya kamu melihat
"ribuan umat Allah yang lebih baik mati, jika tidak diizinkan untuk hidup di Barat, di
antara orang-orang yang kalian sebut "kafir"! Tanyakanlah Allahmu, mengapa itu
harus terjadi! Jika Allahmu tidak punya jawabannya, buka hatimu dan dengarkan ini!
"Manusia selalu mencari tempat untuk hidup, dimana mereka dianggap dan
diperlakukan sebagai manusia, oleh sesasama manusia"! "Tidak ada seorangpun
yang ingin hidup berdampingan dengan binatang, walaupun "binatang beriman"
sekalipun!
Sekedar tip untuk mengingatkan kamu! Penonton Amerika bersorak menudukung
"Hasim Rahman", lalu terdiam karena dia kalah, bukan karena Muslimnya, tetapi
karena "warga negara Amerikanya! Demikianlah "Muhammad Ali" tetap dianggap
sebagai pahlawan Amerika di bidang olah raga, walaupun dia pernah bernama Casius
Clay yang Kristen! Bukan "fried chicken" dan bukan pula coca-cola, tetapi "menjadi
sesama manusia" yang membuat Amerika menjadi negara besar! Berhentilah
mengotori bulan suci, Ramadhan!
Salam Sejahtera!
JL.
|