The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024 &
1367286044


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


YANG NAMPAK DI AMBON DAN SAPARUA

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,
Berbagai peristiwa yang terjadi di Saparua dan Ambon serta di Pulau Seram, menyingkapkan dengan jelas tentang keadaan sebenarnya dari Ambon/Maluku, yang sebelumnya digembar-gemborkan sebagai sudah aman, sudah kondusif untuk rekonsiliasi, seiring dengan berbagai pernyataan positif sebagai bumbu penyedap.

Saya akan mengungkapkan beberapa hal penting yang berkaitan dengan peran berbagai pihak di Ambon/Maluku, sambil memperhatikan kondisi Ambon/Maluku, akhir-akhir ini.

1. Siapapun juga yang masih menyebut "kelompok perusuh dan penjarah" yang menamakan dirinya "laskar jihad", sebagai 'pekerja sosial' atau 'juru dakwah', adalah ibarat orang "mengunyah kotoran kambing dan menganggapnya butiran cokelat M&M"!!! Khotbah si ustadz "jafar umar thalib" di Al Fatah, Ambon, yang lebih barbau hasutan daripada khotbah, telah memberikan "potret wajah asli" dari gerombolan ini!!! Lebih daripada itu, 'khosutan' (khotbah-hasutan) tersebut adalah juga pernyataan sifat "brutal" yang menantang wewenang Pemerintah dan Negara!!!

2. Tindakan Komando Darurat Sipil, Gubernur Maluku, Dr. Ir. Saleh Latuconsina dan Pendukung DS, Kapolda Maluku Brigjen Pol. Firman Gani, dengan "bersilaturahmi" ke Al-Fatah untuk menemui "jafar umar thalib", adalah "tindakan pengecut" yang melecehkan supremasi hukum di dalam negara ini, pada umumnya, dan secara khusus, hukum DS, yang mereka emban bersama. Mereka hanya berani untuk "tegas" terhadap para "provokator teri" yang berteriak-teriak disepanjang jalan, ketika terjadi kerusuhan (padahal bukan itu yang namanya provokator), tetapi terhadap si ustadz penghasut, mereka persis seperti anjing dengan ekor terlipat di antara paha dan telinga mepet ke kepala!!!!! Hal yang sama juga berlaku untuk Pangdan XVI - Pattimura, Brigjen (mendadak) I Made Yasa, yang untuk menyalak saja sudah harus pikir dan timbang!!!

3. Berawal dengan tertembaknya dua Anggota Brimob di Tanjung Ouw, Saparua, lalu pencegatan dan penembakan terhadap KM ANDA II di Teluk mbon, hingga penyerangan Desa Sirisori Kristen dan Pia di Saparua dan Desa Hative di Ambon, maka dapatlah disimpulkan bahwa "Sweeping Senjata" yang dikumandangkan ke seluruh penjuru dan pelosok Dunia sebagai sebuah "prestasi akbar", ternyata hanyalah suatu "operasi sepihak" yang lahir dari sifat pengecut yang nampak di dalam tindakan "tegas pada yang tidak bisa melawan", tetapi ciut terhadap yg. mampu melawan "hukum"!!!!! Berita "besar" tentang Sweeping Senjata itu bagaikan "bunyi kentut" yang dikira sudah melegakan perut, tetapi ternyata berbau busuk karena keluar dari perut yang masih saja 'mual berat'. Buktinya, sekarang 'muntah-muntah' lagi!!! Hal yang sama juga membuktikan masih adanya "prajurid-prajurid murtad" dari berbagai angkatan yang masih berkeliaran di Ambon/Maluku untuk "mencari untung"!!!!!

4. Pernyataan Staf Ahli Penerangan Penguasa Darurat Sipil Daerah Maluku, Selasa, 19 Sept 2000, bahwa "Militer Asing bukan Pilihan Tepat di Maluku (Media Indonesia - Opini (9/19/00) - Marthen Luther Djari), adalah suatu perwujudan sifat "cari muka" terhadap "opini mayoritas" untuk menutupi kelemahan pribadi dan institusi yang terpampang jelas di mata umum!!!!! Suatu pernyataan "sombong" yang "tidak" didasarkan pada realita yang terpampang jelas di bawah hidungnya, tentang "hasil" pelaksanaan tugas pengamanan masyarakat, dan yang terutama, tugas "penegakkan hukum"!!!

Berbagai teori dan contoh yang "tidak" paralel dengan sikon Ambon/Maluku, diangkat sebagai "tameng" terhadap "ketakutan" pada "mata asing" yang menyoroti lobang-lobang hitam di dalam tubuh "penegak hukum" negara ini!!! Para penegak hukum yang hanya mampu menghasut rakyat dengan semboyan "kehormatan nasional", ketika pantat mereka terbakar oleh kecaman dari luar!!! Saat itulah mereka bergegas membersihkan sampah yang bertebaran di jalanan Ambon/Maluku, sambil berteriak, "Lihat ini PBB, kami juga bisa bikin bersih sendiri"!!!! Padahal, "tukang bikin sampahnya" masih berkeliaran di dalam kota, dan dibujuk untuk tidur sejenak sampai itu bule-bule sudah puas, lalu silahkan tebar sampah lagi!!!!!

5. Sepak terjang petugas Patroli Perairan dari TNI-AL juga amat-sangat mencurigakan!!! Mereka menghalangi speedboat dari Gudang Arang (Kristen) yang ingin membantu KM Anda II yang ditembaki perusuh muslim di Teluk Ambon, padahal para perusuh itu sendiri dibiarkan bebas menyerang dan pergi!!! Mereka melihat mobilisasi pasukan putih lewat Teluk Ambon, dari berbagai sarang perusuh putih untuk menyerang Desa Hatiwe, tanpa melakukan tindaka pencegahan apapun!!!

Selama bertugas di Ambon/Maluku, seingat saya, hanya "satu kali" peluru meriam Kapal Perang TNI-AL mengguncang Desa Noloth/Itawaka dan sekitarnya, ketika Desa-desa Islam seperti Sirisori Islam dan Kulur terancam. Saya yang begitu bersimpati dengan sikap dan tindak parjurid Marinir di Ambon, mulanya memang tidak akan percaya, tetapi lambat laun simpati saya mulai terkikis dan menipis. Kenangan peristiwa Gereja Silo kembali menggugah saya!! Sadapan percakapan HT nyasar antara perusuh putih yang berkata "Ambil cili di Halong", yang artinya "ambil peluru (cili = cabe) di Halong (Lanal TNI-AL), membuat berkerut kening banyak orang, termasuk saya!!! Pada akhirnya, sepak-terjang TNI-AL di Ambon khususnya, menjadikan pernyataan Panglima TNI, Lasamana Widodo AS: "Di Magelang, Jateng, Panglima TNI Laksamana Widodo AS menyatakan TNI dan Polri akan bertindak lebih tegas di daerah yang terus bergolak itu. Ia juga meminta agar warga yang sedang bertikai secara sadar menyerahkan senjata yang dimiliki kepada aparat keamanan. Penyerahan senjata secara sukarela itu, menurutnya, merupakan tahap awal memulihkan keamanan. Bila seruan penyerahan senjata itu tidak dituruti, lanjut Widodo, aparat akan proaktif melakukan razia senjata, termasuk razia di jalan-jalan dan pemukiman penduduk. ''Bila masih belum berhasil, pada tahap berikutnya masyarakat harus dipaksa untuk menyerahkan senjatanya dengan diberikan batas waktu tertentu,'' ujar Widodo di Magelang Sabtu lalu." Lebih berupa "igauan orang yang lagi tidur", yang tidak tahu apa yang dikatakannya tadi!!! Saya jadi bertanya-tanya, apakah TNI-AL di Ambon/Maluku segan untuk bertindak tegas terhadap para perusuh, karena mempertimbangkan pengalaman Polri/Brimob dengan kehancuran markas mereka di Perigi Lima dan TanTui??? Hanya Tuhan yang tahu persis apa jawabnya!!! Yang pasti adalah bahwa, jika ucapan-ucapan pimpinan tertinggi TNI seperti ini sudah tidak bisa 'dipegang' sebagai jaminan, maka lirikan mata warga kepada TI (tentara internasional) adalah reaksi logis dan bukan pertanda lemahnya rasa nasionalisme mereka!!!

6. Secara umum, itulah "ciri khas" bangsa kita akhir-akhir ini!!! Para petinggi Sipil dan Militer "takut" berkata dan bertindak benar, jika karenanya "posisi" mereka terancam. Para politisi dan Tokoh Ormas/Pol, "takut" berkata dan betindak benar jika karenanya, pantat mereka tersingkir dari "korsi". Yang lebih parah lagi adalah bahwa "orang Kristen" takut berkata dan bertindak benar, jika yang 'bersalah' itu adalah "sesama Kristen", dan "orang Islam" lebih memilih diam seribu bahasa, jika yang 'bersalah' itu "sesama Muslim"!!! Tokoh-tokoh seperti Dr. GJA. Aditjondro, Dr. Th. Amal Tomagola dan Ch. Wibisono, sudah mulai menjadi 'insan langka' di dalam negara ini!!! Sebagai gantinya, muncul tokoh-tokoh mandul yang hanya bisa melacurkan posisi/status dan malah agamanya, untuk mendapatkan kenikmatan menguasai hajat hidup orang banyak!!! Akibatnya kita setiap hari diangkat dan dibanting oleh berita-berita "pengadilan 'soeharto' (sengaja huruf kecil), yang berputar-putar pada masalah "mencuri harta negara" yang tak kunjung selesai, sementara masalah "penipuan sejarah", yang masih diteriakkan oleh "darah" ribuan anak bangsa yang dibantai lewat peristiwa "rekayasa" G30S/PKI, sepertinya tidak akan bakal dimeja-hijaukan!!! Tidak ada yang berani meludahi wajah "tommy soeharto" walaupun wajah itu sudah jauh lebih kotor dari comberan umum di tepi kali Ciliwung!!!

Bangsa ini semakin menjadi "ahli berdalih" dan "pemain sandiwara ulung" untuk peran-peran munafik!!! Harga kita sudah melorot ke tanah di depan umum karena pembunuhan 3 orang petugas PBB, tetapi banyak yang tetap 'tebal muka' dan malah muncul dengan pernyataan-pernyataan seperti 'kesalahan internal PBB', semata-mata untuk menghalalkan "pembunuhan" yang memalukan itu!!!

Ambon/Maluku adalah cermin bersih yang memantulkan wajah asli Indonesia sekarang ini kepada dunia Internasional, selain cermin dari Aceh, Lorosae, Papua, dll!!!!! Jika kita mengaku diri sebagai "orang beriman", apakah wajah kita tadi menyenangkan untuk dipandangi oleh Tuhan sehingga Dia tergerak untuk 'menjatuhkan' berkahnya bagi ini bangsa??? Kegagalan total di Sidney janganlah dijadikan ajang untuk saling tunjuk hidung, tetapi baiklah direnungkan dalam-dalam, sambil bertanya, "mengapa semuanya seolah-olah tidak diberkati"?????

Ketika saya kembali nanti, saya akan memberitahukan anda semua tentang 'ketakutan saya' yang sangat, bahwa jika keadaan Ambon/Maluku dibiarkan berlarut-larut seperti ini, sesuatu yang besar akan terjadi di sini, dan kejadian besar ini sangat menggelisahkan saya!!!

Salam Sejahtera!

JL.

----- End of forwarded message from Joshua Latupatti -----

Received via e-mail from : Joshua Latupatti
Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com