Ambon Berdarah On-Line will move to its new location in December 1st 2001
5 killed in fresh Poso communal conflict (29/11/01) #1990
The Jakarta Post, November 29, 2001
Badri Djawara, The Jakarta Post, Poso
At least five people were killed and five others were injured when two rival sectarian
groups clashed in the Central Sulawesi riot-torn town of Poso late on Tuesday. The
clash between the Muslim Laskar Jihad (holy war fighters) and Christian fighters
occurred in Tabalu, Betalemba and Patiunga villages in Poso Pesisir district, Poso
Regency. The clash was apparently a continuation of a riot between the two rival
groups in Betalemba village on Tuesday afternoon.
Clash erupts after church burned in troubled Poso (29/11/01) #1989
The Jakarta Post, November 28, 2001
Badri Djawara, The Jakarta Post, Poso
Fresh religious fighting broke out in the Central Sulawesi riot-torn town of Poso on
Tuesday in retaliation to the earlier bombing and burning of a church by rival Muslims
in the regency, police said.
Attacks on Christian villages in Sulawesi leave five... (29/11/01) #1988
AGENCE FRANCE-PRESSE, Wednesday November 28, 2001 4:53 PM
JAKARTA, Nov 28 (AFP) - Five people have been killed during attacks on three
Christian villages in the Poso district of Indonesia's Central Sulawesi province, a
newspaper said Wednesday. The attacks on the villages of Betalemba, Tangkura and
Patiwunga started on Tuesday morning and lasted into the early hours of Wednesday,
the Sinar Harapan evening daily said.
Kontak Senjata di Poso, Lima Tewas (29/11/01) #1987
Sinar Harapan, Rabu, 28 November 2001
Poso, Sinar Harapan - Situasi Poso terus membara. Setelah, terjadi pemboman dan
pembakaran Gereja Bethany, di Kota Poso, Senin (26/11) dini hari, pada Selasa
(27/11) pagi hingga malam, terjadi aksi penyerangan terhadap sejumlah desa di
daerah pesisir Poso, selama satu hari penuh oleh kelompok putih. Akibatnya terjadi
kontak senjata antara dua kubu yang baru mereda Rabu (28/11) tadi pagi.
Indonesia must confront the terror within (29/11/01) #1986
Asia Times (atimes.com), November 29, 2001
By Lesley McCulloch
In the current discussion and somewhat impoverished debate on "terrorism" that
preoccupies newscasters and editors everywhere, there has been only limited talk by
a few "enlightened" commentators of the state-sanctioned terrorism that is part of the
everyday lives of many of the world's population. The Republic of Indonesia, often
hailed as the world's "newest democracy", is without question a state involved in such
acts.
Tension high after church bombed in eastern Indonesia (28/11/01) #1985
REUTERS, Tuesday November 27, 2001 6:46 PM
JAKARTA (Reuters) - A church in the eastern Indonesian city of Poso has been
bombed and burnt to the ground, a policeman said on Tuesday, and an aid worker
said the area was gripped with renewed religious tension. The policeman in the
Sulawesi island town, where hundreds of people died two years ago in clashes
between Christians and Muslims, said the church was attacked early on Monday but
there were no casualties.
KEJAHATAN NEGARA ATAS POSO (1) (28/11/01) #1984
Sebagaimana yang telah terjadi selama hampir tiga tahun di Maluku, KEJAHATAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA juga terjadi sekarang ini atas POSO! Setiap hari
kita dikenyangkan dengan berita tentang "penyerangan", "penjarahan", "pembakaran"
dan "pembunuhan" terhadap warga Kristen POSO, oleh "laskar biadab beriman",
yang juga sudah membiadan dan membenalu di Maluku! Bukan rahasial lagi, bahwa
"laskar biadab beriman" ini berintikan "para desertir TNI/Polri", dan "teroris
internasional" asal "Malaysia (KMM), Moro-Pilipina (MNLF), Afganistan (Al Qaeda dan
Mujahiblis", dll! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung
perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak tahan terhadap kritik dan komentar dari
Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your own risk !!! - Jika anda mempunyai
tanggapan harap dialamatkan kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
UN seeks help for Indonesians forced from homes, (28/11/01) #1983
warns of new conflict
AGENCE FRANCE-PRESSE, Tuesday November 27, 2001 4:51 PM
United Nations officials launched a 41 million dollar appeal for Indonesians made
homeless by ethnic or religious conflicts, and warned of a potential new flare-up
between Christians and Muslims in one region.
KEMUNAFIKAN SI "KOMNAS HAM"! (28/11/01) #1982
Cobalah anda hitung, "sudah berapa kasus HAM di dalam NEGARA PENJAHAT ini,
yang diselesaikan oleh si Komnas HAM"? Saya berani berkata "tidak ada", dan
kalaupun ada, hanyalah yang berkaitan dengan "orang kecil" saja! Sudah
bertahun-tahun Komnas Munafik ini menghabiskan uang rakyat, tetapi belum satu
kalipun rakyat merasa "diperlakukan sebagai pemilik HAM"! Komnas Munafik ini
mencoba bermanis muka kepada kami di Maluku, dengan mendirikan Kantor
Munafiknya di antara kami! Sampai akhirnya si "pak Kus" ataiu si "pak Kes" (kes =
kera) itu enyah dari Ambon, "tidak satupun kasus pelanggaran HAM yang dapat
diselesaikan si Komnas Munafik ini! Padahal, pelanggaran HAM terjadi hampir setiap
hari di Maluku! Salah satu kasus pelanggaran HAM "terbesar dan terbiadab" yang
pernah terjadi di Maluku, adalah PENYUNAT-KARBITAN warga Kristen Maluku,
secara paksa, dengan menggunakan silet bekas dan pisau dapur"! Perhatian:
Artikel-artikel dari Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu.
Untuk itu bagi yang tidak tahan terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak
membacanya. Read at your own risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan
kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
Consolidated Inter-Agency Appeal for (28/11/01) #1981
Internally Displaced Persons in Indonesia 2002
Date: 26 Nov 2001
The collapse of the Soeharto regime in 1998 permitted a series of violent conflicts to
resurface across the archipelago. In less than three years, six different internal
conflicts have erupted forcing more than 1.3 million people to become internally
displaced (IDPs). This consolidated appeal (CA) focuses on these IDPs from the
provinces of Aceh, West Kalimantan, Central Kalimantan and Madura, Central
Sulawesi, Malukus and Papua.
Govt gets tough on separatists (27/11/01) #1980
The Jakarta Post, November 27, 2001
JAKARTA: About 50,000 army and police personnel deployed throughout Indonesia
had been readied to quell any seperatist movement, Minister of Defense Matori Abdul
Djalil said on Monday. "We have thus far deployed about 50 battalions or about
50,000 personnel of the Indonesian Military (TNI) and the National Police across the
nation.
Jakarta to deploy more troops in troubled areas (27/11/01) #1979
THE STRAITS TIMES, Tuesday November 27, 2001
By Marianne Kearney, STRAITS TIMES INDONESIA BUREAU
JAKARTA - In a bid to prevent separatist and ethnic conflicts from fragmenting
Indonesia, the government plans to rotate up to 50 battalions through the restive
provinces of Aceh and Irian Jaya and hotspots in Maluku, Sulawesi and West
Kalimantan, security chief Susilo Bambang Yudhoyono said.
PENUNGGANG AGAMA YANG ANTI PERDAMAIAN! (27/11/01) #1978
Ketika kami "membela diri", kami dituduh "membantai Muslim"! Ketika kami
"melawan", kami dituduh sebagai "kelompok separatis Kristen"! Ketika kami
"berkabung dan berdoa", kami difitnah "telah melakukan gerakan politik yang
melawan Pemerintah, dgn. lebih menaati Gereja daripada Pemerintah! Siapa lagi yang
begitu kepanasan ketika "manusia menghadap Tuhan di dalam puasa dan doa", kalau
bukan iblis? Yang saya maksudkan bukanlah si iblis bertanduk dengan rupa yang
mengerikan, tetapi si "iblis yang menyamar sebagai Muslim, dengan klaim ‘lebih
Islami dari Muslim yang lain’, tetapi yang paling gemar mendakwahkan kecurigaan,
permusuhan, kebencian, dan dendam antara manusia! Si iblis yang gemar melakukan
tindakan tidak beradab, dengan mencatut nama Allah , dan yang tega menyebar
dusta dan hasutan di dalam "bulan suci", Ramadhan! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua
Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak
tahan terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your
own risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada:
joshualatupatti@hotmail.com.
Rp4,2 Milyar Untuk Pengungsi Maluku di Papua (27/11/01) #1977
KOMPAS, Senin, 26 November 2001, 09:20 WIB
Biak, Senin
Pemerintah RI dalam tahun anggaran 2001 mengalokasikan dana sebesar Rp 4,2
miliar untuk membantu para pengungsi korban kerusuhan di Provinsi Maluku dan
Maluku Utara yang selama ini bermukim sementara di Propinsi Papua.
Laskar Asing Sebagai Tamu Agung di Poso (27/11/01) #1976
Sinar Harapan, Sabtu 24 November 2001
MASIH segar dalam ingatan kita akan gugatan-gugatan Abdurrahman Wahid pada
dasawarsa 1980-an tentang metode dalam menyelesaikan pertikaian antar-sesama
warga Indonesia. Satu di antara gugatan Abdurrahman Wahid, mantan presiden RI
ketiga dan kini ketua Dewan Syuro, DPP PKB, adalah agar kita berupaya lebih
merasa sebagai orang Indonesia dibanding merasa sebagai umat Islam, umat Kristen,
Umat Budha, umat Hindu, umat Aliran Kepercayaan dan lain sebagainya.
DPW PKB Maluku Tetap Jagokan Matori (27/11/01) #1975
KOMPAS, Senin, 26 November 2001, 16:10 WIB
Ambon, Senin
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maluku tetap
menjagokan Matori Abdul Djalil menjadi Ketua Umum PKB yang proses
penetapannya berdasarkan hasil Muktamar Luar Biasa, Maret 2002 mendatang.
FWD: SURAT TERBUKA KEPADA MUSLIM MALUKU (27/11/01) #1974
Situasi saat ini tidak memberikan banyak pilihan pada saya, dan saya harus
"memanfaatkan segala yang ada", untuk memberikan bukti kepada orang banyak
tentang apa yang sering saya katakan di dalam komentar-komentar saya! Saya
mengerti bahwa apa yang saya sampaikan ini akan "menyengat" berbagai pihak, dan
untuk itu saya mohon maaf, tetapi kesempatan yang sangat jarang seperti ini tidak
boleh saya lewati. Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung
perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak tahan terhadap kritik dan komentar dari
Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your own risk !!! - Jika anda mempunyai
tanggapan harap dialamatkan kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
Indonesia Extremism Worries U.S. (27/11/01) #1973
ASSOCIATED PRESS, Sunday November 25, 2001
By SLOBODAN LEKIC, Associated Press Writer
JAKARTA, Indonesia (AP) - After decades of dormancy under the iron-fisted rule of
former dictator Suharto, Islamic militancy is on the rise in Indonesia and U.S. officials
fear its newfound democracy is threatened. They warn that Osama bin Laden's
al-Qaida network has taken advantage of lax security to infiltrate Indonesia, the
world's most populous Muslim nation. ``Frankly, I think they are more dangerous to
Indonesia than they are to the United States,'' Paul Wolfowitz, a deputy U.S.
secretary of defense and former American ambassador in Jakarta, told the Indonesian
news magazine Tempo.
Indonesia - OCHA Consolidated Situation Report No. 51 (26/11/01) #1972
16-23 November 2001
MALUKU * On a call by the Protestant and Catholic Churches in Ambon, Christians
in Ambon went on a 3-day mourning from 20-22 November to protest the recent
violence in Ambon, which claimed over 10 lives last week, and the attack on
Waimulang, Buru on 1 November that left 4 people dead. All Christian businesses
were closed and transport and most other activities came to a halt. Christians in
government service and local staff of aid agencies stayed away from work. The
campaign included prayers in all churches. Additional roadblocks were established by
hardliners to enforce the protest. Muslim leaders criticised the Christian action, calling
it politically inspired and provocative.
NORTH MALUKU * A UNICEF team conducted an assessment of the situation and
needs of traumatised children in Tobelo and Galela sub-districts and in Ternate city
between 18 and 21 November. On 22 November, UNICEF made a presentation in
Ternate city on play therapy and the Eye Movement Desensitisation and
Rehabilitation (EMDR) technique, which was attended by government officials
departments, academics as well as local and international NGOs.
Ambon Gives Peace A Chance (26/11/01) #1971
Laksamana.Net, November 22, 2001 09:39 PM
Laksamana.Net - Ambon, the capital of strife-torn Maluku province, has opted for
peace after three years of bloody sectarian unrest that left thousands dead. The
city’s Christians, despite facing a renewal of deadly attacks earlier this month, opted
not to fight violence with violence, thereby winning respect from local Muslims, who
have long been disturbed by carnage being carried out in the name of Islam.
BERDUSTA DI DALAM RAMADHAN (2) (26/11/01) #1970
Saya kembali melanjutkan komentar saya terhadap analisa busuk dari seorang
"pengamat Timur Tengah", yang mencoba mengaplikasikan "ilmu kotoran ontan"-nya
untuk memutar-balikkan kebenaran tentang Maluku! Sebenarnya hanya ada satu saja
tujuan umum dari tulisan kotor ini, yaitu "melindungi dan menghilangkan jejak
kejahatan dari orang-orang yang paling rajin mengaku dan berlagak sebagai "orang
beriman", atas Maluku! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat
menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak tahan terhadap kritik dan
komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your own risk !!! - Jika anda
mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
Tarung Dua Laskar di Jakarta (26/11/01) #1969
Adil (DetikCom), Kamis, 22/11/2001
Reporter: rieff
Adil - Jakarta, Bulan puasa sudah tiba, Sabtu pekan lalu. Disusul, Lebaran.
Selanjutnya, Natal. Mestinya menyejukkan. Tapi, kekerasan membayangi ritual
keagamaan itu. Laporan intelijen mengabarkan bom-bom tengah mengancam selama
bulan Ramadan dan Natal. Laporan intelijen merebakkan kekhawatiran terulangnya
kasus peledakan bom di akhir puasa atau tepatnya malam Natal tahun lalu.
Pengakuan Tersangka Bom Petra (26/11/01) #1968
Adil (DetikCom), Kamis, 22/11/2001
Reporter: dani
Adil - Jakarta, Wajah Ujang Haris bin Amin dan Wahyu Handoko bin Sukadir, tampak
benjut. Warna merah lebam, bekas terkena bogem mentah, terlihat jelas di seputar
kedua mata mereka. Malah, di pelipis mata sebelah kanan dan di atas mata kiri
Wahyu Handoko ditempeli pembalut. Mereka berdua merupakan tersangka perkara
peledakan bom di Gereja Protestan Indonesia Barat Petra di Jalan Jampea No. 44,
Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (9/11) lalu.
Climate of impunity for torture in Indonesia: UN rights panel (26/11/01) #1967
AGENCE FRANCE-PRESSE, Friday November 23, 2001 7:49 PM
GENEVA, Nov 23 (AFP) - The United Nations Committee against Torture said on
Friday that it was concerned about a "climate of impunity" for torture committed by
security forces in Indonesia. In a summary of the Committee's findings following a
review of Indonesia, the UN said it was also concerned about allegations of torture by
paramilitary groups which were "supported by the military and sometimes reportedly
were joined by military personnel".
Provinsi Maluku masih Membutuhkan Tim... (26/11/01) #1966
Media Indonesia, Rabu, 21 November 2001
JAKARTA (Media): Tim kesehatan gabungan Depkes, TNI, dan Polri masih
dibutuhkan di Provinsi Maluku karena situasi keamanan di daerah tersebut belum
normal. Keadaannya berbeda dengan di Provinsi Maluku Utara yang sudah kondusif.
Menkes Achmad Sujudi di kantornya, kemarin, menuturkan, pihaknya tetap
menyediakan tim kesehatan gabungan Depkes, TNI, dan Polri ke Maluku, karena
wilayah ini masih memerlukannya.
Al Chaidar: Saya Bukan Tersangka Peledakan Bom (26/11/01) #1965
KOMPAS, Jumat, 23 November 2001, 12:44 WIB
Jakarta, KCM
Laporan: Lily Bertha Kartika
Juru bicara Darul Islam, Al Chaidar, menyatakan dirinya sampai saat ini tidak
diindikasikan polisi sebagai tersangka dalam kasus peledakan bom di Gereja Petra
Koja dan serangkaian pengeboman lain sebelumnya. Hal tersebut dikatakannya
kepada wartawan saat hendak melaksanakan sholat Jumat di Polda Metro Jaya.
Al Chaidar Meminta Perlindungan Polda Metro (26/11/01) #1964
TEMPO, 23 Nov 2001 12:47:34 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Juru Bicara Darul Islam (DI) Al Chaidar merasa sedikit
terancam keamanannya setelah memberikan pernyataannya beberapa waktu lalu
mengenai keterlibatan tiga faksi DI dalam kasus peledakan Gereja Petra dan Sekolah
Australia. “Saya sendiri belum jelas, siapa ( yang mengancam, red). Yang pasti
bukan pihak DI (Darul Islam, red) maupun tiga faksi tersebut,” kata dia kepada
wartawan sesaat sebelum melakukan salat Jumat di Polda Metro Jaya, Jumat
(23/11).
Little room for extremism in Indonesian Islam (26/11/01) #1963
REUTERS, Sunday November 25, 2001 3:20 PM
By Dean Yates
JAKARTA (Reuters) - Indonesia's tolerant brand of Islam has passed the test of U.S.
attacks on Afghanistan largely intact despite images of burning American flags,
proving the nation will not become a breeding ground for Muslim extremism.
Pembunuhan Theys Bagian dari Sebuah Operasi Tertutup (26/11/01) #1962
KOMPAS, Jumat, 23 November 2001, 18:30 WIB
Jakarta, KCM
Laporan: Heru Margianto
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menduga
kematian Ketua Presidium Dewan Papua (PDP) Theys Hiyo Eluay merupakan bagian
dari suatu operasi tertutup guna mengeliminir isu merdeka di tanah Papua.
Aliansi Utara Penjarakan Tentara Taliban asal Indonesia (26/11/01) #1961
TEMPO, 23 Nov 2001 22:9:45 WIB
TEMPO Interaktif, Kabul: Orang Indonesia yang bergabung dengan Taliban ada yang
tertangkap dan dipenjara di Afganistan, ungkap Wakil Kepala Penjara Kabul, Daulat
Mir, kemarin. Mir mengatakan bahwa para prajurit Taliban dari negara asing yang
ditangkap, selain dari Indonesia, adalah dari Pakistan, Saudi Arabia, dan Kyrgystan.
Sukarelawan GPI Terjepit Peperangan di Afganistan (26/11/01) #1960
TEMPO, 23 Nov 2001 22:29:3 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Gerakan Pemuda Indonesia (GPI) menginformasikan
sekitar 150 relawan jihad dari organisasi tersebut, kini tengah terlibat peperangan di
Afganistan. Kontak terakhir menyebutkan, 100 orang bertahan di Kandahar dan 50
lagi di Kunduz. “Para relawan berada di pihak Taliban dan akan terus bergerilya
meski sebagian besar wilayah Afganistan jatuh ke tangan Aliansi Utara yang
didukung Amerika dan sekutunya,” ujar Ketua Umum GPI Suaib Didu kepada
Tempo News Room, Jumat (23/11) malam.
Tersangka Teror Dilatih di Indonesia (26/11/01) #1959
Media Indonesia, Sabtu, 24 November 2001
JAKARTA (Media): Sebelas orang yang ditangkap di Spanyol mengaku pernah
mendapat pelatihan militer di Indonesia. Mereka ditangkap pekan lalu karena dituduh
terkait dengan jaringan organisasi Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden.
BERDUSTA DI DALAM RAMADHAN (1) (26/11/01) #1958
Tulisan kotor ini adalah gambaran dari "akhlak iblis", yang menggunakan "bulan suci"
dan "hari raya" untuk melaksanakan "niat ja hat dan kebiadaban", dengan "menjarah
dan membakar "Rumah dan Gereja kami", lalu memuntahkan kebiadaban itu pada
kami!!! Sudara kami yang membawa bingkisan "kue lebaran" kepada "basudara
Pela-Gandong"nya, bukannya dijamu malah "disuruh segera pulang"! Perhatian:
Artikel-artikel dari Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu.
Untuk itu bagi yang tidak tahan terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak
membacanya. Read at your own risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan
kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
Mahkamah Agung RI kukuhkan hukuman mati bagi (23/11/01) #1957
gembong kerusuhan Poso
ABC (22/11/01 20:08:56)
Mahkamah Agung RI telah mengukuhkan hukuman mati yang dijatuhkan atas tiga
orang gembong kelompok Kristen yang dituduh melakukan serangkaian pembunuhan
dalam kerusuhan antar agama tahun lalu.
Riot-torn Ambon turns into ghost town as (23/11/01) #1956
Christians observe days of mourning
AGENCE FRANCE-PRESSE, Wednesday November 21, 2001
JAKARTA, Nov 21 (AFP) - Streets, offices and schools were deserted in Indonesia's
city of Ambon on Wednesday as Christians stayed home or prayed in churches to
observe three days of mourning following almost three years of bloody clashes
between Muslims and Christians.
INIKAH CERMIN DARI SYARIAT ISLAM ITU? (23/11/01) #1955
Saya tertarik membaca tulisan Sdr. M Lukito tentang Rezim Taliban, dan saya ingin
menganalisanya lebih jauh lagi, di dalam hubungannya dengan gejolak di Indonesia
saat ini, seperti tentang "Syariat Islam", yang kebetulan didukung oleh beberapa
kelompok-kelompok "militan" yang (kata mereka) berbasis Islam, dan yang direstui
oleh MUI! Kelompok-kelompok "militan" ini adalah "pendukung fanatik" bagi Rezim
Taliban", yang mereka kultuskan sebagai "Muslim sejati", yang tentunya
memberlakukan "Syariat Islam" "secara tegas, keras dan murni! Contoh di bawah ini
memperlihatkan satu dari kelompok-kelompok "militan" tesebut! Perhatian: Artikel-artikel
dari Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi
yang tidak tahan terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read
at your own risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada:
joshualatupatti@hotmail.com.
USAID Field Report Indonesia Oct 2001 (23/11/01) #1954
November 20, 2001
Maluku * The situation in Maluku remains highly conflicted, with sporadic bombing of
locations in or near neutral transaction points frequented by both Muslims and
Christians. As has been the case in the past,, members of both communities
expressed their defiance of such actions by quickly returning to their trading or other
integrated activities soon after these events took place. In an effort to reduce the risk
to people and their assets in these locations, the Mayor of Ambon moved trading
points from the neutral areas considered to be most at risk to other neutral areas that
are less frequented but under tighter control by the security forces. The reaction of
traders was one of anger at not having been consulted and at the prospect of reduced
sales due to lighter foot traffic in the alternative locations.
North Maluku * North Maluku remains perhaps the only conflict/post-conflict success
story in the country. Internally Displaced Persons (IDPs) continue to return to their
villages, and it has been a year since there was any significant conflict in the
province. OTI continues to assist in the reconstruction of houses, strengthening the
new provincial government, and providing information to IDP communities.
MENGOMENTARI PERNYATAAN KAPOLRI (23/11/01) #1953
Angin apa yang membawa Kapolri, Suroyo Bimantoro ke Ambon? Apakah ini
semacam "perpisahan", ataukah sekedar "evaluasi hasil kerja"? Apapun alasan
dibalik kunjungan tersebut, Kapolri S. Bimantoro sudah datang di sini, di Ambon,
Maluku, dan memberikan pernyatan, yang akan saya komentari di sini! Semoga
komentar ini dibaca juga oleh Kapolri, Polri, dan Polda Maluku! Perhatian: Artikel-artikel
dari Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi
yang tidak tahan terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read
at your own risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada:
joshualatupatti@hotmail.com.
Tension rising in Ambon, Poso (22/11/01) #1952
The Jakarta Post, November 22, 2001
Tiarma Siboro and Oktavianus Pinontoan, The Jakarta Post, Jakarta/Ambon
Tension has been rising in conflict-ridden Maluku and Poso, Central Sulawesi,
Coordinating Minister for Political and Security Affairs Susilo Bambang Yudhoyono
said on Wednesday. In Poso, where an estimated 2,000 people have been killed over
the past two years, tension has compelled Jakarta to send in a 100-strong company
from the National Police Mobile Brigade, he said.
DAKWAH IBLIS! (22/11/01) #1951
Artikel yang akan saya tanggapi di bawah ini "menyengat" saya! Antara percaya dan
tidak percaya, saya mencoba mencari kesana kemari untuk mendapatkan kepastian,
tetapi saya tidak berhasil! Dua kemungkinan yang saya hadapi adalah bahwa, "berita
di bawah ini tidak benar, dan ditulis untuk mendiskreditkan si Jaffar", atau "berita ini
benar, tetapi dihilangkan atas, halusnya, permintaan si Jaffar"! Apapun kenyataannya,
saya akan tetap memberikan tanggapan saya, karena "pernyataan seperti di bawah
ini adalah "ciri khas" si Jaffar Umar Thalib, yang memberikan andil terbesar bagi
kehancuran Maluku"! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat
menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak tahan terhadap kritik dan
komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your own risk !!! - Jika anda
mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
Riot-torn Ambon turns into ghost town (22/11/01) #1950
Australian Associated Press, Wednesday November 21, 2001 09:18 PM
Streets, offices and schools were deserted in the Indonesian city of Ambon as
Christians stayed home or prayed in churches to observe three days of mourning
following almost three years of bloody clashes between Muslims and Christians.
"Almost all activities have ground to a halt: education, government, transport," said
Sammy Weileruni, a church lawyer in the capital of the Maluku islands.
Masa Perkabungan Tiga Hari di Ambon... (22/11/01) #1949
Hilversum, Kamis 22 November 2001. 06:00 WIB
Masyarakat Kristen di Ambon sedang melakukan masa perkabungan tiga hari untuk
mengenang dimulainya kerusuhan berdarah tiga tahun lalu. Menurut Sammy
Waileruni, anggota Tim Advokasi Gereja Maluku ada dua hal yang mendasari masa
perkabungan ini. Diharapkan setelah itu proses rekonsilisasi di Ambon dan Maluku
dapat dilanjutkan, dan kejadian menyedihkan tersebut tidak terulang kembali.
Gugatan Wiranto pada Thamrin Tamagola tak diterima (22/11/01) #1948
satunet.com, Kamis, 22/11/2001, 02:44 WIB
Laporan Eko Warijadi
satunet.com - Pengadilan Negeri Cibinong, Jabar, Rabu, dalam putusannya
menyatakan gugatan mantan Menkopolkam Jend TNI Purn Wiranto kepada Sosiolog
UI Thamrin Amal Tamagola tidak dapat diterima karena kurang lengkap. Dalam amar
putusannya ketua Majelis Hakim Sareh Riyono menyatakan bahwa gugatan yang
diajukan penggugat banyak hal yang belum lengkap. Wiranto menggugat Thamrin
Tamagola dan sebuah harian lokal Ambon dengan dakwaan telah melakukan
pencemaran nama baik dirinya.
Ditolak, Gugatan Wiranto Pada Thamrin Amal Tomagola (22/11/01) #1947
KOMPAS, Rabu, 21 November 2001, 19:14 WIB
Jakarta, Rabu
Pengadilan Negeri Cibinong, Jabar, Rabu, dalam putusannya menyatakan gugatan
mantan Menkopolkam Jend TNI (Purn) Wiranto kepada Dr Thamrin Amal Tamagola
tidak dapat diterima karena kurang lengkap. Dalam amar putusannya ketua Majelis
hakim Sareh Riyono menyatakan bahwa gugatan yang diajukan penggugat banyak
hal yang belum lengkap. Wiranto menggugat Thamrin Tamagola dan sebuah harian
lokal Ambon dengan dakwaan telah melakukan pencemaran nama baik dirinya.
Maluku Pascakonflik Horizontal (22/11/01) #1946
Suara Merdeka, Rabu, 21 Nopember 2001
BERTEPATAN dengan Bulan Suci Ramadan, bangsa Indonesia, khususnya umat
Islam, tentunya akan teringat pada tragedi nasional konflik berbau suku, agama, ras,
dan antargolongan (SARA) di Ambon, Maluku, 19 Januari 1999. Sampai detik ini,
konflik itu belum juga selesai, bahkan seperti menyimpan bom waktu.
Amid mass prayers, Ambon paralyzed (21/11/01) #1945
The Jakarta Post, November 21, 2001
Novi Pinontoan, The Jakarta Post, Ambon
Christians in Ambon, the capital of strife-torn Maluku, began three days of mass
prayers on Tuesday, paralyzing almost all activities from administrative, schooling to
public transportation both on land and sea.
Ambon stages mass prayers, city paralyzed (21/11/01) #1944
The Jakarta Post, November 20, 2001
AMBON, Maluku (JP): Christians in Ambon, the capital of strife-torn Maluku, began
three days of mass prayers on Tuesday, paralyzing almost all activities from
administrative, schooling to public transportation both on land and sea. The mass
prayers, called Hari Perkabungan (Days of Mourning), are an expression of growing
concern in response to a series of violence which resulted in at least 10 deaths and
the injury of dozens this month.
Indonesia - OCHA Consolidated Situation Report No. 50 (21/11/01) #1943
09 - 16 November 2001
MALUKU * Bombings and shootings incidents took place almost every day in Ambon
City, some with tragic results.
NORTH MALUKU * Officials from the British Council School Improvement Grant
Programme are visiting Tidore and schools in Central Halmahera district to evaluate
and monitor progress of an education-related activity supported by the British Council.
CENTRAL SULAWESI * The daily Radar Sulawesi Tengah reported that an
unidentified group attacked the village of Kayamanya, Poso district, at 01:25 AM on
Wednesday (7 Nov.). After burning down a house and opening fire on the residents,
the attackers made their way to Sayo village, where five barracks and a few houses
were burned down. There were no reports of casualties.
Al Qaeda 'trained in Indonesia' (21/11/01) #1942
Australian Financial Review, November 21, 2001
Lenore Taylor in London
Al Qaeda terrorists who planned the September 11 attacks trained this year at secret
camps in Indonesia and have links with extremists in Australia, according to court
documents in Spain where eight alleged terrorists have been jailed pending trial.
Contact with nine countries was cited as evidence that Syrian-born Imad Edin Barakat
Yarkas, known as Abu Dahdah, led Al Qaeda attack planning, recruiting and training
around the world.
Indonesian identified as hijacking ringleader's... (21/11/01) #1941
The Star [Malaysia], Tuesday, November 20, 2001
ALEXANDRIA, Virginia (AP) - An Indonesian man whom the FBI named as a contact
for airline hijacker Mohammed Atta was arrested and charged with helping obtain a
fake driver's license for a man identified as a contact for Osama bin Laden. A criminal
complaint filed Monday charged Agus Budiman with helping Mohammad Bin Nasser
Belfas obtain a Virginia driver's license. Budiman appeared before a U.S. magistrate in
this Washington suburb Monday.
Challenge of political Islam to Megawati (21/11/01) #1940
The Jakarta Post, November 21, 2001
Azyumardi Azra, Rector, State Islamic Studies Institute (IAIN), Jakarta
The waves of anti-American mass-demonstrations seem to have decreased
significantly. But this does not mean that "political Islam" will also diminish. There is
strong evidence that political Islam, which has gained momentum since the fall of
Soeharto, may continue to exert itself in the era of President Megawati Soekarnoputri
and even afterwards. It will thus continue to affect not only the Megawati presidency,
but also the course of Indonesian politics as a whole.
More Asian Muslims put religion ahead of state (21/11/01) #1939
Asia Times (atimes.com), November 20, 2001
By Marwaan Macan-Markar
BANGKOK - For now, predominantly Muslim Asian countries such as Bangladesh,
Indonesia and Malaysia can pass as largely secular in their outlook, given what they
uphold as a state.
Arabs on Our Side (21/11/01) #1938
THE WASHINGTON POST,Tuesday, November 20, 2001; Page A23
By Fareed Zakaria
While the events of last week have transformed the situation in Afghanistan, their
effects in Washington have been more comical. Gen. Tommy Franks, who 10 days
earlier was facing a barrage of criticism, is now being showered with praise.
Commentators who had been thundering about Washington's feeble war plans now
extol the suppleness of our strategy. The Northern Alliance, once scorned as a ragtag
bunch of misfits, is now spoken of with awe and affection. We should not have been
so surprised that the Afghans switched to the winning side so quickly. People in
Washington do it all the time.
Ambon Christians to hold mass prayers (20/11/01) #1937
The Jakarta Post, November 20, 2001
Novi Pinontoan, The Jakarta Post, Ambon
Christians in strife-torn Ambon will stage three days of mass prayers starting on
Tuesday in response to a series of violence which has claimed at least 10 lives and
injured dozens others this month.
Oknum Militer Order Darul Islam (20/11/01) #1936
Chaidar:Tidak Bisa Sebut Nama Faksi
KORIDOR, 18 November 2001, 22:40
koridor.com [18 Nov 2001, 22:40] Beberapa faksi di Darul Islam khususnya faksi garis
keras yang kerap melakukan aksi kekerasan dan pemboman di tanah air diidentifikasi
punya hubungan tidak resmi dengan beberapa oknum militer. Biasanya hubungannya
bersifat order. Demikian dikemukakan aktifis Darul Islam dari faksi anti kekerasan Al
Chaidar dalam wawancara di SCTV, Minggu (18/11).
DI Pelaku Pemboman di Tanah Air? (20/11/01) #1935
Al Chaidar: Pelakunya DI Garis Keras
KORIDOR, 18 November 2001, 15:56
koridor.com [18 Nov 2001, 15:56] Aktivis Darul Islam (DI) dari kelompok anti
kekerasan Al Chaidar mengungkapkan, pihak yang bertanggung jawab atas 90 persen
kasus pemboman di tanah air adalah kelompok DI dari faksi garis keras. "Jadi tidak
hanya bom di Autralia International School, sejauh yang kami bisa identifikasi
sekarang ini, ternyata bom di gereja Petra juga ada hubungannya dengan gerakan
dan tidak ada hubungannya dengan Kompak atau dengan Fuad Bawazier atau
dengan kepala BPPN. Jadi sejak tahun 1967 sampai 2001 di Indonesia memang
marak dengan bom, itu 90 persen dilakukan oleh komponen DI," ujar Chaidar seperti
dilansir SCTV Minggu (18/11).
KEJAHATAN NEGARA ATAS MALUKU (5) (20/11/01) #1934
Sesudah kami, warga Kristen Maluku, dibom mati, ditembak mati, tanah dan rumah
kami juga masuk ke dalam daftar "untuk dirampok"! Gereja Maranatha, Gereja Pusat
GPM sudah pernah ditembak, dibom, dan dicoba lagi untuk dibom. Pengeboman dan
penembakan berulang-ulang terjadi dan memakan korban, "tidak satupun pelakunya
pernah diadili"! Semua kasus hanya sampai pada tahap "sedang diselidiki"!
Sementara itu, warga Muslim Maluku harus menderita diam-diam, karena tidak berani
bersuara. Yang sudah keluar dari Maluku, juga tidak berani bicara, demi keselamatan
keluarga dan sanak saudara mereka! "laskar jahad" masih terus membiadab di
Maluku dengan leluasa, karena mendapat pengesahan dari NEGARA, dan
memperoleh perlidungan tersembunyi dari PDSD-MALUKU! Setelah membiadab,
mereka memutarbalikkan kebenaran, supaya NEGARA bisa memanfaatkannya,
untuk tetap melakukan KEJAHATAN atas MALUKU dengan dalih "menumpas
separatis RMS-Kristen"! Inilah salah satu contoh dari KEJAHATAN dan
PENYESATAN yang disahkan oleh NEGARA! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua Latupatti
berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak tahan
terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your own
risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
Hubungan Militer dengan Gerakan Teror: (20/11/01) #1933
Mengapa Maulani Begitu Emosional?
Hilversum, Selasa 20 November 2001 07:15 WIB
Masyarakat Indonesia dikejutkan oleh suatu berita yang mensinyalir kuat keterlibatan
TNI dalam sejumlah aksi pengeboman. Karenanya, kemarin, Graito Husodo,
Kapuspen ABRI, merasa perlu untuk meluruskan hal tersebut. Dalam siaran persnya
yang ditayangkan oleh sejumlah media massa, ia mengatakan bahwa pihak TNI akan
membongkar dan menyeret oknum TNI yang terlibat dalam pelbagai teror tersebut.
Paul Wolfowitz: "Aksi Teror di Indonesia Disusupi Al-Qaidah" (20/11/01) #1932
TEMPO Magazine, No. 38/XXX/19 - 25 November 2001
Paul Wolfowitz, 57 tahun, adalah benang merah yang menghubungkan Indonesia
dengan persoalan pascatragedi 11 September. Deputi Menteri Per-tahanan Amerika
Serikat ini adalah orang yang sangat yakin bahwa biang keladi penyerangan atas New
York dan Pentagon adalah jaringan terorisme kelompok Islam radikal. Tapi bekas
Duta Besar AS untuk Indonesia (1986-89) ini juga yakin bahwa mayoritas masyarakat
Islam dunia sama sekali tidak mendukung tindakan terorisme itu. Menurut Wolfowitz,
Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia termasuk yang
mayoritas itu.
KEJAHATAN NEGARA ATAS MALUKU (4) (20/11/01) #1931
Saya ingin mengajak anda untuk kembali melihat KEJAHATAN NEGARA ATAS
MALUKU, yang nampak di seputar masalah "Pengeboman Gereja Petra", ketika
berlangsungnya acara ibadah "Maluku Berdoa"! Walaupun situasi di Maluku
akhir-akhir ini telah semakin menampakkan "wajah perusuh" sebenarnya, NEGARA
masih saja berputar-putar untuk mencari-cari alasan bagi "pengesahan kejahatan
perusuh"! Sudah berulang-ulang, para perusuh beriman itu menjahati Maluku, lalu
kemudian menyebar "dusta dan hasutan berbau sentimen agama", NEGARA tetap
saja membiarkan mereka bebas, dan malah menggunakan "dusta dan hasutan"
mereka sebagai bahan pertimbangan! Coba simak! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua
Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak
tahan terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your
own risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada:
joshualatupatti@hotmail.com.
Tersangka Peledakan Bom Mengaku tidak Kenal Al Chaidar (20/11/01) #1930
KOMPAS, Senin, 19 November 2001, 12:04 WIB
Jakarta, KCM
Laporan: Lily Bertha Kartika
Tim Pengacara Muslim (TPM) yang menjadi pengacara dua tersangka (Wahyu
Handoko dan Ujang Aris) terhadap kasus peledakan bom di Gereja Protestan
Indonesia Barat (GPIB) Petra, Koja, Jakarta Utara, pada 9 November lalu, mengaku
tidak mengenal Al Chaidar maupun Darul Islam.
Sidang gugatan Al Chaidar pada Kapolri ditunda (20/11/01) #1929
satunet.com, Senin, 19/11/2001, 13:07 WIB
Laporan Asep Salahudin Samboja
satunet.com - Sidang gugatan praperadilan antara jubir Darul Islam, Al Chaidar
dengan Kapolri Jenderal Pol S Bimantoro cq Kapolda Metro Jaya di PN Jakarta
Selatan ditunda hingga 27 November mendatang. Sebelumnya, sidang gugatan
praperadilan yang diajukan pemimpin umum majalah Darul Islam melalui kuasa
hukumnya Sulasmo Budi Widarto dan Suryanto Bakri itu akan digelar pada pukul
10:00, hari ini.
Police to question Muslim group over bombings (19/11/01) #1928
The Jakarta Post, (11/18/2001 6:09:44 PM)
JAKARTA (JP): Jakarta Police said on Sunday they would summon for questioning a
spokesman of Muslim group Darul Islam, Al Chaidar, after he alleged that its splinter
factions were behind recent bomb attacks in Indonesia, reports said. "Any information
would be very useful for us to solve the bombings case and to anticipate the
reoccurrence of such incidents," Jakarta Police spokesman Sr. Comr. Anton Bachrul
Alam said on Sunday.
Darul Islam says splinter faction behind Jakarta bombings (19/11/01) #1927
The Jakarta Post, (11/18/2001 5:57:09 PM)
JAKARTA (JP): Darul Islam, an Indonesian Muslim organization, revealed on Sunday
that splinter factions within the group were involved in two blasts that rocked Jakarta
earlier this month, reports said. Darul Islam spokesman Al Chaidar was quoted by
Metro TV private television station as saying that three splinter groups were involved in
both explosions at the Australian International School in South Jakarta and a blast at
Petra Protestant Church in Koja, North Jakarta, earlier this November.
Bomb Owner Linked To Fuad Bawazier (19/11/01) #1926
Laksamana.Net, November 16, 2001 09:51 AM
Laksamana.Net - A man caught red-handed with several home-made bombs at a
Jakarta hotel has told police he planned to use the explosives to "protect”
controversial former finance minister Fuad Bawazier from demonstrations staged by
pro-democracy activists, a report said Thursday (15/11/2001).
Polda Metro Akan Periksa Keterlibatan Fuad Bawazier (19/11/01) #1925
Suara Pembaruan, 16/11/2001
JAKARTA - Polda Metro Jaya akan memanggil Fuad Bawazier dalam kasus temuan
bom di Hotel Mega, Menteng, Jakarta Pusat. Hal itu dikatakan Kadispen Polda Metro
Jaya Komisaris Besar Anton Bachrul Alam, Jumat (16/11) pagi. Namun, tambah
Anton, pemanggilan itu baru akan dilakukan bila memang para saksi yang sekarang
ini diperiksa aparat Polda menyebutkan keterlibatan Fuad.
MEMBEKUK BATANG LEHER PENDUSTA (19/11/01) #1924
Sekali anda bersikap kasar terhadap seekor anjing, maka setiap kali anda
mendekatinya, anjing itu akan mengawasi anda dengan cermat dan dengan sikap
siaga, jika tidak sampai mengancam dengan mpmerlihatkan taringnya! Selanjutnya,
akan sangat sukar bagi kita untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari anjing itu!
Banyak dari kita, manusia, sudah berulang kali ditipu, tetapi kita masih saja
menganggap seringai si penipu sebagai "senyum yang manis", dan malah
merindukannya! Banyak dari kita sering terlalu bodoh untuk menerima bualan penipu,
dan menganggapnya sebagai standar bagi kebenaran, karena kita hanya menilai
"satu pernyataan pada suatu waktu tertentu", secara terpisah! Andaikan kita bisa
mencoba lebih cerdas sedikit, dengan menggabungkan beberapa pernyataan si
penipu, maka kita akan dapat "membekuk batang leher si pendusta dan penyesat
tersebut"! Itulah yang ingin saya perlihatkan lagi kepada anda! Setelah sekian lama
saya mencoba menyadarkan banyak orang tentang tipu daya si penyesat, saya
berharap semoga uraian kali ini lebih membawa hasil! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua
Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak
tahan terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your
own risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada:
joshualatupatti@hotmail.com.
Kisman Pernah Jaga Rumah Fuad Bawazier (19/11/01) #1923
TEMPO, 16 Nov 2001 15:43:14 WIB
Nasional
16 Nov 2001 15:43:14 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Kisman Latumakulita, tersangka pemilik bom di Hotel
Mega, mengaku pernah menjaga rumah mantan menteri keuangan Fuad Bawazier.
“Saya yang menawarkan diri menjaga rumah Pak Fuad sejak memorandum satu sampai
sidang istimewa,” kata Kisman saat menjalani pemeriksaan kesehatan di Ditdokkes
Polda Metro Jaya, Jumat (16/11) sore.
JRS No. 102 * INDONESIA/MOLUCCAS: UNREST IN AMBON (19/11/01) #1922
On 15 November, the Christian Churches of Amboina published a statement
expressing their concern about renewed unrest and terrorist acts in Ambon. The
Provincial House of Representatives also issued a statement, urging those
responsible for the state of civil emergency and the chief commanders of the police
and military to restore peace. JRS Moluccas said five warehouses were burned down
in Ambon on 21 October in an attack that comes less than two weeks after a bomb
blast at a store next door to the JRS office. On 16 November, the Amboina diocesan
crisis centre reported that shooting at night between Jihad, military and police forces
had been going on for a week. The target, according to this source, was the
predominantly Christian Ahuru neighbourhood. The crisis centre also reported that
landmines have been planted in Ahuru.
Church Bombing From Ambon to the Capital (19/11/01) #1921
TEMPO Magazine, November 13 - 19, 2001
Two suspects of the Petra Church bombing admit belonging to a group called the
Mujahidin Kompak group. Why are they targeting Father Martinus Noya? The name
Mujahidin Kompak has become a hot topic of conversation. Police Insp. Gen. Sofjan
Jacoeb mentioned it first. At a recent press conference, the Metro Jaya Police Chief
announced that Ujang Haris, 17, and Wahyu Handoko, 20, had claimed membership
of the Mujahidin Kompak. The two youths have been arrested as suspects in the
bombing of the Western Indonesia Protestant Church (GPIB) Petra, in North Jakarta,
Friday last week.
Keuskupan dan Gereja Kristen Tuntut PDS Maluku Transparan (19/11/01) #1920
Media Indonesia, Sabtu, 17 November 2001 19:22 WIB
AMBON (Media): Gereja Katolik Keuskupan Amboina dan Gereja-Gereja Kristen
se-Maluku mengeluarkan pernyataan bersama, yang intinya menuntut Penguasa
Darurat Sipil Pusat maupun Daerah agar lebih terbuka dan transparan mengklarifikasi
berbagai peristiwa yang terjadi selama ini. "Klarifkasi secara terbuka kepada publik itu
mengenai keseluruhan peristiwa selama tiga tahun kerusuhan secara umum, dan
serentetan kejadian pada dua pekan November tahun ini yang telah menimbulkan
korban jiwa dan harta benda," kata Pastor B Rahawarin Pr, dan D Mailoa Sth di
Ambon, Sabtu.
Tiga Jaksa di Kejati Maluku Diancam akan Dihabisi (19/11/01) #1919
Media Indonesia, Jum'at, 16 November 2001
AMBON (Media): Tiga orang jaksa di Kejaksaan Tinggi Maluku diancam akan dihabisi
oleh pendukung kelompok Front Kedaulatan Maluku (FKM) pimpinan Alexander
Hermanus Manuputty. Ancaman itu disampaikan Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku I
Made Sunetja kepada Media usai serah terima jabatan Wakil Kejati Maluku dari
pejabat lama Hutala M Pakpahan SH ke Azirman SH di aula kantor Kejati, Ambon,
kemarin.
Sejumlah Rumah Sakit di Maluku Kekurangan Obat (19/11/01) #1918
Liputan6.com, 17 November 2001 16:24 WIB
Liputan6.com, Ambon: Kerusuhan kerap kali mendatangkan kesengsaraan. Buktinya,
akibat kerusuhan di Ambon, Maluku, pasokan obat ke sejumlah rumah sakit maupun
pusat kesehatan masyarakat di daerah itu terhambat. Hal itu terjadi lantaran sulitnya
sarana transportasi di daerah tersebut. Apalagi, pemakaian obat di Maluku
pascakerusuhan semakin meningkat. Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan
Maluku Ristianto Sugiono di Ambon, baru-baru ini.
Indonesia Ponders Peacekeeping Role In Afghanistan (19/11/01) #1917
CNSNews, November 14, 2001
By Patrick Goodenough, CNSNews.com Pacific Rim Bureau Chief
Pacific Rim Bureau (CNSNews.com) - Indonesia, the world's most populous Muslim
country, is willing to participate in a U.N. peacekeeping mission in Afghanistan if
asked, according to government officials. Religious leaders have also approved such a
step, saying it was in line with Indonesia's desire to see the U.N. bring the war in
Afghanistan to an end. Some, however, have questioned the wisdom of sending troops
abroad when the security situation at home is far from tranquil.
Radicals At Odds On UN Force (19/11/01) #1916
Laksamana.Net, November 15, 2001 10:50 PM
Laksamana.Net - The Indonesian government’s willingness to send troops to
Afghanistan as part of a proposed UN peacekeeping force has provoked mixed
reactions from leaders of the country’s two most active anti-US Muslim
organizations. Habib Rizieq Syihab, leader of the militant Front for the Defense of
Islam (FPI), says joining a UN-sanctioned multi-national peacekeeping force in
Afghanistan is "a stupid idea.”
Javanese colonialism: Autonomy tests Megawati (19/11/01) #1915
Asia Times (atimes.com), November 16, 2001
By Bill Guerin
JAKARTA - Java has been the power base of the republic of Indonesia for 56 years,
although it has little, if any, natural resources. Many of the other provincial territories
are rich, some extremely rich, but they have never received a decent share of the
national purse used by Jakarta to build up an empire and organize and control the
lives of so many non-Javanese.
Ramadan Begins In Asia (19/11/01) #1914
CNSNews, November 16, 2001
By Patrick Goodenough, CNSNews.com Pacific Rim Bureau Chief
Pacific Rim Bureau (CNSNews.com) - Millions of Muslims in Asia have begun
Ramadan, a month of fasting and other observances that has gained wider attention
than usual this year because of the war in Afghanistan. There traditionally are
discrepancies about when Ramadan begins, because the start is linked to the
sighting of the new moon and varies across the Muslim world. Where the moon was
spotted Thursday, the fast begins Friday. Where the moon wasn't seen Thursday, it is
to start one day later.
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report no. 210 (16/11/01) #1913
BE ON YOUR GUARD FOR THAT "THIRD PARTY" - Christian Grassroots leader
Emang Nikijuluw warns the citizens of Ambon, both muslim and christian, not to let
themselves be provocated by recent acts of terror and violence, that - according to
Nikijuluw - originate from a certain third party that wants the conflict to go on. He also
wishes the muslims God's Blessing on the Ramadan which will start within short
(November 17).
Tim Pengacara Muslim Hati-hati Beritakan Konflik Maluku (16/11/01) #1912
KOMPAS, Jumat, 16 November 2001
Jakarta, Kompas
Tim Pengacara Muslim (TPM) yang diketuai M Mahendradatta SH MA mengingatkan
kepada pers lokal dan asing agar berhati-hati memberitakan konflik Maluku, terutama
yang berkaitan dengan kasus peledakan Gereja Petra Koja. Berita tentang peledakan
gereja itu, bila di-blow up media massa dapat memancing konflik Maluku yang lebih
besar. "Kami sampaikan suatu warning, hati-hati memberitakan hal yang berkaitan
dengan konflik Maluku," ucap Mahendradatta dalam sebuah jumpa pers yang diikuti
wartawan dalam dan luar negeri di Gedung ICMI Centre Jakarta, Kamis (15/11). Hadir
pula Panglima Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jamaah Ustadz Ja'far Umar Thalib,
Katua Umum Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab,
Ketua Umum Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) KH Abdurrasyid
Abdullah Assafi'i, dan Brigjen (Purn) Rustam Kastor, yang pernah menjabat
komandan korem di Maluku.
Tiga Personel AD Kena Ranjau di Ambon (16/11/01) #1911
Seorang Dievakuasi ke Jakarta
KOMPAS, Kamis, 15 November 2001, 11:03 WIB
Ambon, Kamis - Tiga personel dari Batalyon Infanteri (Yonif) 408 Kodam
IV/Diponegoro yang sedang bertugas melakukan penjagaan di kawasan Karang
Panjang/Ahuru, Kecamatan Sirimau (Kodya Ambon) terkena ranjau ketika hendak
melakukan patroli pada Rabu pagi (14/11) sekitar pukul 09:00 WIT.
Kasus Peledakan Gereja Petra (16/11/01) #1910
Penyelidikan Mengarah pada Rencana Pembunuhan Pendeta
Suara Pembaruan, 15 November 2001
JAKARTA - Ketua Tim Khusus Anti-Teror dan Bom Polda Metro Jaya, Carlo B Tewu
mengatakan, kepolisian belum menemukan tiga dari lima tersangka pelaku peledakan
bom di Gereja GPIB Petra, Koja, Jakarta Utara, Jumat (9/11) malam. "Kami masih
melakukan pencarian terhadap ketiga tersangka tersebut,'' katanya kepada wartawan
di Jakarta, Rabu (14/11).
KEJAHATAN NEGARA ATAS MALUKU (3) (16/11/01) #1909
Kini saya mengajak anda untuk melihat salah satu dari rangkaian KEJAHATAN
NEGARA atas Maluku, yang tetap berlangsung hingga saat ini! MUI mencoba
mensejajarkan diri dengan "lembaga Negara", lalu menipu umat dengan "buku
munafik" yang diberi judul "Merajut Damai di Maluku", padahal "sebagian umatnya
"dihalalkan" untuk merusuh dan membunuh warga Maluku! Susilo Bambang
Yudoyono meniup-niup "isu separatis Kristen" agar "warga Maluku" bisa disembelih
sesukanya! Warga Kristen dibantai karena "separtis", dan warga Muslim disembelih
sesukanya, dengan tuduhan "pro-separatis"! Si "Al Munafiqun", AM. Fatwa, melihat
"peluang" untuk mengembalikan pengungsi asal Maluku dan "memasukkan
transmigran gelap" di dalam serung Pengungsi asal Maluku, ke "Desa-Desa Adat
Kristen Maluku" yang sudah dan akan dirampok "laskar biadab beriman", sementara
Gubernur "sontong" Latuconsina, dan PDSD-nya mempersalahkan warga Kristen
Maluku yang menuntut "pengusiran laskar biadab beriman dari Maluku", sebab
katanya, "laskar iblis ini bukanlah perusuh Maluku"! dr Alex Manuputty dihadapkan ke
pengadilan, dan FKM yang lahir "sesudah" penyusupan "laskar biadab beriman" ke
Maluku, dituduh sebagai "perusuh Maluku, sementara si "Al Dustadz Jarah", Jaffar
Umar Thalib, dibiarkan "keluar dari Tahanan Rumah", dan dibebaskan untuk
berkeliaran menghasut umat dengan "dakwah iblis"-nya, yang berbau kebencian dan
nafsu membunuh! Lalu, setelah kami dibantai, "media iblis" asuhan ICMI segera
memutabalikkan kebenaran, supaya kami tetap "layak untuk disembelih", dan
NEGARApun mengesahkan semuanya!!! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua Latupatti berisi
hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak tahan terhadap
kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your own risk !!! -
Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
Polisi Belum Bisa Simpulkan Konflik Ambon Pindah ke JKT (16/11/01) #1908
TEMPO, 15 November 2001 13:44:57 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian belum bisa menarik kesimpulan konflik Maluku
berpindah ke Jakarta sehubungan dengan pengeboman Gereja Petra, Jakarta Utara.
“Jangan sampai pemberitaan di ibukota memicu kembali konflik di Maluku,” jelas Kaditserse
Polda Metro Jaya Kombes Pol Adang Rochjana menjawab pertanyaan wartawan di
ruang kerjanya, Jakarta, Kamis (14/11).
Dua Nama Orang Penting Kasus Bom masih Dirahasiakan (15/11/01) #1907
Media Indonesia, 14/11/2001 21:37 WIB
JAKARTA (Media): Kapolda Metro Jaya Irjen Sofjan Yacoeb menolak menyebutkan
nama-nama orang yang disebutkan dua tersangka kasus penemuan bom di Hotel
Mega Matraman Jakarta Timur. Pengembangan penyidikan kasus bom masih
dilakukan, dari hasil pemeriksaan ada hal-hal yang menyangkut ke sana kemari. "Itu
akan kita usut terus," ujarnya.
Military to take tough actions against rioters in Poso (15/11/01) #1906
The Jakarta Post, November 15, 2001
Badri Jawara, The Jakarta Post, Poso
The military has vowed to take resolute action against those involved in or instigating
riots in the regency of Poso, the chief of the Tadulako Military Command, which
oversees the regency of Poso, Central Sulawesi, has warned. Col. Suwahyuhadji said
here on Wednesday that the military would not hesitate to take tough action against
rioters. "We mean it." "We want all the battling groups to stop attacking each other,
or we will take aggressive action to stop them," he said. "Don't force the military to do
that. So, please listen to our appeal seriously," he said, referring to the Muslim and
Christian groups who have recently been involved once again in deadly clashes.
Gafur, Fadel in Mega's hand (15/11/01) #1905
The Jakarta Post, November 15, 2001
JAKARTA: Minister of Home Affairs Hari Sabarno said on Wednesday that concern
over the delayed inauguration of governors Abdul Gafur of North Maluku and Fadel
Mohammad of Gorontalo could trigger local political unrest.
Holy War 201 (15/11/01) #1904
The Weekly Standard [Washington DC], November 13, 2001
by Claudia Winkler, managing editor
AS STAGE ONE of the war on terrorism picks up momentum, Americans continue
our crash course in radical Islam. We're getting used to the notion that Osama bin
Laden represents an extremist movement with manifestations worldwide. Today's
lesson spotlights a group called the Laskar Jihad, now waging a holy war against
Christians in eastern Indonesia, with a mounting death toll already in the thousands.
DEFINISI "JIHAD" OLEH BIN LADEN BEDA DENGAN CAK NUR (15/11/01) #1903
Source: Apakabar
Malam minggu yang lalu (10 Nop. 20091) sekitar 2 jam Cak Nur (Dr.Nurcholish Majid)
yang sedang dalam kunjungan kerja di California bertemu dengan masyarakat
Indonesia di Los Angeles. Secara padat Cak Nur menjelaskan mengenai situasi
Indonesia saat ini termasuk dirinya dicalonkan sebagai PRes. USA. Yang paling
menarik adalah saat beliau ditanya mengenai dua hal yang sensitif yaitu mengenai
PIAGAM JAKARTA, dan SERUAN JIHAD OLEH BIN LADEN.
Laskar Mujahidin Maluku Meminta Kasus Bom Petra Diusut (15/11/01) #1902
KOMPAS, Rabu, 14 November 2001, 14:07 WIB
Jakarta, Rabu
Laskar Mujahidin Kompak Maluku menyurati Kapolda Metro Jaya meminta agar
kasus peledakan bom di Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Petra, Koja,
Jakarta Utara, Jumat (9/11) diusut tuntas. Perihal surat Laskar Mujahidin itu diungkap
Kepala Polda Metro Jaya Irjen Sofjan Jacoeb di Jakarta, Rabu (14/11). Dijelaskannya,
Laskar Mujahidin merasa perlu menyurati Kapolda karena dua pelaku pelempar bom,
yakni Wahyu Handoko (20) dan Ujang Haris (17,) mengaku anak buah seorang
bernama Abu Dzar dari kelompok Mujahidin Kompak di Ambon.
KEJAHATAN NEGARA ATAS MALUKU (2) (15/11/01) #1901
Di dalam tulisan yang lalu, kita telah melihat KEJAHATAN NEGARA ATAS MALUKU
dari sisi "laskar biadab beriman", yang yang "dilegalkan" Negara untuk menjadi
"polisi, jaksa, hakim, dan algojo", atas warga Kristen Maluku! Kali ini kita akan
melihat KEJAHATAN NEGARA ATAS MALUKU dari sisi yang lain, dengan
mengambil contoh peristiwa naas yang terjadi baru-baru ini di Ambon! Silahkan
menyimak! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan
bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak tahan terhadap kritik dan komentar dari Joshua
dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your own risk !!! - Jika anda mempunyai
tanggapan harap dialamatkan kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
Benarkah laskar Mujahidin Kompak Maluku Tidak... (15/11/01) #1900
Hilversum, Kamis 15 November 2001 06:00 WIB
Laskar Mujahidin Kompak Maluku akhirnya merasa perlu menyurati Kapolda Metro
Jaya meminta agar kasus peledakan bom di Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB)
Petra, Koja, Jakarta Utara, Jumat lalu diusut tuntas. Menurut Kepala Polda Metro
Jaya Irjen Sofjan Jacoeb di Jakarta, Laskar Mujahidin merasa perlu menyurati
Kapolda karena dua pelaku pelempar bom, yakni Wahyu Handoko (20) dan Ujang
Haris (17) mengaku anak buah seorang bernama Abu Dzar dari kelompok Mujahidin
Kompak di Ambon. Sementara itu, dalam penjelasannya beberapa waktu lalu,
Kapolda menyatakan Abu Dzar sendiri sudah mati tertembak tahun lalu. Kapolda
Sofjan sendiri mengaku tidak terima begitu saja keterangan mereka. Kami berusaha
menghubungi kelompok Mujahidin Kompak Maluku namun tidak berhasil, dan
kelompok laskar jihad Maluku pun tidak bersedia memberikan keterangan, sehingga
beberapa kemungkinan pelaku serangan gereja Petra, kami hanya peroleh dari
kalangan gereja protestan Maluku. Berikut keterangan Sam Waileruni, pengacara
gereja protestan Ambon.
JOSHUA MENJAWAB LAGI (5) (15/11/01) #1899
Sudah lama saya tidak menjawab tanggapan yang datang kepada saya, tetapi kali ini
saya berpikir bahwa saya perlu melakukannya lagi! Kali ini, saya ingin menjawab
tanggapan Sdr. MAULANA IBRAHIM terhadap tulisan saya yang berjudul "Menampik
Dalih MUI tentang Syariat Islam"! Saya hanya akan memberikan jawaban secara
umum, sesuai dengan argumentasi yang diajukan, dan saya sama sekali "tidak"
berniat untuk "mendebat", apalagi "menghina" iman orang lain, seperti yang selalu
ditafsirkan oleh mereka-mereka yang berpikiran picik dan berakhlak rendah! Kalaupun
ada yang sampai menyinggung saudara-saudara yang Muslim, itu hanya karena
kelemahan saya, dan saya mohon maaf! Semoga bermanfaat! Perhatian: Artikel-artikel
dari Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi
yang tidak tahan terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read
at your own risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada:
joshualatupatti@hotmail.com.
Bom Meledak di Ambon, 2 Tewas dan 14 Luka (14/11/01) #1898
ManadoPost Online, 14 November, 2001
AMBON-Ambon tak henti dilanda teror. Bahkan kemarin, dua bom meledak di ibukota
Maluku itu. Kedua bom ini meledak di lokasi berbeda dan terjadi pada Senin pagi dan
siang. Akibat ledakan itu, dua orang dinyatakan tewas dan 14 lainnya luka ringan
serta berat. Bom pertama meledak di kawasan Batumerah, Senin pagi sekitar pukul
07.20 WIT, mengakibatkan enam orang terluka, tiga diantaranya personel TNI. Bom
lainnya meledak di Jl. Said Perintah pada siang hari sekitar pukul 11.15 WIT,
mengakibatkan dua orang tewas dan tujuh lainnya terluka. Ironisnya, dua korban
tewas ini adalah ibu-anak, yaitu Ny Linggawati (51) -pemilik toko Sinar Elektrik-dan
anaknya Roberth (25).
Three more people killed in Ambon gunfire (14/11/01) #1897
The Jakarta Post, November 14, 2001
The Jakarta Post, Ambon
Following a strong bomb explosion that claimed two lives in Ambon on Monday, three
more people were shot dead by unidentified gunmen and five others were seriously
injured by gunfire in Ambon early on Tuesday. The shootings, which were carried out
using automatic rifles, occurred when a speedboat carrying ten passengers entered
the Ambon Baguala bay near the city at 6:30 a.m. local time.
Rioters open fire in waters off Ambon, killing three, (14/11/01) #1896
injuring five
The Jakarta Post, November 13, 2001
JAKARTA (JP): Gunmen opened fire at a passing speedboat in the waters off Teluk
Ambon in the strife-torn province of Maluku early on Tuesday, killing three people and
injuring five out of 10 passengers on board, reports said. The three fatalities, identified
as Niko Pelmelay, Yakob Latupapua and Benny Tuhusula, died en route to hospital
due to severe gunshot wounds, a paramedic at Dr. Haulussy General Hospital Johanis
D. Mayaut said, as quoted by Antara.
Violence Continues In Indonesia's Aceh, Maluku (14/11/01) #1895
ASSOCIATED PRESS, Tuesday November 13, 2001
JAKARTA (AP)--Five people, including a soldier and two rebels, were killed in
separate incidents in Indonesia's restless Aceh province over the last 48 hours, local
military spokesman Lt. Col. Firdaus Komarno said Tuesday.
Gunmen kill three, wound five in latest Ambon violence (14/11/01) #1894
AGENCE FRANCE-PRESSE, Tuesday November 13, 2001 11:12 AM
JAKARTA, Nov 13 (AFP) - Gunmen shot dead three people and wounded five others in
a Christian area of the riot-hit eastern Indonesian city of Ambon early Tuesday, the
state Antara news agency said.
Bomb blasts kill two, injure 20 in Indonesia's (14/11/01) #1893
riot-ravaged Ambon
AGENCE FRANCE-PRESSE, Monday November 12, 2001 5:28 PM
JAKARTA, Nov 12 (AFP) - Two bomb blasts killed two people and injured 20 others in
Indonesia's riot-torn eastern city of Ambon in the Maluku islands, a report said
Monday. A bomb exploded inside an electric appliance store in downtown Ambon,
killing the owner and injuring 14 other people, the state Antara news agency said.
Bomb Blast Kills Two, Injures 14 In Indonesia's Ambon (14/11/01) #1892
ASSOCIATED PRESS, Monday November 12, 2001
JAKARTA (AP)--A homemade bomb exploded Monday in Indonesia's Maluku
province, killing two and injuring 14 people, police and witnesses said. Police chief Lt.
Col. Hasanudin said unknown assailants threw the device into an electronics market
in the provincial capital, Ambon. The blast killed a 51-year-old woman and her son.
Fourteen others were injured.
Dua bom meledak di Ambon (14/11/01) #1891
ABC (13/11/01 15:09:56)
Dua orang tewas dan 20 luka-luka akibat dua ledakan bom di kota Ambon. Menurut
kantorberita Antara, bom yang satu meledak di sebuah toko alat-alat listrik,
menewaskan pemilik toko dan menyebabkan 14 orang luka-luka.
Kabupaten Maluku Tenggara (14/11/01) #1890
KOMPAS, Selasa, 13 November 2001
MUNGKIN karena letaknya lebih jauh dan terpencil dari Kota Ambon, Maluku
Tenggara kurang populer. Sejak abad ke-15, nama Maluku sudah dikenal lewat
berbagai literatur lama, namun biasanya yang sering disebut adalah Ternate, Tidore,
Halmahera, Seram, atau Ambon sendiri. Nama-nama daerah di Maluku Tenggara
seperti Aru, Kei, atau Tanimbar seolah kalah populer.Aru umpamanya. Kepulauan ini
pernah menjadi mimpi banyak petualang di mana-mana. Dulu, penduduk Aru sering
menjual burung cendrawasih tanpa kaki kepada pelaut-pelaut asing yang singgah di
sana. Sebegitu mempesonanya unggas itu -biarpun cuma berupa bulu dan tubuh-
sampai-sampai orang di Eropa yakin bahwa ! burung itu memang kawin dan bertelur
di 'awan', lalu menyimpulkan bahwa cendrawasih berasal dari surga! Ahli botani dan
taksonomi Carolus Linnaeus (1707-1778) bahkan menamainya Paradisaea apoda,
burung surga tak berkaki.
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report no. 209 (13/11/01) #1889
INVESTIGATION ON BOMB BLAST - One of the two involuntary suicide victims of the
bomb explosion in the neighbourhood of Tanahtinggi, Ambon city, on November 9,
turned out to be a soldier named Pattiiha from the unit Bek-Ang (Perbekalan dan
Angkutan = Forage & Transport), Kodam XVI Pattimura, Ambon. The other one was a
still unknown civilian. The military chief commander up to now has not provided any
clarification.
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report no. 208 (13/11/01) #1888
COURT DECISION ON DR. ALEX MANUPUTTY - On November 9 Dr. Alex Manuputty
(see various earlier Reports) at last was sentenced to 4 months detainment. On
learning this decision, Manuputty said he was grateful to the Lord that he was worthy
to be sentenced on behalf of defending the truth. However, he immediately also
appealed to a higher court. The prosecutor, too, is pondering whether to appeal to a
higher court, since the sentence is considered to be too light.
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report no. 207 (13/11/01) #1887
DEMAND FOR IMPRISONMENT OF DR. A.MANUPUTTY - On November 5 the
Public Prosecutor in the legal process against defendant Dr. Alex Manuputty
demanded imprisonment of the accused for the time of nine months (see: Dr. Alex
Manuputty on trial - Report 205 no.2 - October 27).
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report no. 206 (13/11/01) #1886
LASKAR JIHAD LEADER LEAVES AMBON - After staying in Ambon for one week,
Laskar Jihad leader Jaffar Umar Thalib is said to have left for Sorong, Papua, on
October 29, 2001. It is not quite understandable how it is possible for somebody who
is supposed to have house-arrest in Jakarta, to be able to move about freely in the
inflammable areas of Papua and the Moluccas.
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report no. 205 (13/11/01) #1885
Note: From October 16 on up to now - again - Ambon has had no internet-connection.
REACTION TO USA ATTACK ON AFGHANISTAN - According to press agency
"Antara", several hundreds of students from the muslim University Darusallam
("Unidar"), Ambon, launched a demonstration on Thursday, October 11, 2001. Among
other things, they demanded that President George W.Bush should be sentenced by
the International Court of Justice. They read their statement to Vice Governor Dra.
Paula B.Renyaan (the Governor himself being in Jakarta then). They also urged to
boycott USA products and said the Indonesian Government should sever diplomatic
and political relations with this country. Further, the UN should immediately stop the
USA and its allies attacking the Afghan civilians. The OKI members (Islamic
Conference Organisation) were urged to declare jihad fi sabilillah on the USA and its
allies. Further they condemned the burning down of a mosque in Australia and one in
the Netherlands. We needn't expand on the obvious answer they received from both
the Vice Governor and a lawyer, Mohammad Ely SH. Anyway, the mouse had roared,
and it dispersed peacefully.
Berondongan Peluru di Teluk Dalam Ambon, Tiga Tewas (13/11/01) #1884
KOMPAS, Selasa, 13 November 2001, 07:39 WIB
Ambon, Selasa
Sedikitnya tiga orang tewas mengenaskan dan lima lainnya menderita luka ringan dan
berat akibat aksi penembakan secara brutal oleh orang tak dikenal di kawasan Teluk
Dalam, Kota Ambon.
Bomb explosions kill two, injure 14 in Ambon (13/11/01) #1883
The Jakarta Post, November 13, 2001
The Jakarta Post, Ambon
Two homemade bombs exploded in two separate areas in the Maluku provincial
capital of Ambon on Monday, leaving two dead and 14 others seriously injured.
Linggawati, 51, the owner of an electronics equipment store in the city, died of severe
injuries after a strong explosion ripped through her store, while her son, Roberth, 25,
died before he was able to receive medical attention at the Graha Bhakti General
Hospital. The bomb blast also injured 14 others, including three becak (pedicab)
drivers and several shoppers in the store. The injured were still undergoing intensive
care at two hospitals in the city.
Bomb blasts rock Ambon, two killed (13/11/01) #1882
The Jakarta Post, (11/12/2001 7:33:52 PM)
JAKARTA (JP): After months of restive calm, strife-torn Ambon, capital of Maluku
province, was rocked on Monday by bomb blasts at an electronics store that killed
two residents and injured at least 14 others. In another incident earlier on Monday
morning, a strong blast in the Batu Merah area in downtown Ambon left six people,
including three military officers, injured.
KEJAHATAN NEGARA ATAS MALUKU (1) (13/11/01) #1881
Bom kembali meledak di dalam Gereja, dan kali ini Gereja Petra, Jakarta Utara,
dimana "orang asal Maluku" sedang beribadah di dalam rangkaian kegiatan "Maluku
Berdoa"! Entah sudah berapa Gereja yang dibom sampai dengan saat ini, saya tidak
menghitungnya! Yang saya tahu persis adalah bahwa "tidak satupun dari kasus
pengemboman Gereja tersebut yang diselesaikan dengan tuntas"! Hal ini tidak
memberikan gambaran lain kepada saya, selain dari gambaran tentang KEJAHATAN
NEGARA, yang kali ini, berada di dalam RANGKAIAN KEJAHATAN NEGARA ATAS
MALUKU! Karena Negara ini JAHAT, maka dapatlah dimengerti bahwa segala bentuk
KEJAHATAN akan terpelihara dan berkembang di dalam negara ini! Perhatian:
Artikel-artikel dari Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu.
Untuk itu bagi yang tidak tahan terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak
membacanya. Read at your own risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan
kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
Dua Bom Meledak Di Ambon (13/11/01) #1880
KOMPAS, Selasa, 13 November 2001
Ambon, Antara
Dua bom meledak di Ambon, di lokasi berbeda, Senin (12/11) pagi dan siang hari,
mengakibatkan dua orang tewas serta beberapa orang lainnya luka berat dan ringan.
Bom pertema meledak pagi hari, sekitar pukul 07.20 waktu setempat di kawasan
Batumerah, mengakibatkan enam orang menderita luka-luka-tiga di antaranya
personel TNI dan satu siswa SMU.
Bom Meledak di Ambon, Lima Luka-luka (13/11/01) #1879
KOMPAS, Senin, 12 November 2001, 10:08 WIB
Ambon, Senin
Sebuah bom rakitan meledak di kawasan Jalan Philip Latumahina, tepatnya di depan
toko elektronik Hartono II, Ambon, Senin (12/11), mengakibatkan lima orang
mengalami luka berat dan ringan.
Bom Meledak di Ambon, 1 Tewas (13/11/01) #1878
Mandiri, November. 12, 2001 12:39:48 WIB
AMBON, Mandiri - Aksi teroris di tanah air kian meningkat di masa pemerintahan
Megawati Soekarnoputri ini. Belum reda ledakan bom di gereja Petra, Jakpus, kini
sedikitnya dua bom meledak lagi di Ambon, ibukota Propinsi Maluku. Ledakan hebat
itu terjadi di lokasi berbeda, Senin pagi dan siang hari. Insiden ini mengakibatkan satu
orang tewas dan 13 lainnya luka ringan serta berat.
Ambon Kembali Dibom (13/11/01) #1877
Bangsaku.Com, 12/11/2001 10:32
bangsaku.com-Lima orang mengalami luka berat dan ringan setelah sebuah bom
rakitan meledak di kawasan Jalan Philip Latumahina, tepatnya di depan toko
elektronik Hartono II, Ambon, Senin (12/11).
TNI Mengutuk Pembunuhan Theys (13/11/01) #1876
* Jenazah Disemayamkan di DPRD Irja
KOMPAS, Selasa, 13 November 2001
Jayapura, Kompas
Ribuan orang berjalan kaki sejauh 45 kilometer dari kediaman almarhum Theys Hiyo
Eluay di Sentani menuju Kantor DPRD Irian Jaya, Jayapura, tempat jenazah Ketua
Presidium Dewan Papua (PDP) itu disemayamkan. Sampai Senin (12/11) malam,
belum bisa dipastikan kapan jenazah almarhum akan dikebumikan. Theys ditemukan
tewas, Minggu lalu, di Koya Tengah, sekitar 35 kilometer di timur Kota Jayapura. Di
Jakarta, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengutuk keras
pembunuhan Theys Hiyo Eluay. Secara institusional, Markas Besar TNI membantah
terlibat upaya pembunuhan tersebut.
Indonesian military says independence leader died (13/11/01) #1875
of heart attack
ABC 12/11/01 19:20:13
The Indonesian military says an independence leader in West Papua, formerly known
as Irian Jaya, apparently died of a heart attack. Hundreds of people have gathered to
mourn the death of Theys Eluay who was found dead in his crashed car on Sunday
after reportedly being abducted. As Mark Bowling reports security forces have been
placed on alert in the province.
Pembunuhan Politik? (13/11/01) #1874
KORAN TEMPO, Selasa, 13 November 2001
Sehari setelah ditemukan tewas, latar belakang kematian Theys masih belum
terungkap. Matinya seorang Theys H Eluay, tokoh gerakan Papua Merdeka, memang
bukan peristiwa biasa. Ia bukan sekadar tokoh politik lokal. Sebagai tokoh gerakan
Papua Merdeka, ia sudah menjadi tokoh politik nasional.
Polda Segera Panggil Pimpinan Kelompok Islam (13/11/01) #1873
KOMPAS, Senin, 12 November 2001, 16:01 WIB
Jakarta, KCM
Laporan: Lily Bertha Kartika
Polda Metro Jaya saat ini sedang mengejar tiga tersangka lain berkaitan dengan
meledaknya sebuah bom rakitan di Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Petra,
Jalan Jampea 44 Koja, Jakarta Utara, Jumat (9/11) malam sekitar pukul 20.15. Dua
orang yang diduga menjadi pelaku peledakan berhasil ditangkap oleh massa dan
jemaat gereja.
Pengebom Petra Mantan Mujahidin Ambon (13/11/01) #1872
Pernah Mengaku Anggota Mujahidin Kompak
KORIDOR, 11 November 2001, 9:00
koridor.com [11 Nov 2001, 9:00] Salah seorang tersangka pelaku peledakan bom
rakitan di Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Petra, Jalan Jampea 44 Koja,
Jakarta Utara, Jumat (9/11) malam, mengaku pernah tergabung dalam Laskar
Mujahidin di Ambon, Maluku, pimpinan Abu Dzar. Abu Dzar sendiri, menurut
pengakuan tersangka, sudah meninggal dunia.
Target Bunuh Pendeta, Pelaku Pemboman GPIB Petra Eks... (12/11/01) #1871
ManadoPost Online, 12 November, 2001
JAKARTA- Polda Metro Jaya akhirnya berhasil membekuk 2 tersangka pelaku
pemboman GPIB (Gereja Protestan Indonesia Barat) Petra di Jakarta Utara. Yang
menarik, kedua tersangka pemboman yang terjadi pada hari Jumat (9/11) lalu itu
ternyata mengakui kalau mereka eks anggota Jihad yang pernah berjuang dalam
konflik di Maluku. Keduanya pun secara detail menyebutkan nama kelompok mereka
adalah kelompok Mujahidin Kompak.
Peledakan Gereja Petra. Dari Ambon Dibawa ke Ibu Kota (12/11/01) #1870
TEMPO, No. 37/XXX/12 - 18 November 2001
Dua tersangka pelaku peledakan Gereja Petra mengaku dari kelompok
Mujahidin Kompak. Mengapa mereka mengincar Pendeta Diane Akyuwen?
NAMA Mujahidin Kompak tiba-tiba menjadi bahan perbincangan orang. Adalah
Inspektur Jenderal Pol. Sofjan Jacoeb yang mula-mula melemparkannya. Saat
menggelar pertemuan pers baru-baru ini, Kapolda Metro Jaya itu menyatakan bahwa
Ujang Haris, 17 tahun, dan Wahyu Handoko, 20 tahun, mengaku berasal dari
kelompok Mujahidin Kompak. Kedua pemuda ini telah dinyatakan sebagai tersangka
pelaku peledakan bom di Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Petra, Koja,
Jakarta Utara, yang terjadi Jumat pekan lalu.
Kasus Bom GPIB Petra Koja (12/11/01) #1869
Sasaran Utama Pendeta Diane Akyuwen
KOMPAS, Minggu, 11 November 2001
Jakarta, Kompas - Kepala Dinas Penerangan Kepolisian Daerah (Kadispen Polda)
Metro Jaya Komisaris Besar Anton Bachrul Alam mengatakan, motivasi peledakan
bom di Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Petra, Koja, Jakarta Utara adalah
untuk membuat kekacauan di Jakarta. Selain itu, mereka juga berniat membunuh
Pendeta Gereja GPIB Petra, Diane Akyuwen yang berasal dari Desa Wai, Ambon.
"Keterangan ini diperkuat juga dari pengakuan Wahyu Handoko, salah seorang
tersangka, yang sempat ikut kelompok yang berjihad di Ambon," kata Anton, Sabtu
(10/11), di Jakarta.
Eight bombs found in hotel room (12/11/01) #1868
The Jakarta Post, November 12, 2001
Damar Harsanto, The Jakarta Post, Jakarta
Eight bombs were found in a hotel room in Central Jakarta and the police alleged on
Sunday that they could be linked to Friday's bomb blast at Petra church in Koja,
North Jakarta. Jakarta Police Spokesman Snr.Comr. Anton Bachrul Alam suspected
that the two cases might be related because the suspects were all from Ambon.
Indonesia Independence Leader Killed (12/11/01) #1867
ASSOCIATED PRESS, Sunday November 11, 2001 9:57 AM ET
By LELY T. DJUHARI, Associated Press Writer
JAKARTA, Indonesia (AP) - The leader of the main independence movement in
Indonesia's rebellious Irian Jaya province was kidnapped and killed, police said
Sunday. Theys Eluay's widow blamed security forces, and riots erupted as news of
his death spread. Villagers found Eluay's body in his wrecked car in a ravine 18 miles
east of the provincial capital, Jayapura. Police said it appeared he was strangled and
that his assailants tried to make his death look like an accident by pushing the car off
a remote stretch of road.
Violence erupts after killing of Papua independence leader (12/11/01) #1866
AGENCE FRANCE-PRESSE, Sunday November 11, 2001 10:33 PM
Protestors set alight buildings in the hometown of Irian Jaya independence leader
Theys Hiyo Eluay, whose body was found after he was abducted in the remote
Indonesian province, an activist said. Passengers on Garuda flights due to leave
Jakarta later Sunday for Jayapura, the provincial capital of Irian Jaya, were told that
because of security reasons the flights would terminate at Biak, 555 kilometers (344
miles) west of Jayapura.
Indonesia - OCHA Consolidated Situation Report No. 49 (12/11/01) #1865
02 - 09 November 2001
MALUKU * Details of the attack on the Christian village of Waimulang in South West
Buru last Thursday (1 Nov.) still remained sketchy. Unconfirmed reports now available
suggested that as many as 400 Muslims with allegedly some TNI soldiers and armed
with automatic weapons made the well-planned pre-dawn attack by land and sea,
forcing the inhabitants to flee into the hills.
NORTH MALUKU * The Supreme Court endorsed the controversial election of Abdul
Gafur as the governor of North Maluku on Tuesday (6 Nov.). The provincial parliament
earlier annulled his victory owing to allegations of money politics.
OTHER * Following a Jakarta Post report on Tuesday (6 Nov.) that 3,000 Maluku IDPs
in Kupang were facing starvation, CWS sent a report from Kupang that as of
September this year, there were only 557 people registered as IDPs from Ambon
living in and around Kupang. They were either renting their own places or living with
their families, except 30 households who lived in camps equipped with running tap
water and electricity.
MENAMPIK DALIH MUI TENTANG SYARIAT ISLAM (12/11/01) #1864
MUI kembali lagi berkoar-koar tentang Syariat Islam! Kali ini, MUI menggunakan
"dalih perbedaan pandangan terhadap Syariat Islam", sebagai penyebab
tersendat-sendatnya usaha mereka untuk melakukan "makar berbungkus agama",
terhadap Negara Pancasila! Mengapa "seorang Ketua dari sebuah Majelis Tertinggi
Agama", tidak becus membedakan mana yang "tidak mau" dan mana yang "tidak
mengerti"? Orang bisa mengatakan "tidak mau" karena dia tidak mengerti, tapi orang
bisa juga bilang "tidak mau" karena dia "sudah mengerti"! Apakah kebenaran
sederhana ini, terlalu sukar untuk dicernakan oleh MUI? Saya pikir, bukan disitu letak
permasalahannya! Cobalah simak! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua Latupatti berisi hal-hal
dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak tahan terhadap kritik dan
komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your own risk !!! - Jika anda
mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
Bin Ladin Pernah Kontak Laskar Jihad (12/11/01) #1863
KORAN TEMPO, Sabtu, 10 November 2001
JAKARTA - KORAN TEMPO, Sabtu 10 November 2001. Ketua Forum Komunikasi
Laskar Jihad Ahlusunnah wal Jamaah Ayib Syaifudin mengakui bahwa kelompoknya
pernah mendapat tawaran dana dan senjata dari Usamah bin Ladin untuk membantu
perjuangan di Maluku. Namun, Laskar Jihad menolak tawaran yang disampaikan
tangan kanan Usamah bernama Abdul Azis sekitar 5-6 bulan lalu itu. "Mereka
menawarkan dana dan senjata, tapi kita tolak," ujar Ayib dengan tegas di sela-sela
sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (9/11).
Tersangka Peledakan Gereja Petra dari Mujahidin Kompak (12/11/01) #1862
TEMPO, 10 Nov 2001 1:1:48 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Hasil pemeriksaan sementara dari polisi memperlihatkan
dua tersangka pelaku peledakan GPIB (Gereja Protestan Indonesia Barat) Petra di
kawasan Tanjung Priok mengaku dari Mujahidin Kompak. Kelompok ini pernah
menggalang aktivitas di tengah kancah konflik di Ambon. "Kedua tersangka mengaku
dari Mujahidin Kompak yang pernah melakukan kegiatan di Ambon,” ujar Kapolda
Metro Jaya Inspektur Jenderal Sofjan Jacoeb kepada wartawan di Markas Polres
Jakarta Utara, Jumat (9/11) tengah malam.
Sekjen MUI Minta Pelaku Peledakan Dihukum... (12/11/01) #1861
TEMPO, 10 Nov 2001 0:49:22 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsudin,
sangat prihatin dengan terulangnya kejadian perusakan tempat ibadah seperti gereja
yang terus terjadi dengan peledakan Gereja Patra di Jakarta Utara. Ia juga meminta,
"Pelakunya harus dihukum seberat-beratnya.” Kepada Tempo News Room, Jumat
(9/11), melalui telepon, meminta aparat keamanan bertindak sungguh-sungguh
terhadap sejumlah kasus pengeboman yang belum juga selesai.
Dua Tersangka Ditangkap, Bawa 6 Bom Rakitan (12/11/01) #1860
TEMPO, 9 Nov 2001 23:56:4 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Aparat Polres Jakarta Utara mengamankan dua pria yang
diduga keras terlibat peledakan Gereja Protestan Petra di Jalan Jampea, Tanjung
Priok, Jumat (9/11) malam. Dari tangan mereka, polisi menyita tiga buah bom rakitan
dari bahan pipa paralon yang ditaburi paku, mirip dengan bom-bom yang meledak di
malam Natal lalu. "Dari keterangan warga yang menangkap, jumlah pelaku tiga orang.
Tapi seorang lagi berhasil meloloskan diri dari kejaran warga,” kata Kadispen Polda
Metro Jaya, Komisaris Besar Pol Anton Bachrul Alam, yang dihubungi Tempo News
Room lewat telepon.
Ledakan Terjadi di Gereja Petra, Jakarta Utara (12/11/01) #1859
TEMPO, 9 Nov 2001 23:5:40 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebuah ledakan terjadi di Gereja Protestan di Indonesia
Bagian Barat (GPIB) Petra, Cilincing Raya, Koja, Jakarta Utara, sekitar pukul 08.45
WIB. Kapuskodalops Polres Jakarta Utara, Kompol B Marpaung, mengatakan dua
bahan peledak rakitan lain telah diamankan. "Saat ini kami tengah memeriksa
saksi-saksi," katanya saat dihubungi Tempo News Room melalui telepon
genggamnya.
Blast rocks N. Jakarta church, two detained (12/11/01) #1858
The Jakarta Post, November 09, 2001
JAKARTA (JP): Police have detained two men who are suspected of throwing an
explosive device at the Petra Church in Koja, North Jakarta, late Friday night. City
police spokesman Snr. Comm. Anton Bachrul Alam told The Jakarta Post that two
men, one aged 17 and the other 20, were apprehended by police not far from the
scene of the explosion after police became suspicious of their movements.
Bom Meledak di Gereja Petra Koja (12/11/01) #1857
* Dua Tersangka Pelaku Ditangkap
KOMPAS, Sabtu, 10 November 2001
Jakarta, Kompas - Sebuah bom rakitan meledak di Gereja Protestan Indonesia Barat
(GPIB) Petra, Jalan Jampea 44 Koja, Jakarta Utara, Jumat (9/11) malam, sekitar
pukul 20.15. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Dua orang yang diduga
menjadi pelaku peledakan ditangkap oleh massa dan jemaat gereja. Selain bom yang
meledak, sedikitnya tiga bom rakitan ditemukan di pinggang salah seorang pelaku.
Menurut informasi yang dikumpulkan Kompas di lokasi kejadian, sekitar 200 orang
jemaat gereja saat itu sedang melakukan acara "Maluku Berdoa". Seusai 30 menit
kesaksian Pendeta Diane Akyuwen asal Desa Wai, Ambon, Pendeta Marthinus Noya
melanjutkan acara dengan doa.
Bom di Gereja Petra Meledak Saat Berlangsung Kebaktian (12/11/01) #1856
KOMPAS, Sabtu, 10 November 2001, 00:55 WIB
Jakarta, KCM
Laporan: Lily Bertha Kartika
Peledakan yang terjadi di Gereja Petra, Jalan Raya Cilincing, Koja, Jakarta Utara,
terjadi pada saat sedang berlangsung kebaktian "Maluku Berdoa" di dalam gereja
tersebut. Hal itu dikatakan oleh salah seorang saksi mata, promotor program TV Asia
Bagoes Chris Patikawa, yang dihubungi KCM Jumat malam. Menurutnya, acara
"Maluku Berdoa" itu, merupakan himpunan teman-teman yang peduli terhadap
keselamatan masyarakat Maluku. Acara yang sudah berlangsung dua tahun ini
diketuai oleh salah satu personel kelompok vokal Masnait Grup, Harry Soisa.
Two killed in fresh Poso conflict (12/11/01) #1855
The Jakarta Post, (11/11/2001 7:34:41 PM)
PALU, Central Sulawesi (JP): Two people were killed and at least six others wounded
in fresh gun battles at two separate locations in Poso regency, Central Sulawesi, on
Friday and Saturday. Police were not available for comment on the fatal incidents. On
Saturday a group of people entered the regency and attacked the locals,
eyewitnesses said on Sunday.
Bekasi church stoned (12/11/01) #1854
The Jakarta Post, November 12, 2001
The Jakarta Post, Jakarta
Dozens of people on motorcycles threw stones on Sunday morning at a shophouse
that served as a church in Cikarang housing estate, Bekasi. Bekasi Police chief Adj.
Snr. Comr. Djoko Susilo said that the people had attacked the building as church
officials had not heeded their warnings. The people had objected to the presence of
the church in the shophouse and had repeatedly threatened to damage the property if
church officials did not stop holding religious services in the building, according to
Djoko.
Jakarta Serukan Penghentian Pemboman Afganistan (12/11/01) #1853
Selama Ramadan, Bagaimana dengan Perang di Aceh?
Hilversum, Senin 12 November 2001 08:15 WIB
Intro: Kalau pemerintah Indonesia berseru supaya pemboman terhadap Afganistan
dihentikan selama bulan Ramadan, maka ini menarik. Masalahnya apakah
pemberhentian kekerasan militer juga akan berlangsung di Aceh selama Ramadan?
Tak pelak lagi kuman di Afganistan nampak besar di mata Jakarta, sementara Jakarta
seolah buta terhadap gajah di Aceh. Jadi, bisa diramalkan kalau kunjungan Wakil
Presiden Hamzah Haz ke Serambi Mekkah ini tidak membawa hasil yang diharapkan.
Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta
Pengangkatan Hendropriyono Sebagai Kepala BIN Digugat (12/11/01) #1852
KOMPAS, Jumat, 09 November 2001, 16:55 WIB
Jakarta, KCM
Korban peristiwa Talangsari Lampung mengajukan gugatan hukum terhadap Presiden
Megawati Soekarnoputri meminta Presiden membatalkan Keputusan Presiden
(Keppres) No. 229 Tahun 2001 tentang pengangkatan Letjen AM Hendropriyono
sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional (Ka BIN). Gugatan korban Talangsari ini
diwakili oleh lima orang korban yaitu, Azwar bin Kaili (58), Suparmo (57), Edy
Asyadat (24), Aji Waluyo (24), dan Akmal bin Maulana (28). Mereka mewakili 65
korban Talangsari yang tersebar di Lampung dan Solo.
Mendagri: Soal Gubernur Maluku Utara, Presiden... (09/11/01) #1851
KOMPAS, Kamis, 08 November 2001, 12:31 WIB
Jakarta, KCM
Keputusan akhir tentang pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Maluku Utara yang
bermasalah menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan. Hal ini
karena jabatan gubernur adalah jabatan politis yang menjalan fungsi sebagai wakil
pemerintah pusat di daerah. Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno saat ditemui usai
menghadiri acara penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputra
oleh Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/11),
menegaskan hal itu pada wartawan.
Mendagri pertanyakan fatwa MA soal gubernur Maluku Utara (09/11/01) #1850
satunet.com, Kamis, 08/11/2001, 11:40 WIB
Laporan Elvy Yusanti
satunet.com - Mendagri pertanyakan keluarnya fatwa Mahkamah Agung yang
menyatakan Abdul Gafur sah sebagai calon gubernur Maluku Utara dan harus segera
dilantik. Sabarno mengaku heran karena jabatan gubernur adalah jabatan politis
sehingga Presiden memiliki kewenangan untuk menentukan, sementara fatwa MA
merupakan domain hukum atau konstitusi yang tidak berperan dalam penentuan
jabatan politis. "Saya merasa heran, karena jabatan gubernur adalah jabatan politis
sebagai wakil pemerintah pusat, dan presiden punya kewenangan tertentu," katanya
di Istana Negara, Kamis.
Indonesia Negara Paling Banyak Kekerasan (09/11/01) #1849
KOMPAS, Kamis, 08 November 2001, 20:00 WIB
Jakarta, Kamis
Jumlah pengungsi akibat konflik internal (internal displaced persons atau IDP) di
Indonesia pada 1 Oktober 2001 tercatat 1.337.503 orang yang tersebar di 19 propinsi,
32 persen di antaranya anak di bawah 15 tahun. Hal itu terungkap dalam data yang
dipaparkan pada diskusi dan pemutaran film UNICEF berjudul A Force More Powerful
di Jakarta Kamis malam. Jumlah pengungsi tersebut adalah tiga kali lipat dibanding
dua tahun lalu yang hanya sekitar 415.000 orang dan dengan jumlah sebanyak itu,
Indonesia dijuluki negara paling banyak dilanda kekerasan sepanjang tahun 2000 (The
Most Violent Nation in the World in Year 2000).
Indonesia: Darul Islam Group against freezing assets... (09/11/01) #1848
BBC Worldwide Monitoring, November 8, 2001
Jakarta: A government plan to freeze the assets of organizations suspected of having
links to terrorism has been reproved by the Darul Islam group. Concerns were raised
that such an action would be a bad precedent to set for Islamic organizations who
would be too afraid to accept contributions because of the suspicions it would raise.
This reproval of the government's plan was issued today (7 November) by two Darul
Islam activists, Al Chaidar and Rahmat Gumilar Nataprawira. Darul Islam, as an
organization, would be sending out its official stance on Thursday (8 November).
Militias adjust to free market (09/11/01) #1847
South China Morning Post, Friday, November 9, 2001
VAUDINE ENGLAND
They came from across the nation for a five-yearly get-together in their favourite garb -
orange and black camouflage. One man sported cowboy boots, long hair and a
bamboo back-scratcher. Another had dyed his hair red. Two others wore long
Muslim-style gowns and hats replete with prayer beads. But all of them wore a
distinctive orange and black camouflage fabric - in boots, T-shirts, military gear and
blazers - to mark their membership of a once all-powerful group called Pemuda
Pancasila.
Sudah Lama Ada Indikasi Dana Teroris ke Indonesia (09/11/01) #1846
KORAN TEMPO, Kamis 8 November 2001
JAKARTA - KORAN TEMPO, Kamis 8 November 2001. Mantan Menteri Pertahanan
Juwono Sudarsono mengatakan, indikasi aliran dana organisasi terorisme
internasional ke ormas-ormas Islam di Indonesia, sebenarnya sudah ada sejak 2,5
tahun yang lalu. Ketika dia masih menjadi menteri, dia mendapat laporan dugaan
keterkaitan antara organisasi Abu Sayyaf di Filipina, dengan beberapa front atau
ormas Islam di Indonesia. Namun, indikasi itu tidak ditindaklanjuti, dan belum
diketahui kelompok-kelompok mana saja yang memiliki jaringan dengan Abu Sayyaf.
Jaringan ini, katanya, diduga sempat melakukan kegiatan pengeboman di kediaman
Dubes Filipina.
Tragedi 11 September, Benarkah Ini Pemicu... (09/11/01) #1845
Hilversum, Jumat 09 November 2001 06:15 WIB
Tragedi 11 September 2001 menjadi momen yang digunakan untuk mengobarkan
kembali aksi-aksi anti golongan minoritas di Indonesia. Sementara masyarakat AS
menganggap pemerintah Indonesia menggunakan standar ganda dalam menilai
penyerbuan AS ke Afganistan. Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari
Jakarta: Kedutaan-kedutaan besar barat hari-hari terakhir ini dicekam kekhawatiran
dengan adanya kiriman surat yang berisi serbuk putih yang mencurigakan. Rabu lalu,
Kedutaan besar Australia dan Inggris menerima amplop berisi serbuk putih yang
diduga mengandung spora anthrax. Rencana Amerika Serikat untuk tidak mengurangi
intensitas agresinya di Afganistan pada bulan Ramadhan, ditenggarai menjadi
penyebab aksi-aksi pengiriman serbuk putih yang menakutkan itu.
Australian School Attacked in Jakarta, Days After Threats (09/11/01) #1844
CNSNews, November 06, 2001
By Patrick Goodenough, CNSNews.com Pacific Rim Bureau Chief
Pacific Rim Bureau (CNSNews.com) - A hand grenade exploded inside a compound
of the Australian International School in the Indonesian capital, Jakarta, Tuesday
night, causing no injuries but damaging some property, the school's principal said.
The incident is the first security scare at the school since tensions increased in the
world's most populous Muslim country following the start of U.S.-led military strikes in
Afghanistan in retaliation for the Sept. 11 terror attacks in America. It came just days
after the twin targets of the U.S. action - suspected terror attack mastermind Osama
bin Laden and the Taliban militia controlling much of Afghanistan - made public
statements critical of Australia. Australia has thrown its support behind the American
action, contributing troops and equipment to the campaign.
Korban Tragedi Lampung Gugat Pengangkatan Hendro (09/11/01) #1843
KORAN TEMPO, Kamis 8 November 2001
Komnas HAM akan membentuk KPP Lampung dan memeriksa Kepala Badan
Intelijen Nasional itu. JAKARTA - Para korban kasus Talangsari, Lampung, hari ini
mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Mereka meminta
keputusan presiden tentang pengangkatan A.M. Hendropriyono sebagai Kepala
Badan Intelijen Nasional (Kabin) dibatalkan. Mereka menilai, posisi baru mantan
Komandan Resor Militer (Danrem) Garuda Hitam, Lampung itu, akan menghalangi
proses hukum kasus dugaan pelanggaran HAM berat di Lampung 1989.
Australian school continues to operate in Jakarta after attack (08/11/01) #1842
ABC 8/11/01 1:00:59
The Australian International School in Jakarta is operating today amid tight security
after a grenade exploded in the school grounds last night. Police say the grenade was
hurled over the school fence by two men riding past on a motorbike. The school
principal Penny Robertson says the building was damaged but no one was hurt.
KEJAHATAN NEGARA YANG TERORGANISIR! (08/11/01) #1841
Kebiadaban "laskar jahad beriman", kembali mengotori Maluku, di "desa Kristen
Waimulang", Buru Selatan, Pulau Buru! Terlalu naïf jika peristiwa hancurnya desa
Kristen Waimulang ini, hanya dihubungkan dengan sepak-terjang "laskar jahad"!
Kejadian ini lebih tepat dikatakan sebagai "kejahatan negara yang terorganisir rapih,
atas Maluku"! Banyak hal yang sekilas nampak seperti suatu kebetulan! Tetapi jika
diperhatikan dengan lebih saksama, tidaklah sukar bagi kita untuk mencium "bau
rekayasa" yang melaying-layang di atas puing-puing desa Kristen Waimulang! Mari
kita analisa! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung
perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak tahan terhadap kritik dan komentar dari
Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your own risk !!! - Jika anda mempunyai
tanggapan harap dialamatkan kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
Bomb blast at Australian school in Jakarta (07/11/01) #1840
ABC 7/11/01 13:27:18
Indonesian police in Jakarta are investigating an incident in which a grenade was
hurled into the grounds of the Australian International School in Jakarta. Principal
Penny Robertson says there were no injuries, following the blast, which put a hole in
a concrete wall and smashed some windows.
HIMBAUAN GURU BESAR UI TENTANG DEMO DI INDONESIA (07/11/01) #1839
Penulis : Sarlito W Sarwono
Di Jakarta, akhir-akhir ini, hadir gaya unjuk rasa baru: meneriakkan "Allahu Akbar"
sambil mengacung-acungkan gambar Osama bin Laden. Biasanya, di Indonesia,
orang berdemo "Allahu Akbar" sambil mengacung-acungkan gambar Ka'bah (zaman
pemilu ala Orde Baru) atau gambar Gus Dur (yang oleh pengunjuk rasa lain justru
diinjak-injak). Tetapi yang sebenarnya, nama Tuhan-nya Muslim itu (menurut pakem
agama yang betul) tidak oleh disebutkan bersama nama lain, kecuali nama
Muhammad SAW, apalagi dikaitkan dengan masalah politik (walaupun diklaim
sebagai antiterorisme).
Nasib Pengungsi Ambon Semakin Memprihatinkan (07/11/01) #1838
Liputan6.com, 06 November 200112:02 WIB
06/11/2001 06:22 — Kondisi pengungsi di Halong Ambon, Maluku, semakin parah
lantaran lokasi penampungan sudah tak memadai. Kepala Dinas Pekerjaan Umum
selalu berkelit jika dimintai penjelasan. Liputan6.com, Ambon: Nasib pengungsi di
Kompleks Angkatan Laut Halong Ambon, Maluku, semakin mengkhawatirkan. Sebab,
lokasi penampungan sudah dianggap tak memadai untuk dihuni pengungsi. Apalagi,
pemerintah setempat telah menghentikan bantuan sembako sejak tiga bulan terakhir.
Demikian hasil pantauan SCTV di Ambon, baru-baru ini.
Pengungsi Maluku Kelaparan (07/11/01) #1837
Pemda NTT Tidak Lagi Punya Dana
KORIDOR, 6 November 2001
koridor.com [6 Nov 2001, 9:54] Sekitar 3000-an pengungsi asal Maluku di Nusa
Tenggara Timur-NTT, kini makin menderita akibat bahaya kelaparan, menyusul
dihentikannya bantuan pangan, dari gereja protestan dan Pemda wilayah Nusa
Tenggara Timur. Para pengungsi yang meninggalkan wilayah Maluku, akibat konflik
agama berkepanjangan itu mengakui, penduduk lokal saja sudah tidak bisa
mengandalkan hidup dari beras dan kebutuhan mendasar lain, sebagai buntut krisis
ekonomi .
Fanatics just over the water (07/11/01) #1836
The Australian, November 06, 2001
By Ian Stewart
OSAMA bin Laden's appeal to Muslims to rise up against enemies of Islam such as
the "Australian crusader forces" will attract eager zealots in Australia's backyard,
where terrorist groups in Indonesia and Malaysia have been linked to him.....
Jafar Umar Talib, an Indonesian religious leader with Afghanistan ties, told Indonesia's
Tempo magazine that KMM was part of the Osama network in the region. He said the
KMM had a connection with a group called Laskar Mujahideen, which was active in
fighting Christians in north Maluku. The Indonesian link was further confirmed by the
arrest of a Malaysian KMM member in Jakarta on August 1, when a bomb he was
carrying went off prematurely outside a shopping mall.
Indonesia dragged down by vested interests (07/11/01) #1835
Asia Times (atimes.com), November 6, 2001
By Ken Ntalarana
JAKARTA - When President Megawati Sukarnoputri issued a warning on October 28,
and repeated it two days later, that Indonesia could become the Balkans of the East,
people thought immediately of the troubled provinces of Aceh and Irian Jaya where
there have long been battles for separation from the Unitary State of Indonesia, or
Maluku province, where religious conflict has claimed close to 10,000 lives since
1999.
Pengalaman pertama masuk Gereja di AS (07/11/01) #1834
Source: Apakabar
Dalam pertemuan mahasiswa international saya berkenalan dengan "friends of
international students", elderly couple yang ramah itu akhirnya menjadi teman baik
saya, saya sering diundang makan malam di rumahnya. Suatu hari saya tanya kalau
dia mau pergi ke farmer's market, sekalian saya bisa ikut. Eh ternyata besoknya itu
hari minggu dan mereka sudah merencanakan untuk ke gereja. Mungkin sehabis
gereja mereka mau ke farmer’s market yang buka sampai jam 12 siang. Semula
saya ragu-ragu, tapi kemudian saya pikir pengalaman menarik pergi ke gereja AS,
hanya untuk melihat-lihat saja. Apalagi pasangan yang sudah pensiun ini tidak
mengajak apalagi membicarakan kekristenan dengan saya, berarti mereka tidak mau
memasukkan saya ke gereja/Kristen.
A grenade explodes at Australian int'l school in Jakarta (07/11/01) #1833
ABC 7/11/01 10:20:01
A grenade has exploded in the grounds of the Australian International School in the
Indonesian capital, Jakarta. Mark Bowling reports the blast occurrred last night, well
after all students had gone home.
Blast rocks Australian Int'l School (07/11/01) #1832
The Jakarta Post, (11/6/2001 10:18:35 PM)
JAKARTA (JP): A strong blast erupted inside the compound of the Australian
International School on Jl. Jati Mulya, South Jakarta, around 8:30 p.m. Tuesday.
There was no immediate report of casualties.
MA Nyatakan Pemilihan Gubernur Maluku Utara Sah (06/11/01) #1831
Media Indonesia, 6/11/2001
JAKARTA (Media): Mahkamah Agung menyatakan pemilihan Gubernur-Wakil
Gubernur Maluku Utara dengan calon terpilih Abdul Gafur-Yamin Tawari pada 5 Juli
2001, sah dan sudah sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Pernyataan atau
pendapat hukum Mahkamah Agung (MA) yang ditandatangani oleh Ketua MA Bagir
Manan pada 2 November 2001 itu, diperoleh Antara, kemarin. Anggota DPRD Maluku
Utara Zainuddin Umansangaji, dan penasihat hukum Abdul Gafur, Djamal Kamarullah
SH, ketika diminta konfirmasinya melalui telepon membenarkan pihaknya telah
menerima pendapat hukum MA itu. "Hari ini (5/11) kami menerima salinannya. Kami
bersyukur," kata Umansangaji.
Maluku refugees living in Kupang face starvation (06/11/01) #1830
The Jakarta Post, November 06, 2001
Yemris Fointuna, The Jakarta Post, Kupang
Around 3,000 Maluku refugees in the East Nusa Tenggara provincial capital of Kupang
are facing starvation following the ending of food aid from a local Protestant church.
The refugees, who had fled the prolonged sectarian conflict in Maluku, said that the
local people could no longer be relied on for rice and other basic commodities due to
the worsening conditions in the province resulting from the prolonged economic crisis.
Indonesian moderates send militant packing (06/11/01) #1829
The Christian Science Monitor, November 05, 2001
By Dan Murphy
JAKARTA, INDONESIA - Jaffar Umar Thalib has finally met his match. Mr. Thalib, an
Afghan war veteran and preacher, runs the Laskar Jihad, a Muslim militia that has
participated in raids that have killed dozens in Indonesia's Maluku province over the
past two years. He says the ultimate aim is to convert Indonesia, the world's most
populous Muslim nation, into a state run by Islamic law. And he's using Muslim anger
at the air strikes in Afghanistan to recruit new members. If Indonesian authorities
attempt to arrest him, Thalib threatens to spread his jihad to Indonesia's main island
of Java.
ASEAN Rejects Call For Halt To Afghanistan Bombing (06/11/01) #1828
CNSNews, November 05, 2001
By Patrick Goodenough, CNSNews.com Pacific Rim Bureau Chief
Pacific Rim (CNSNews.com) - For the second time in less than three weeks, an
Asian gathering has denounced the Sept. 11 terrorist attacks against the U.S, while
avoiding any reference to the war in Afghanistan because of the unease of Muslim
participants. Members of the Association of South East Nations (ASEAN) met in
Brunei with their northern neighbors from China, Japan and South Korea. In a
declaration, they condemned the Sept. 11 attacks in the U.S., rejecting attempts to
link terrorism with "any religion and race."
Indonesia - OCHA Consolidated Situation Report No. 48 (06/11/01) #1827
26 October - 02 November 2001
MALUKU * Laskar Jihad leader Jafar Umar Thalib ended his visit to Ambon with a call
for Muslims in Maluku to consolidate their efforts to meet the challenges facing the
community during the fasting month (Ramadan). During a meeting with Muslim
leaders on Saturday (27 Oct.), he stated that he would continue to fight for the
implementation of Syariah law throughout Indonesia. Hundreds of people attacked the
predominantly Christian village of Waimulang on Buru Island Thursday (1 Nov.), killing
three and burned down almost all 350 houses in the village. The attack, launched from
land and sea (using at least 14 vessels) in the early morning, forced some 1,000
villagers to flee into the nearby jungle. The attackers were reported to have stayed put
and occupied the village. There are already around 4,000 IDPs in the camps in the
mountainous terrain nearby.
JIHAD BERUPAYA SERANG DESA SEPE - POSO (06/11/01) #1826
NOPEMBER, 2001 Minggu, 04 - XI - 2001 sekitar Pk. 07.00 seorang penduduk desa
Sepe Kecamatan Lage Kabupaten Poso, melihat beberapa orang tidak di kenal
mengendap-ngendap di kebun - kebun dan hutan dalam wilayahdesa Sepe, warga
tersebut langsung melaporkan hal ini kepada penduduk desa, sementara pondok
-pondok warga yang ada di kebun mulai dibaka! r oleh orang tak di kenal tersebut.
Petugas TNI yang berjaga di desa Sepe bersama masyarakat setempat mengadakan
pengecekan dan penyisiran di daerah kebun dan hutan yang di maksud namun tidak
mendapati orang-orang tersebut, karena sudah melarikan diri.
Australian Embassy in Jakarta shut down (06/11/01) #1825
ABC 5/11/01 22:31:27
A section of the Australian Embassy in Jakarta had to be shut down and cleaned
earlier today after a diplomat received an envelope containing a white powder. Mark
Bowling reports from Jakarta, the envelope and its contents have been sent for
testing.
Soal Timtim, Usamah Pro-Indonesia dan Kecam PBB (06/11/01) #1824
05 Nov 01 17:12 WIB (Astaga.com)
Kalau Usamah bin Ladin bicara soal Palestina, Irak, dan Afghanistan, itu mah sudah
biasa. Tapi kalau dia bicara soal lepasnya Timor Timur dari Indonesia? Bagaimana
pula dia berpihak ketika PBB dan dunia Barat menekan Indonesia agar melepaskan
provinsi itu? Penampilan kedua Usamah bin Ladin lewat rekaman video yang
ditayangkan televisi Al Jazirah tak hanya menuduh Sekjen Kofi Annan sebagai
penjahat karena membiarkan rakyat tak bersalah Afghanistan jadi korban agresi
militer Amerika Serikat dan sekutu. Namun, Usamah, yang dianggap pakar
komunikasi AS sebagai "komunikator ulung" juga mencerca Annan dalam soal Timor
Timur! Kok Timtim juga dibahas Usamah? Nah, Usamah menuding Kofi Annan, PBB
dan dunia Barat melakukan rangkaian konspirasi terhadap Indonesia, salah satu
negara yang berpenduduk mayoritas Islam.
Masariku Network: Desa Waimulang Diserang... (05/11/01) #1823
Desa Waimulang yang berlokasi di pulau Buru utara bagian barat, pada pukul4.00
WIT subuh, 2/11/2001, secara mendadak diserang oleh gerombolan Muslimdari arah
laut dengan menumpang 13 kapal motor dan sejumlah speed boat. Menurut catatan,
Desa Waimulang yang merupakan desa Kristen, sebelumnya telah diserang
sebanyak 16 kali. Dalam aksi penyerangan ini, dikabarkarkan perusuh berhasil
memporak-poranda desa Waimulang sehingga menyebabkan 1600 warga desa dan
700 para pengungsi yang menetap di sana terpaksa menyelamatkan diri ke hutan dan
gunung. Informasi terakhir menyebutkan bahwa satuan bertugas di desa Waimulang
tidak berhasil membendung serangan para perusuh. Jumlah aparat dan satuan yang
bertugas di desa Waimulang adalah 8 aparat satuan Armed 8, 3 aparat Koramil dan 3
aparat Polsek. Dikabarkan 5 aparat satuan Armed 8 ditawan perusuh sedangkan 1
anggota armed lainnya tewas bersama dengan 3 warga desa Waimulang.
Three killed in fresh violence in Maluku (05/11/01) #1822
The Jakarta Post, November 02, 2001
Novi Pinontoan, The Jakarta Post, Ambon
After months of tense calm, violence returned to Maluku with the murder of three
villagers following attacks by groups of gunmen in the Buru islands early on Thursday.
The armed attackers, numbering hundreds of people, raided the predominantly
Christian village of Waimulang on Buru island in the province of Maluku. They
launched land and sea assaults at around 7 a.m. local time, officials said.
MENGULITI PENDUSTA-PENDUSTA BERIMAN (05/11/01) #1821
Ungkapan "pendusta-pendusta beriman" sering saya gunakan di dalam tulisan saya.
Ungkapan ini tentulah membuat dahi anda berkerut, jika anda seorang yang bijak,
tetapi akan membuat mata anda gelap, jika anda seorang yang bebal. Orang-orang
yang benar-benar beriman mudah dikenal, karena salah satu ciri khas mereka adalah
"besifat jujur"! Paradoks di atas saya gunakan, untuk menyatakan bahwa, "jika
mereka bedusta, seharunya mereka digolongkan ke dalam kelompok orang-orang
yang tidak benar-benar beriman", atau "kelompok orang-orang munafik", yang hanya
"beriman karena pengakuan mereka sendiri"! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua Latupatti
berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak tahan
terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your own
risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada: joshualatupatti@hotmail.com.
New violence kills three in riot-torn Indonesian spice islands (05/11/01) #1820
AGENCE FRANCE-PRESSE, Friday November 2, 2001 1:01 PM
JAKARTA, Nov 2 (AFP) - Hundreds of armed attackers killed three villagers in the
latest violence to hit Indonesia's Maluku islands, which have been ravaged by almost
three years of violence between Muslims and Christians. The group descended on the
predominantly-Christian village of Waimulang on Buru island on Thursday morning,
killing three residents and burning down almost the whole settlement, the Jakarta
Post said Friday.
Villagers killed in island raid (05/11/01) #1819
The Daily Telegraph, November 3, 2001
JAKARTA: Hundreds of armed attackers killed three villagers in the latest violence on
Indonesia's Maluku islands, which have been ravaged by almost three years of
violence between Muslims and Christians, it was reported yesterday. The group
descended on the predominantly-Christian village of Waimulang on Buru island
yesterday morning, killing three residents and burning down most of the settlement,
the Jakarta Post said. More than 1000 residents fled to the jungle and the fate of 13
military officers who were in the village at the time was unknown.
Terrorists and Freedom Fighters (05/11/01) #1818
THE WORLD TODAY, November 2001 issue
By Damien Kingsbury and Lesley McCulloch
Indonesia is the world's most populous Muslim country and the backing of its new
President was an important early victory for America's coalition. But that support
rapidly came under severe strain from radical Islamic groups which themselves are
accused of taking part in state terror....
Thousands of Laskar Jihad (holy warriors), for example, travelled from Java to the
troubled province of the South Maluku in late 1999 where they attacked Christians
already in conflict with local Muslims. Apart from a death toll of around eight
thousand, and more than half a million refugees, the Laskar Jihad has created a
climate of fear and uncertainty there. It has also engaged in genital mutilation of
Christians in a bid to force their religious conversion. Christians retaliated and the
conflict intensified. Society is now far more deeply segregated than ever. The Laskar
Jihad was trained in West Java by members of the TNI's Special Forces (Kopassus)
and funded by politicians and businessmen who use Islam for political purposes.
Members of the state security apparatus arranged the arrival of between three and four
thousand Laskar Jihad members in the town of Ambon in South Maluku alone. This
radical Muslim organisation received arms, training and other resources from the
military. In addition to this 'state' support, agents of Osama Bin Laden have worked
with the Laskar Jihad, and travelled to the South Maluku with them, where they were
warmly welcomed. Yet it is unlikely the government would ever label this group as
terrorists. To do so would risk a domestic backlash.
Umat Kristen Tolak Piagam Jakarta (05/11/01) #1817
Pdt. Marhani V: Ancam Perpecahan
KORIDOR, 3 November 2001
koridor.com [3 Nov 2001, 12:04] Umat Kristen menolak tegas, kalau Sidang
Tahunan-ST MPR memasukkan Piagam Djakarta dalam amandemen UUD 1945, baik
pada pembukaan maupun batang tubuh. Demikian Forum Komunikasi Pemuda
Kristen-FKPK Sulawesi Utara. "Ini ancaman serius bagi perpecahan bangsa," tandas
Jubir FKPK Pdt. Maharani V, usai menyampaikan pernyataan sikap mereka kepada
Wakil Ketua MPR Sutjipto.
Perusuh Serang Pulau Buru Sebanyak 3 warga Tewas (05/11/01) #1816
KORIDOR, 2 November 2001
koridor.com [2 Nov 2001, 11:23] Aksi penyerangan kembali terjadi di propinsi Maluku,
kali ini terjadi di pulau Buru. Penyerangan dilakukan kelompok massa tak dikenal ke
Desa Wai Mulang, Kec Buru Selatan, Kamis kemarin (1/11) sekitar pukul 6:00 WIT.
Indonesian radicals rally force of 100,000 (05/11/01) #1815
The Courier-Mail, November 3, 2001
Chris Griffith
A RADICAL Indonesian Islamic group with confirmed links to Osama bin Laden and
with Australian members wants to send 100,000 troops to Afghanistan to join the
Taliban.....
Darul Islam has been linked to several coup attempts and openly claims links to bin
Laden. Darul Islam faction leader Al Chaidar said a representative of bin Laden had
made four visits to Indonesia – to Aceh, West Java, and twice to Maluku. Al Chaidar
also claims that 5000 members along with 25,000 other Indonesians fought in
Afghanistan in the 1980s alongside the Mujahideen in the war against the Soviet
Union.
Akhirnya desa Waemulang habis dibakar jihad (02/11/01) #1814
Tanggal, 01 Nopember 2001 sekitar pk. 08.00 WITT (bukan pk. 04.00) hingga sekitar
pk.16.00, ribuan jihad berpakaian loreng dengan melakukan serangan melingkar
dimana, 800 orang dari darat, sedangkan lainnya melakukan serangan dari laut
dengan di angkut 13 kapal ikan, 1 speedboat, dan 2 longboat menyerang desa kristen
Waemulang, Buru Selatan. Warga kristen bersama beberapa orang anggota Polsek
dan sekitar 15 orang aparat TNI-AD/ Armed 08/Madiun- Jawa Timur. hanya mampu
bertahan sampai pk. 16.00 WITT. Kemudian semua lari ke hutan menyelamatkan diri
menghindari tembakan gencar jihad yang menggunakan berbagai persenjataan
organik/standard, bom, granat, dan lain-lain.
ISLAM'S CRUEL CRUSADERS (02/11/01) #1813
NEW YORK POST, Wednesday, October 31, 2001
By JONATHAN FOREMAN
LAST weekend's appalling massacre of Christians in Pakistan - and the fact that it is
part of a pattern of oppression there and in other Muslim countries that predates our
campaign in Afghanistan - should clarify the media's rather muddy picture of today's
Islamic world....
Indonesia's Molucca islands have actually been the scene of forced conversions and
large-scale murder of Christians by Islamic fundamentalists of the Laskar Jihad
movement over the past three years. Some 5,000 have died and 500,000 more been
displaced, with the armed forces turning a blind eye or even taking part in the
atrocities.
Hardline Indonesian Muslim groups demand Islamic law (02/11/01) #1812
AGENCE FRANCE-PRESSE, Thursday November 1, 2001 3:39 PM
JAKARTA, Nov 1 (AFP) - Up to 500 members of several hardline Indonesian Muslim
groups on Thursday protested at parliament, demanding that the constitution be
revised to oblige Muslims to follow Islamic Sharia law....
Among the groups were the Front for the Defenders of Islam (FPI), the FPI chapter in
Solo, Central Java, the Laskar Jihad (Jihad Force), Hizbullah and the Association of
the Brotherhood for Indonesian Muslim Workers.
Intelligence - US Cautious With Indonesian Ties (02/11/01) #1811
Mixed Blessings For Indonesia
FAR EASTERN ECONOMIC REVIEW, Issue cover dated November 8, 2001
The U.S. Senate has signalled that it wants Washington to move cautiously in
resuming ties with Indonesia's armed forces. But the Senate, in its new Foreign
Operations Bill, increased its budget for bilateral aid to Indonesia in 2002 from about
$115 million to $130 million. The bill, which cleared the Senate in late October,
introduces several new conditions before the United States and Indonesia can resume
military relations. These conditions include punishing those involved in the murder of
three humanitarian aid workers in West Timor in September 2000, allowing civilian
officials to audit receipts and expenditures of the armed forces, granting international
humanitarian-aid workers access to West Timor, Aceh, West Papua and the
Moluccas and releasing political detainees.
Brawl breaks out in Indonesia's top assembly (02/11/01) #1810
REUTERS, Thursday November 1, 2001 12:36 PM
JAKARTA (Reuters) - Dozens of Indonesian legislators fought and threw punches
during a nationally televised brawl that forced a temporary suspension of the annual
session of the country's top assembly on Thursday.
Fresh violence breaks out in Maluku, three dead (02/11/01) #1809
The Jakarta Post, (11/1/2001 5:09:59 PM)
AMBON, Maluku (JP): After months of tense calm, violence returned to Maluku with
the murder of three villagers following attacks by groups of gunmen in the Buru islands
early on Thursday. The armed attackers, numbering hundreds of people, raided the
predominantly Christian village of Waimulang on Buru island in the province of Maluku.
They launched land and sea assaults at around 7 a.m. local time, officials said.
Tiga tewas dalam kekerasan di Maluku (02/11/01) #1808
ABC (2/11/01 10:34:41)
Paling-tidak tiga-orang telah tewas dalam bentrokan antara umat Islam dan Kristen di
Maluku. Kantor berita Antara melaporkan, ratusan orang meninggalkan desa
Waimulang di Pulau Buru, setelah diserang oleh orang-orang dari desa-desa yang
berdekatan.
Jihad Serang Desa Waemulang, Buru Selatan (02/11/01) #1807
Hari ini tanggal, 01 November 2001 pasukan jihad di angkut dengan Kapal Motor ikan
dan Speedboat sebanyak 13 buah, mulai pk. 04.00 WIT. melakukan serangan
besar-besaran ke desa Waemulang, desa kristen kedua terbesar setelah Leksula di
Buru Selatan. Di tempat ini juga cukup banyak menampung pengungsi dari daerah
Buru lainnya, kini mereka semua lari ke hutan.
MENDEBAT "SUSILO BAMBANG YUDOYONO" CS. (02/11/01) #1806
Kita tantunya masih ingat, bagaimana SUSILO BAMBANG YUDOYONO atau
SUBAYU (singkatan depan) atau LOBANGNO (singkatan belakang), pada posisi
yang sama sepereti sekarang ini, memberikan laporan bahwa "dalam beberapa bulan,
jumlah Mesjid yang rusak di Maluku(saja), melebihi jumlah Mesjid yang ada di
Maluku dan Maluku Utara, sebelum kerusuhan"! Artinya, jumlah mesjid yang ada di
Maluku saat ini haruslah "minus beberapa ratus buah"!? Laki-laki bekas prajurid yang
berubuh tinggi besar ini, ternyata memiliki "otak dan hati" yang jauh lebih kecil dari
ukuran manusia normal! Yang menonjol dari orang ini adalah "sifat tak punya malu"
atau "sifat muka tebal" yang lebih dari ukuran tubuhnya, sehingga dia kembali
berbicara tentang Maluku yang dihianatinya dulu, sebagai Menkopolsoskam! Apa
katanya sekarang tentang Maluku? Mari kita lihat! Perhatian: Artikel-artikel dari Joshua
Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang tidak
tahan terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at your
own risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada:
joshualatupatti@hotmail.com.
DESA-DESA KRISTEN DI BAKAR JIHAD (02/11/01) #1805
Tanggal, 18 Oktober 2001 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun GKST. Seorang warga
kristen, Bp. Towe Wilelipu, suami Pdt. Nety Zion Kalengkongan STh dan mantan
Kades Peleru Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali di hadang oleh massa
muslim yang melakukan sweeping di desa muslim Tabalu. Korban yang melintas
didaerah itu dalam perjalanan pulang ke kampungnya di desa Betalemba
mengendarai mobil dan dikawal oleh seorang anggota TNI-AD. Namun hadangan
massa muslim yang banyak dengan berbagai persenjataan membuat aparat
keamanan tersebut tidak dapat berbuat apa-apa. Korban dan mobilnya serta seluruh
barang-barangnya di bawah ke desa Tabalu (markas jihad) lalu dibakar setelah
sebelumnya di aniaya dan di potong jihad.
Megawati urges end to U.S. strikes (02/11/01) #1804
CNN, November 1, 2001 Posted: 2:41 AM EST (0741 GMT
JAKARTA, Indonesia -- Indonesian President Megawati Sukarnoputri has called for a
ceasefire in Afghanistan warning that the longer the conflict continues the more likely
the global coalition against terrorism would crumble. Speaking at the opening of the
annual 10-day session of Indonesia's supreme People's Consultative Assembly (MPR)
she said military action should be halted during the upcoming Muslim holy month of
Ramadan and as well as Christmas.
Gus Dur Kecam Aksi Pemukulan di ST MPR (02/11/01) #1803
KOMPAS, November 2001, 15:37 WIB
Jakarta, Kamis
Mantan Presiden Abdurrahman Wahid menilai aksi pemukulan di Sidang Tahunan
MPR 2001 merupakan aksi yang sangat memalukan, karena MPR tempat berdebat
bukan baku hantam. "Yang memalukan, berantamnya itu. Seharusnya masalah itu
(pembentukan Fraksi Utusan Daerah) diselesaikan sebelum sidang dimulai. Tidak
perlu baku hantam," kata Wahid seusai membuka Musyawarah Wilayah I PKB
Jakarta, Kamis (1/11).
Di Ambon Mana Lagi Kita Bebas Bersua? (01/11/01) #1802
KOMPAS, Kamis, 1 November 2001
BERANGKAT bareng dengan tujuan yang sama, tidak berarti Abdul Gani bisa terus
bersama-sama temannya sesama pegawai Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.
Sesampainya di Bandar Udara Pattimura, Ambon, mereka harus berpisah jalan. Gani
memilih taksi menuju Laha, sementara sang kawan harus meneruskan perjalanan ke
Waiyame. Kenapa untuk menuju pusat Kota Ambon menjadi demikian sulitnya?
SILUMAN "RAIS" KEMBALI MENEBAR RACUN! (01/11/01) #1801
Setelah sekian lama melirik-melorok ke sana-sini sehingga matanya mulai juling dan
hidungnya semakin bengkok, untuk mencari peluang, akhirnya "Siluman Politik
Indonesia", "Amien Rais, berhasil melihat celah untuk "menebar racunnya"! Semenjak
membonceng mahasiswa untuk menampilkan wajah munafiknya di dalam pergolakan
menuntut reformasi, "siluman Rais" ini tidak pernah mampu berbuat "apa-apa yang
baik" untuk Negara ini, selain dari "mengomentari kerja Pemerintah" dan "meracuni
otak serta akhlak umat" dengan kelicikannya! Setelah "menjilat ludahnya sendiri"
terhadap Megawati, Profesor siluman ini mulai meludah lagi, sambil tentunya,
"mengubah-ubah ujudnya" sesuai dengan situasi yang berkembang! Mari kita keruk
lumpur busuk yang beracun dari dalam hati dan kepalanya! Perhatian: Artikel-artikel dari
Joshua Latupatti berisi hal-hal dapat menyinggung perasaan bagi kalangan tertentu. Untuk itu bagi yang
tidak tahan terhadap kritik dan komentar dari Joshua dianjurkan untuk tidak membacanya. Read at
your own risk !!! - Jika anda mempunyai tanggapan harap dialamatkan kepada:
joshualatupatti@hotmail.com.
Stoking Southeast Asia Tensions (01/11/01) #1800
The International Herald Tribune, Wednesday, October 31, 2001
By Thomas Fuller International Herald Tribune
Afghan War Risks Radicalizing Muslims, Analysts Warn. When Muhammad Shukri
Sattar, a 24-year-old Malaysian university student, was arrested last month in
Thailand while attempting to ride his motor scooter to Afghanistan, it provided a dose,
perhaps perversely, of comic relief for diplomats and officials in Malaysia. Mr.
Muhammad, who told officials he had wanted to "help" Afghans under attack by the
United States, was ill-prepared for what would have been a journey of more than 8,000
kilometers (3,100 miles) across at least five countries. He was carrying the equivalent
of about $20 and was arrested after Thai police discovered that he had entered the
country illegally and had no driver's license or vehicle registration.
I gave the money to an Islamic foundation: Akbar (01/11/01) #1799
The Jakarta Post, Nov. 1, 2001
JAKARTA (JP): House of Representatives (DPR) Speaker Akbar Tandjung said on
Wednesday that he did not keep Rp 40 billion (US$4 million) in nonbudgetary funds
belonging to the State Logistics Agency (Bulog) but had handed it over to an Islamic
foundation. "I gave the money to an Islamic foundation, named Raudhatul Jannah,"
Akbar, who was the state secretary when the alleged transaction was made, was
quoted as saying by SCTV television station after four hours of questioning at the
office of the deputy attorney general for general crimes.
Ledakan Keras Guncang Kedubes Inggris (01/11/01) #1798
Mandiri, Wed, 31 Oct 2001
JAKARTA, Mandiri - Ledakan keras mengguncang Kedubes Inggris yang terletak di
kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) sekitar pukul 10.35 WIB. Pusat ledakan,
diperkirakan berasal dari dalam gedung kedubes.
|