From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Wed, 14 Nov 2001 11:44:22 +0000
KEJAHATAN NEGARA ATAS MALUKU (2)
download artikel in print friendly version Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Di dalam tulisan yang lalu, kita telah melihat KEJAHATAN NEGARA ATAS MALUKU
dari sisi "laskar biadab beriman", yang yang "dilegalkan" Negara untuk menjadi
"polisi, jaksa, hakim, dan algojo", atas warga Kristen Maluku! Kali ini kita akan
melihat KEJAHATAN NEGARA ATAS MALUKU dari sisi yang lain, dengan
mengambil contoh peristiwa naas yang terjadi baru-baru ini di Ambon! Silahkan
menyimak!
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2001-11-10
Pelaku Peledakan Bom yang Diduga Aparat Diusut
Laporan: Sukirno
Ambon-RoL--Salah satu dari dua pelaku peledakan bom di kota Ambon Jumat malam
(09/11/01) yang kemudian tewas mengenaskan sebelum mencapai sasaran yang
dituju diduga kuat adalah anggota TNI dari Kesatuan Detazemen Perbekalan
(Denbekang) Kodam XVI/Pattimura.
JOSHUA:
"media iblis"-republika, adalah media yang paling sering menayangkan berita "senjata
makan tuan" di atas! Bagian ini sengaja saya kutip, karena berisikan ungkapan
"sebelum mencapai sasaran yang dituju"! Anda akan lihat bahwa ungkapan ini "tidak
dimuat" si "media iblis" di dalam tayangan berikutnya, karena mereka mungkin sadar
bahwa ungkapan tersebut akan menjerat leher "kolega" mereka di Maluku!
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2001-11-10
Keduanya mengendarai speda motor DE 2643 A yang melaju kencang dari seputaran
jalan AY Patty menuju kawasan Tanah Tinggi, namun terhalang barikade jalan di
depan Kantor Pelni sehingga berupaya memutar. Akibatnya bom rakitan yang mereka
bawa dan diduga kuat telah dibakar sumbunya itu meledak sehingga keduanya tewas
mengenaskan.
JOSHUA:
Bagian ini saya kutip, karena berhubungan dengan ungkapan, "sebelum mencapai
sasaran yang dituju", dimana "situasi di sekitar depan Kantor Pelni, sengaja
dimanipulasi untuk MENIPU orang banyak, yang tidak tahu tentang Ambon! Setelah
saya jelaskan "situasi sebenarnya", barulah anda akan mengerti, mengapa "sumbu
bom sudah harus dibakar"!
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2001-11-11
Pelaku Pengeboman di Ambon diDuga Anggota TNI
AMBON--Jumat malam (9/11) Maluku diguncang bom. Dua pelaku pengeboman ikut
tewas mengenaskan. Salah satunya diduga anggota TNI dari Kesatuan Detazemen
Perbekalan (Denbekang) Kodam XVI/Pattimura. "Kami masih melakukan pengusutan
terhadap salah satu dari dua korban yang tewas akibat bom yang mereka bawa
meledak di depan kantor Pelni Cabang Ambon di kawasan Tanah Tinggi, sekitar pukul
21:30 WIT," kata Pangdam kepada Antara di Ambon, Sabtu.
JOSHUA:
Tayangan "media iblis" sehari sesudahnya ini memperlihatkan kepada kita semua,
bahwa ungkapan "sebelum mencapai sasaran yg. dituju" tidak lagi mereka sertakan!
Judul dari tayangan "media iblis" ini memperlihatkan adanya "usaha cuci tangan"
yang dilaku kan si "media iblis", agar para "laskar biadab beriman" dan rekan
"mujahiblis" mereka bisa dibersihkan dari rencana jahad yang seluruhnya ditimpakan
kepada anggota TNI! Andaikan anda pernah mendengar teriakan para "Ustadz dan
Imam" lewat pengeras suara di Mesjid Al Fatah, di dalam menyemangati
penyerangan ke wilayah Kristen, seperti "Bertempurlah umat Islam di belakang
TNI/Polri untuk menghancurkan gerakan separatis Kristen",maka anda akan merasa
jijik terhadap moralitas "pendusta, penghasut, dan penghianat-pengecut" seperti yang
diperlihatkan si "media iblis" ini!
Jika anda tahu bahwa "para desertir TNI/Polri", yang disergap YonGab, seperti
"Komando Siluman Wijaya II", dan yang tertangkap oleh YonGab, seperti "tiga aparat
Brimob asal Kelapa Dua", dan "anggota Yonif 733, Ambon" pada "Sweeping senjata
di Kebun Cengkeh", "tidak ada yang pernah diadili", maka anda telah melihat salah
satu sisi dari KEJAHATAN NEGARA ATAS MALUKU! "media iblis" goblok ini
mencoba "menutupi yang satu", tetapi tidak sadar telah "membuka dan
membesar-besarkan yang lain"!
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2001-11-11
Keduanya mengendarai sepeda motor DE 2643 A, melaju kencang dari seputaran
jalan AY Patty menuju kawasan Tanah Tinggi. Perjalanan mereka terhalang barikade
jalan di depan Kantor Pelni sehingga berupaya memutar. Akibatnya bom rakitan yang
mereka bawa dan diduga kuat telah dibakar sumbunya itu meledak sehingga
keduanya tewas mengenaskan.
JOSHUA:
Setibanya di "pertigaan depan Tugu Patimura" dari arah jalan AY. Patty, maka anda
akan melihat Kantor Pelni tepat di depan anda! JIka membelok ke "kiri", anda akan
menuju Mardika! Anda bisa tetap lurus ke depan hingga mendekati Kantor Pelni, baru
membelok ke "kiri", menuju daerah Tanah Tinggi, yang dipadati oleh perumahan
warga Kristen. Anda dikatakan sedang menyerobot, karena Tanah Tinggi biasanya
dimasuki dari arah Jln. Pattimura dan Jln. Rijali (Belakang Soya). Jika anda
membelok ke "kanan", maka anda akan menuju Jln. Pattimura, dengan melewati
"Kantor Sinode GPM, dan Gereja Maranatha"! Inilah daerah yang semula disebut si
"media iblis" dengan ungkapan "sebelum mencapai sasaran yang dituju", tetapi yang
dihilangkannya di dalam tayangan berikutnya!
"Kantor Sinode GPM, dan Gereja Maranatha" adalah "sasarn tindakan biadab" yang
ingin "ditutupi" oleh si "media iblis"! Karena telah terjadi "peledakan bom di halaman
Gereja Maranatha", beberapa hari yang lalu maka jalan di depan Kantor Sinode GPM
dari arah Tugu Pattimura telah dioblokir! Kedua pembom biadab yang naas itu tidak
tahu sebelumnya! Karena itu, mereka lansung "membakar sumbu bom" ketika berada
di depan Tugu Pattimura, dengan perhitungan akan meledak setelah dilempar ke
Kantor Sinode GPM atau ke Gereja Maranatha! Saya pikir, sasaran kali ini adalah
Kantor Sinode GPM yang lebih dekat ke jalan, dan yang lebih bisa memakan korban,
sebab halaman Gereja Marantha pada bagian itu masih cukup luas dan orang lebih
sering berkumpul pada sisi yang lain!
Ketika sadar bahwa bagian jalan ke "sasaran" sudah diblokir, kedua pembon biadab
yang naas itu lalu segera "putar kiri", dan saya yakin mereka tidak akan menuju
Tanah Tinggi! Membom Tanah Tinggi dengan masuk dari arah Kantor Pelni, sama
saja dengan "masuk perangkap tikus sambil mencicit"! Jika anda mengukur jarak
antara barikade dan Kantor Sinode GPM-Gereja Maranatha dan antara barikade
dengan Kantor Pelni, anda akan lihat bahwa "jaraknya sama"! Karena itu, bomnya
meledak di depan Kantor Pelni, yang sama sekali "tidak diblokir"! "media iblis" terlalu
tolol untuk mengatakan bahwa Kantor Pelni yang berada tepat di depan pertigaan,
bisa diblokir! Walaupun berdusta, cobalah membuat dusta dengan sedikit lebih
cerdas!
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2001-11-11
Identitas kedua korban itu adalah Ridwan Burhan (20 tahun) warga Desa Batu Merah
RT 001/RW 01 dan idetntitas yang satunya yakni Pratu Amin Pattiiha, personel
Detazemen Perbekalan Kodam XVI/Pattimura. Sepeda motor yang digunakan milik
Nanang yang alamatnya belum jelas.
JOSHUA:
Satu kenyataan yang perlu dicatat adalah bahwa kedua pembom biadab yang naas
ini adalah "warga Muslim"! Gabungan antara "anggota TNI dan warga sipil" seperti ini,
memperlihatkan "komposisi sebenarnya laskar biadab beriman", minus "teroris
internasional Afganistan, Malaysia, Moro, dll", yang juga "dilegalkan" NEGARA untuk
menjalankan KEJAHATAN-nya atas Maluku!
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2001-11-11
Pangdam menegaskan, kalau terbukti sebagai anggota TNI, maka komandannya
akan dipanggil untuk diperiksa dan ditindak tegas. "Saya selalu berdoa kepada Tuhan
semoga mereka-mereka yang mau berniat jahat membuat keonaran hingga terjadi
pertumpahan darah biarlah mereka tewas," ujarnya.
JOSHUA:
Yang ingin saya sampaikan kepada Pangdam Pattimura, Moestopo, "berdoalah untuk
dirimu sendiri dan keluargamu", sebab semenjak kamu datang di Maluku, sudah "dua
Desa Kristen yg. hancur total", desa Alang Asaude, dan desa Waimulang! Peristiwa
hancurnya kedua desa Kristen tersebut, entah mengapa, diwarnai dengan "drama
penyanderaan aparat"! Sementara anda berlagak dengan "keberhasilan ancaman"
untuk menyerahkan para sandera, diam-diam anda "melepaskan anggota "laskar
biadab beriman" yang tertangkap, sebagai penukarnya"! Adanya "sandera aparat"
pada peristiwa hancurnya desa Kristen Waimulang adalah "drama pendukung taktik
tukar tawanan", atau lebih tepat disebut "taktik pembebasan laskar biadab beriman
yang tertangkap"! Sekali lagi, "berdoalah untuk dirimu sendiri dan keluargamu", sebab
semua itu akan ditakar dan dibayar penuh di atas sana! NEGARA ini juga akan
menuai hasil KEJAHATANNYA atsa Maluku, dan Poso, dan Aceh, dan Papua, dll.!!!
Inilah sebagian rangkaian pengeboman, menyusuli pengeboman Gereja Petra, Jakarta
Utara!
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2001-11-11
Sebelumnya pada Kamis malam (8/11) sekitar pukul 21:00 hingga 22:00 WIT juga
terjadi aksi pengeboman dengan menggunakan mobil di kawasan Jl Philips
Latumahina Ambon. teras rumah makan Jawa Timur porak poranda, namun tidak ada
korban jiwa. ant
JOSHUA:
Untuk menghindari kesalahpahaman, perlu saya jelaskan bahwa Rumah Makan Jawa
Timur adalah "milik warga Kristen Ambon"!
SOURCE: KOMPAS: DATE: 2001-11-12
Bom Meledak di Ambon, Lima Luka-luka; Ambon, Senin Sebuah bom rakitan
meledak di kawasan Jalan Philip Latumahina, tepatnya di depan toko elektronik
Hartono II, Ambon, Senin (12/11), mengakibatkan lima orang mengalami luka berat
dan ringan. Wartawan Antara di Ambon melaporkan, kelima korban kini dirawat di
rumah sakit GPM Ambon, tiga diantaranya pengemudi becak, satu orang pemilik
toko, dan seorang lagi teridentifikasi bernama Jarot Tehubiori (25). Diduga bom telah
diletakkan beberapa jam sebelumnya oleh orang tak dikenal.
JOSHUA:
Toko Elektronik Hartono juga adalah "milik warga Kristen Ambon", dan korban adalah
"warga Kristen Ambon"!
SOURCE: KOMPAS: DATE: 2001-11-12
Sebelumnya, sekitar pukul 09.30 WIT, sebuah bom rakitan juga meledak pada truk
milik Pemda Tingkat I Maluku yang dikemudikan Marten Kailuhu (35) di kawasan
Galunggung, mengakibatkan seorang rekan Marten terluka. Di kawasan yang sama,
terjadi pula pembakaran mobil dinas pelat merah bernomor polisi DE 175 AA.
(Ant/ima)
JOSHUA:
Galunggung adalah wilayah Muslim, markas "laskar biadab beriman", dan Marten
Kailuhu adalah warga Kristen!
MANDIRI; NOVEMBER. 12, 2001 12:39:48 WIB
Bom Meledak di Ambon, 1 Tewas
AMBON, Mandiri-Aksi teroris di tanah air kian meningkat di masa pemerintahan
Megawati Soekarnoputri ini. Belum reda ledakan bom di gereja Petra, Jakpus, kini
sedikitnya dua bom meledak lagi di Ambon, ibukota Propinsi Maluku. Ledakan hebat
itu terjadi di lokasi berbeda, Senin pagi dan siang hari. Insiden ini mengakibatkan satu
orang tewas dan 13 lainnya luka ringan serta berat.
JOSHUA:
Mandiri memulai beritanya dengan "ungkapan yang tepat", bagi rangkaian tindakan
pengeboman biadab tersebut, "Aksi teroris"!
MANDIRI; NOVEMBER. 12, 2001 12:39:48 WIB
Bom pertama, sebagaimana dilaporkan Antara meledak di kawasan Batumerah,
Senin pagi sekitar pukul 07:20 WIT, mengakibatkan enam orang terluka, tiga di
antaranya personil TNI.
JOSHUA:
Batumerah adalah "Desa Adat Muslim", yang meliputi Galunggung, Kebun Cengkeh,
Ahuru, Air Kuning, dll. Yang dimaksud dengan Batumerah di sini adalah "pusat
desanya"!
MANDIRI; NOVEMBER. 12, 2001 12:39:48 WIB
Bom lainnya meledak di Jl Said Perintah pada hari yang sama sekitar pukul 11:15
WIT, mengakibatkan satu orang tewas dan tujuh lainnya terluka.
JOSHUA:
Jika Negara ini bukan NEGARA yang JAHAT, maka Negara sudah harus bisa
melihat, "siapa sebenarnya PENJAHAT atau "teroris" di Maluku! Jika Negara ini
bukan NEGARA yang JAHAT, maka Negara tidak akan "melegalisir kebiadaban
"laskar biadab beriman" di Maluku", untuk "menutupi KEJAHATAN NEGARA atas
Maluku, yang dilakukan sejak Tahun 1950 hingga sekarang ini, sambil
meniup-niupkan isu "separatis Kris ten RMS", yang TIDAK bisa dibuktikan Negara!
Karena NEGARA ini JAHAT, maka "jika kami, warga Kristen Maluku, melawan untuk
mempertahankan diri dan harta kami, maka kami dicap "Separatis Kristen"! Tetapi
jika kami diam dan berdoa, kami dibom oleh "laskar biadab beriman" dan para
"mujahiblis", serta "teroris internasional", yang "dilegalisir Negara sebagai pejuang
integrasi NKRI"!!! Itulah juga yang sedang terjadi di POSO, dan "sedang diupayakan
untuk terjadi di PAPUA"!!!
Salam Sejahtera!
JL.
|