The Cross

Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Ambon Info
Statistics
Links

 

  References

  Refferal

  Want to Help?

  Feedback

  Pattimura

 


HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright © 2000
1364283024&
1367286044

 


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


 

 KAMBING MENGEMBIK DI MALUKU UTARA! (2)

From: "Joshua Latupatti" <"joshualatu@hotmail.com>
Date: Wed, 22 Nov 2000 13:15:31

Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Kali ini saya ketemu dengan "kambing bule" dari Australia, yang juga jadi latah ikut "mengembik", setelah berada di tengah-tengah kumpulan kambing Maluku Utara!!! Hal ini terasa 'amat eneh'!!!

Saya lalu bertanya-tanya, apa sebenarnya keinginan kambing bule bernama "Leslie Rowe" dengan embikan-embikan bodoh, dan penuh hasutan seperti ini?? Tindakan yang berbau 'menjilat' seperti ini pasti ada maunya, entah dari dia pribadi atau memang maunya Australia???

LESLIE R:
GATRA.com - WAKIL Duta Besar Australia untuk Indonesia, Leslie Rowe, menyatakan, Australia tidak mendukung gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS) di Propinsi Maluku yang diduga ikut mengambil peran dalam konflik di Maluku.

JOSHUA:
Sebenarnya "embik"an si kambing bule ini ada benarnya, yaitu bahwa "tidak mungkin mendukung sesuatu gerakan yang TIDAK ada"! Hanya saja, si kambing bule ini sedikit berputar-lidah, sehingga menimbulkan kesan bahwa "gerakan itu ada", dan "menjadi biang kerusuhan Ambon/Maluku"!!!

LESLIE R:
"Saya pikir seluruh negara di dunia termasuk Australia tidak mendukung manuver-manuver yang dilakukan RMS di Propinsi Maluku," katanya, di Ternate, Kamis.

JOSHUA:
Nah!!! Inilah akibatnya kalau "kambing berpikir"!!! Setelah menggunakan istilah "diduga", yang berarti belum pasti ada, atau mungkin tidak ada, si bule bego ini kemudian menggunakan istilah "manuver-manuver yang dilakukan RMS di Propinsi Maluku", seperti yakin bahwa "gerakan itu ada"!!! Bukankah ini yang namanya memutar lidah untuk mendiskreditkan pihak tertentu???

LESLIE R:
Menurut Leslie, ada kekhawatiran dari warga Muslim di Maluku dan Ambon khususnya tentang kehendak kelompok tertentu untuk memisahkan Maluku dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan konspirasi Kristen untuk menghancurkan semua orang Muslim di propinsi penghasil rempah-rempah itu. "Saya melihatkekhawatiran itu, setelah di Ambon saya bertemu dengan pemuka agama Islam dan tokoh masyarakat lainnya," katanya.

JOSHUA:
Ada dua hal yang kelihatan di sini!!! Pertama, si kambing bule, yg. kebetulan bernasib baik menjadi wakil Dubes Australia ini, TIDAK TAHU, atau "pura-pura TIDAK TAHU" bahwa RMS milik KRISTEN-ISLAM AMBON/MALUKU. Hal yang bisa dengan jelas dilihat dari nama "R.M.S." LATUCONSINA" yang adalah seorang Muslim desa Pelau/Haruku, yang!!! Yang terlihat berikutnya adalah sikap "muka dua" dari para pemuka Islam Al Fatah, Ambon, di dalam menanggapi upaya dialog antar Salam-Sarani di Ambon!!

Mereka beralasan bahwa pihak Kristen yang sebenarnya tidak bersedia berdialog, menggunakan tuntutan "harus diusirnya laskar jihad" (istilah mereka) dari Ambon/Maluku, untuk menutupi ketidak-inginan berdialog tersebut. Sementara itu, diam-diam para pentolan Al Fatah ini menggunakan "setiap kesempatan" dan "segala cara" untuk tetap "mempertahankan keberadaan laskar perusuh/penjarah dan pezinah kelaparan" itu, detersebut, dgn. mendiskreditkan warga Kristen Ambon/Maluku melalui "kekuatiran rekayasa" mereka di dalam isu-isu "separatis RMS" yang pada dasarnya "ciptaan Al Fatah" sendiri!!!

Jika saja para pemuka Islam Ambon/Maluku itu "berhati bersih" dan "berniat tulus" terhadap rekonsilisasi maka tokoh-tokoh seperti "Dullah Soulisa", ketua Yayasan Al Fatah, seharusnya tampil dengan pernyataan "Saya ini bekas Sekretaris organisasi RMS di Maluku", sebab "RMS itu milik Islam-Kristen Ambon/Maluku"!!! Sayang, "mental" para tokoh Al Fatah itu "belum sampai ke situ"!!!

LESLIE R:
Ia mengambahkan, kedatangannya keMaluku Utara juga ingin mendapatkan informasi secara langsung dari pejabat pemerintah dan militer mengenai keterlibatan orang luar Maluku bahkan orang asing, serta ada tidaknya keterlibatan aparat keamanan di Maluku Utara dalam menangani konflik antarwarga.

"Setelah tiba di Maluku Utara, saya melihat adanya perbedaan yang jauh antara Maluku dan Maluku Utara. Kalau di Maluku saya harus dikawal dengan ketat, sedangkan di Maluku Utara saya bisa berjalan dengan bebas tanpa pengawalan," katanya.

JOSHUA:
Saya bisa pastikan bahwa si kambing bule ini selalu "disuguhi dengan cerita-cerita sempurna penuh dusta, sehingga dia tidak akan sempat mendengar jeritan :" KRISTEN BACAN TERANCAM PUNAH" di dekat daun kuping merahnya itu!!! Masakan orang pandai tidak tahu bahwa "kalau masuk padang yang semuanya adalah kawanan kambing, maka anda tinggal 'mengembik' dan anda akan selamat"!!! Tetapi masuk daerah yang ada kambing dan anjingnya, kita mesti berhati-hati, sebab mengembik bisa membangunkan sang anjing, dan sebaliknya!!! Mau memuji atau menjilat nih Leslie?????

Karena yang dibawah ini bukan ucapan si bule lagi, saya ambil saja GATRA sebagai lawan diskusi bayangan saya. Sebelumnya, saya jadi bertanya, "Apakah pernyataan berikut ini bukan ulah GATRA, yang seperti mendapatkan angin dari si kambing bule ini untuk menyisipkan lagi "isu-isu RMS" untuk menyudutkan warga Kristen Ambon/Maluku???

GATRA:
Data yang diperoleh ANTARA menyebutkan, sinyalemen keterlibatan RMS dalam konflik di Maluku pernah diungkapkan antara lain oleh Mantan Kasdam Trikora, Brigjen (Pur) Rustam Kastor, Mantan Kepala BAIS Jenderal Tyasno Sudarto dan Mantan Menko Polkam Jenderal Faisal Tanjung.

JOSHUA:
Aneh bin mencurigakan!!! Source-nya ditulis GATRA, tetapi isinya ANTARA????? Tapi baiklah kita tinggalkan saja itu untuk sementara!! Orang Ambon bilang: "Rustam Kastor itu ibarat seekor Anjing kudis betina, yang beranak saja tidak becus, tetapi menggaruk dan menebar kudisnya kemana-mana untuk merusak kulit agama dan rasa kebangsaan orang banyak"!!! Bukunya yang berkualitas "roman porno stensilan" itu seharusnya sudah sejak lama dicabut dari peredarannya, sebab dimana buku setan itu berada, di situ terjadi konflik SARA!!! Sama saja dengan BAIS yang "mandul" dibawah impotensi "Tyasno Sudarto", dan TNI yang keropos dibawah "si kodok hijau", Feisal teluk, eh? tanjung"!!! Jika kasus Ambon/Maluku diangkat ke dalam peradilan HAM seperti Timor Lorosae, maka ke-3 'kopral bebek' ini juga harus diseret batang lehernya!!!!!

GATRA:
Fakta di lapangan juga ditemukan dokumen-dokumen yang berisi kepengurusan RMS di rantau (Belanda-red) dan di dalam negeri (Maluku-red) serta program-program gerakan RMS ke depan. Dalam beberapa konflik di Ambon juga disertai adanya pengibaran bendera RMS.

JOSHUA:
Rasanya "gaya bahasa" seperti ini saya kenal benar!!! Bahasa morat-marit seperti ini biasanya hanya milik "tukang sebar dusta" seperti kelompok perusuh/penjarah kelaparan itu!!! Apakah GATRA atau ANTARA sudah membelok ke sana, ataukah gerombolan itu yang berkamuflase dengan nama GATRA dan ANTARA????

Seluruh dunia sudah tahu, bahwa RMS "masih hidup" dan akan "tetap hidup" di Negeri Belanda, dan di hati setiap "anak Ambon/Maluku"!!! Masakan kami melupakan sejarah kami sendiri??? Itulah sebabnya "Raja Tulehu - Ohorella" yang Muslim, menentang konflik Ambon/Maluku dengan "hijrah ke Desa Kristen Waai, lalu ke Negeri Belanda"!!!

Pada masa "Danrem Pattimura, Kol. Inf. K. A. Ralahalu", dan ketika Pangdam VII Wirabuana, "Suaidi Marasabessy" merajalela di Ambon/Maluku, masalah "Dokumen dan Bendera RMS" membubung ke angkasa!!!

Tetapi isu-isu itu kemudian "jatuh ke tanah dan diinjak serta dilupakan"!!! Mengapa??? Karena baik "dokumen" maupun "bendera" tidak dapat digunakan untuk mendiskreditkan umat Kristen Ambon/Maluku!!! "Desa asal" dan "nama-nama" yang tercantum di dalam "dokumen RMS" tsb. tidak bisa diumumkan sesuai rencana jahat, karena mencatat baik pihak "Kristen" maupun "Islam" Ambon/Maluku!!!

Isu "bendera RMS" juga lenyap bersama sekitar "50 lembar bendera RMS" hasil sweeping Kol. K.A. Ralahalu "di Al Fatah"!!! Suaidi Marasabessy sendiri "bisu" sejak saat itu!!!

Walaupun di Ambon/Maluku, isu-isu RMS tidak lagi merupakan alat kampanye untuk menyudutkan warga Kristen, saya percaya bahwa masih ada oknum atau kelompok tertentu yang masih mencoba menggunakan "hanya sebagian cerita tentang RMS" di luaran untuk menghasut bangsa ini!!! Satu "indikator" yang bisa menyatakan bahwa "para pengguna isu-isu RMS" itu "berniat buruk", adalah bahwa mereka sebenarnya "takut pada kebenaran tentang RMS" itu sendiri!!! Karena itu, mereka "tidak berani" meminta penjelasan dari tokoh-tokoh seperti "Saleh Latuconsina" - Gubernur Maluku, atau para anggota DPR/MPR asal Ambon/Maluku!!! Mengapa para wartawan yang "jujur" dan mau mengungkap sejarah RMS "tidak berani" menggali sendiri dari sumber utama yang mereka selalu sebutkan, di "Negeri Belanda"??? Karena mereka "takut pada kenyataan sebenarnya" tentang RMS yang adalah "kepunyaan SALAM-SARANI Ambon/Maluku!!!

Saya berharap, para pencermat masih bisa memahami keadaan di mbon/Maluku, yang memaksa saya untuk mengatasi rasa muak aya di dalam menanggapi setiap upaya kotor yang bertujuan mengeruhkan suasana baik di Ambon/Maluku, maupun di seluruh tanah air, dan mengalihkan perhatian bangsa dari "yang sebenarnya" terjadi di Ambon/Maluku!!!

Salam Sejahtera!

JL.


Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com